SEVENTEEN

660 83 8
                                    

Pertandingan Quidditch Slytherin dan Gryffindor akan mulai sebentar lagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pertandingan Quidditch Slytherin dan Gryffindor akan mulai sebentar lagi. Cuaca sangat-sangat mendukung untuk pertandingan ini tidak ada tanda-tanda akan datang badai apapun. Aku dengan semangat saudari suportif penuh duduk di tribun yang dipenuhi warna merah emas bersama dengan Cho dan Penny mereka telah aku seret seret dari tribun Ravenclaw. Di sisiku ada Percy, Ginny, Ron dan Hermione serta beberapa anak-anak Gryffindor lain satu-satunya yang aku kenal hanyalah Neville Longbottom. Hari ini adalah hari liburku dari kegiatan membuat penawar racun yang masih belum selesai karena kekurangan satu bahan.

Air mata Phoenix, demi celana melorot Merlin aku harus membayar hampir 200 galleon untuk 2 tetes air mata itu. Jika saja Dumbledore adalah orang yang bisa di andalkan aku tidak harus menghabiskan uang tabunganku, aku dengan ini dapat menyatakan secara resmi aku bangkrut.

Percy terlihat tidak begitu bersemangat untuk menonton tapi aku bisa maklumi. Tidak semua orang tergila-gila disini pada permainan mengancam jiwa itu, aku sejujurnya disini hanya untuk Harry. Adik laki-lakiku yang manis, yang sekarang terlihat lebih percaya diri dari apa yang dia lakukan tahun lalu, melakukan sesi terapi percaya diri nyatanya berhasil. Dia tidak tertunduk sebagai gantinya menatap ke seluruh penjuru tribun penonton. Aku melihat hal itu dengan jelas karena omnicularku.

Aku akan membunuh George dan Fred jika mereka tidak mengawasi Bludger dengan benar dan aku akan sangat berterima kasih pada Lula jika dia berhasil membatalkan mantra apapun yang dilakukan oleh Dobby pada Bludger itu.

"Harry!!" aku melambaikan tangan sekilas ketika awal pertandingan dimulai. Harry adalah prioritasku selain racun itu. Uang tidak ada artinya jika dibandingkan dengan keselamatan Harry.

"Kapten dipersilahkan berjabat tangan." Jordan Lee, komentator berbicara . Disisinya profesor McGonagall duduk tegap mengawasi Lee.

Flint terlihat ingin mematahkan tangan Oliver dalam proses jabat tangan damai antara kapten. Sama halnya dengan yang dilakukan Oliver dia mencoba meremukkan tangan Marcus.

Tubuhku masih setia menempel di kursi penonton tapi anehnya dua orang yang aku seret ke tribun Gryffindor secara paksa sekarang melompat-lompat menyemangati adikku hingga aku tidak tahan untuk tidak menyeringai. Mereka hanya gengsi mendukung asrama lain, terutama Cho tidak bisa disalahkan, dia Seeker terbaru Ravenclaw.

" ADRIAN PUCEY BERSAMA GRAHAM MONTAGUE MENGAPIT KEDUA SISI KATIE BELL, MENCOBA MENJATUHKAN KATIE BELL! AKSI CURANG TERANG-TERANGAN!!" Lee berbicara memihak, yang dihadiahi teguran oleh profesor McGonagall.

Percy di sisi lain terlihat agak khawatir. "Belum ada sejarah meninggal sejak Quidditch siswa bertahun-tahun yang lalu. Terakhir kali yang meninggal adalah seorang wasit." Ucapku pada Percy dengan nada bercanda.

Dia menatap sebentar sebelum berbalik ke arah lapangan. "Mereka tidak pernah melawan Slytherin. Flint akhir-akhir ini lebih banyak menggunakan kekerasan-lihat! Kau lihat dia baru saja memukul Bludger padahal dia seorang chaser." Percy berteriak dengan suara tercekik. Aku tidak tahu harus berkata apa, itu cukup lucu bagiku.

✓𝐎𝐁𝐅𝐔𝐒𝐂𝐀𝐓𝐄ׂׂׂׂೃ‧₊›- 𝙋𝙀𝙍𝘾𝙔 𝙒𝙀𝘼𝙎𝙇𝙀𝙔 [HP]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang