tiga

657 118 40
                                    

Yi dan xuzhan sudah tidur sejak satu jam lalu, setelah memastikan kedua anaknya tidur nyenyak xingxu keluar dari kamar bernuansa soft blue anak-anaknya. Yi dan xu sengaja tidur satu kamar agar Zhan dan xingxu lebih mudah mengontrol kedua anaknya setiap malam.

Xingxu masuk ke kamarnya dan menemukan Zhan sudah duduk manis di atas ranjang menunggunya.

"Kenapa lama sekali?" Tanya Zhan lalu berjalan menghampiri xingxu.

"Seperti biasa yi tidak mau melepaskan tanganku kalau dia belum tidur pulas." Jawab xingxu seraya tersenyum senang saat Zhan menggelayut manja di lehernya.

"Sekarang anak-anak sudah tidur, jadi...." Zhan mengerlingkan matanya menggoda.

"Hei, kau semangat sekali malam ini?" Xingxu tentu saja sangat bahagia melewati waktunya bersama xiao zhan dan kedua anaknya.

Meski pada awalnya mereka berdua menikah tanpa rasa cinta bagi xiao zhan karena saat itu ia baru saja di putuskan Yibo begitu saja, namun seiring berjalannya waktu xiao zhan akhirnya mencintai xingxu yang selalu memperlakukannya dengan lembut dan penuh perhatian. Siapa yang mampu menolak pesona xingxu, dia pria yang tampan, baik dan juga selalu berlaku lembut karirnya juga sangat bagus, tidak ada nilai minus dalam diri xingxu hingga Zhan merasa bahagia karena ia menikah dengan xingxu tanpa setitik rasa penyesalan.

Zhan mengendus leher xingxu. "Kenapa, kau tidak mau melakukannya?" Bisik Zhan mendayu.

Xingxu tergelak senang, ia sangat menyukai sikap manja Zhan padanya, ingat hanya padanya.

"Di balkon saja, bukankah kita belum pernah melakukannya?" Telapak tangan xingxu yang lebar membelai punggung Zhan hang masih terbungkus piyama satin warna putih gading.

Zhan tentu saja kaget, bercinta di balkon, bagaimana rasanya, mereka berdua belum pernah mencobanya selama ini.

"Bagaimana kalau ada yang lihat?" Cicit Zhan cemas, ia memeluk erat leher xingxu, wajahnya sudah bersemu merah karena malu.

"Ini sudah malam, tidak akan ada yang lihat, kecuali security di depan pagar rumah kita menoleh tepat kearah balkon kamar kita mereka bisa melihat apa yang kita lakukan." Balas xingxu menahan senyumnya saat mendapatkan cubitan sayang di pinggangnya dari Zhan.

"Aku tidak mau!" Rengek Zhan malu-malu, sebenarnya ia sangat penasaran rasanya bercinta di luar ruangan hanya saja menurutnya terlalu ekstrim.

"Sungguh?" Xingxu menyingkap piyama Zhan hingga memamerkan bahu mulus istrinya, mengecupi bahu mulus Zhan dengan leluasa, lidah hangatnya menyapu bahu mulus Zhan yang begitu putih tanpa titik noda.

Tubuh Zhan merinding merasakan sentuhan sensual lidah xingxu di bahunya, ia menggeliat manja dan semakin mengeratkan pelukannya di leher suaminya.

"Janji tidak akan ketahuan?" Suara Zhan mulai parau karena dorongan gairahnya.

"Sure..." Jawab xingxu yakin, ia mengangkat tubuh Zhan ke dalam gendongannya, melangkah keluar menuju balkon kamar untuk menikmati sensasi baru bercinta di luar kamar seperti yang biasa mereka berdua lakukan setiap malamnya.

Ya kalian tidak salah baca, setiap malam mereka berdua memang selalu bercinta setiap malam saat yi dan xu sudah tidur nyenyak, karena itulah jarak kelahiran yi dan xu lumayan dekat.


.

.

.

.

.

Wang Yibo berdiri di dekat jendela ruang kerjanya, cahaya matahari masuk ke dalam ruangannya dengan tajam, masih jam sembilan pagi dan sinar matahari begitu cerah menyengat.

FALL-FELL-FALLENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang