FOUR

861 103 1
                                    

Weasley Family ☁️🍊ೃ ⋆。˚

Setelah diskusi sulit dengan Ron akhirnya kami turun ke lantai bawah. Aku sudah tahu bahwa mimpiku benar-benar mengarah ke masa depan. Ini buruk dan baik. Aku tidak tahu yang mana lebih dominan keburukan atau kebaikan.

Ginny langsung menghampiriku saat aku berada di anak lantai terakhir dengan loncatan kecil membawaku keluar dari Burrow ke arah kebun sederhana milik keluarga Weasley.

"Lihat, aku mulai menumbuhkan mawar disini. Bukankah itu indah." Dia menunjukkan sekumpulan kecil mawar putih dan merah yang tumbuh membentuk pola yang indah.

Aku tidak tahu mengapa bunga-bunga ini mengingatkanku tentang Alice in wonderland. Mungkin aku harus menyuruh Kiki mengambilkan bukunya untuk dibaca bersama dengan Ginny.  Aku tersenyum pada Ginny dan membantunya untuk mencabut rumput yang tumbuh disekitar mawar nya.

"Kau tahu, bunga-bunga ini mengingatkanku tentang cerita muggle. Kau akan senang mendengar nya." Aku mengatakan padanya. "Judul ceritanya Alice in Wonderland."

"Benarkah? Kau harus menceritakannya!! Aku suka kisah Putri Cinderella dan aku yakin kisah tentang Alice in Wonderland akan sama menyenangkan nya." Dia berkata dengan mulut penuh senyum.

Kami menghabiskan setengah jam di kebun dan taman sesekali berlari-larian di Padang rumput di samping rumah Weasley.

Dari beberapa sudut kami bisa melihat Percy sedang mengerjakan ramuannya. Tatapan kami tidak sengaja bertemu dan aku melambaikan tangan. Dia membalasnya dengan canggung.

Ginny menyeringai pada pertukaran singkat itu. "Mengapa kau melihatku seperti itu?"

Setelah selesai dengan membantunya membersihkan tamannya dan bermain lari-larian kami kembali masuk ke dalam Burrow. Aku langsung menuju ke toilet untuk membersihkan kotoran dari wajahku dan beberapa tanah yang mengotori di rokku.

Aku akan mendorong kamar mandi untuk masuk sebelum suara dari belakangku membuatku melompat hampir menabrak pintu kamar mandi.

"Twins! Kau membuatku hampir mendapat benjol." Aku mengerucutkan bibirku, mereka tidak lelah mengganggu kemanapun aku.

"Maaf nona!" Mereka berlari untuk turun kembali. Dari kamar mereka pasti sudah bisa mencium kue panggang yang dibuat Molly dan ibuku. Tidak mungkin mereka berlari seperti itu jika tidak mencium baunya.

Aku menggelengkan kepala dan masuk melenggang masuk ke kamar mandi.

Setelah selesai membersihkan diri di kamar mandi aku turun ke lantai bawah. Duduk di celah kecil sebelah Fred membuat mereka bergeser dengan wajah cemberut. Aku tersenyum dan berbisik ke telinganya. "Aku punya hadiah, tapi aku khawatir Molly akan menentang hadiahku." Fred mengerti dengan cepat maksudku dan berbisik ke George sebelum mereka menghabiskan dengan cepat kue panggang nya dan pergi kembali ke kamar mereka setelah mengedipkan mata kepadaku.

Aku hanya mendengus pada mereka. Kebiasaan yang tidak bisa mereka ubah adalah terus menggoda dan menjahili orang lain, aku bangga pada mereka setidaknya mereka berhasil membangun toko impian mereka. Cita-cita yang ditentang bahkan oleh orang tua mereka.

Bukankah itu akan menjadi sebuah hal yang baik jika aku menyemangati mereka?

...

✓𝐎𝐁𝐅𝐔𝐒𝐂𝐀𝐓𝐄ׂׂׂׂೃ‧₊›- 𝙋𝙀𝙍𝘾𝙔 𝙒𝙀𝘼𝙎𝙇𝙀𝙔 [HP]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang