12. Berubah?

3 0 0
                                    

Dua gadis dengan rok menutup lutut lesehan sambil melihat buku portofolio sang sahabat ketika dia masih berkarir sebagai model. Walau terhitung sebagai pendatang baru namun kecantikan dan parasnya membuat Vennelica mendapat lirikan beberapa designer ternama.

Bella tersenyum tipis, dia tau semua ini dilakukan Vennelica sebagai pelarian, tidak sampai setahun nama Vennelica yang justru semakin melejit dan muncul di berbagai majalah serta produk brand ternama, gadis 17 tahun itu kini memutuskan untuk mundur dari industri modeling, menarik diri dari atensi dan sinar kamera yang mengelilingi Vennelica 3 tahun belakangan, menjadi samaran gadis itu dari hari berat yang dia lalui.

"cantik pol." Nathalie memuji dengan. Dia terpukau melihat versi Vennelica yang sangat berbeda dengan baju wah dan makeup yang super cantik.

"Iya, coba lo liat yang ini, ini dia foto buat baju designer singapur, keren kan?" tunjuk Bella, terlihat seperti seorang Ibu yang sangat bangga pada anaknya.

"Udah stop." Vennelica datang dan menarik album foto juga beberapa majalah koleksinya. "No more talking-talking kita makan dulu."

Tiga piring seblak disajikan di meja ruang tamu apartemen Vennelica, menyela binar mata mereka yang memandangi foto-foto di album, sejak pulang sekolah mereka memutuskan untuk berkunjung sebentar.

Sementara menikmati seblak, ponsel milik Vennelica berdering, tak menaruh curiga dia mengangkat tanpa terlalu memperhatikan siapa yang menghubungi.

"Halo Vennelica, ini gue, Reino."

Suara bariton dari seberang membuat dia mematung. Reino fotografer terkenal yang pernah bekerja denganya, entah dari mana tau nomor baru Vennelica.

"Ha-halo." Suaranya terbata paranoid.

"gue dapet nomor lo dari anggi."

Vennelica mendesah resah, baru teringat kalau dia pernah menghubungi 'Anggi' mantan manajernya menggunakan nomor baru.

"Ini ada brand dari bali yang tertarik pas liat portofolio lo. Bayaran nya besar loh, mereka ngebet banget lo jadi modelnya, kata mereka you are the most uniqe hourglass body."

Vennelica menetralisir rasa gelisahnya sebelum kembali berbicara.

"Nggak dulu deh kak, Vennelica belum mau balik lagi." Tolak gadis itu halus.

"Come on lah ca, kapan lagi bayaran seharga rumah kayak gini." Reino memaksa.

Rumah?

Matanya menyapu pandang, memerhatikan apartemen sederhana miliknya. Sudah lebih dari 10 tahun mereka tinggal disini sejak kepergian sang Ayah, walaupun bisa dibilang kecil tapi cukup untuk menampung Vennelica dan Mamanya.

Tapi, bayangkan betapa bangganya sang Mama, kalau ternyata Vennelica bisa membeli rumah untuk mereka berdua di umurnya yang masih 17 tahun.

Nathalie dan Bella menatap Vennelica bingung, penasaran apa yang dibicarakan gadis itu dengan seseorang diujung telepon.

Vennelica menarik nafas dan mengukuhkan keputusan.

"oke gue kesana sekarang."

***

Pupil mata ketiga gadis itu melebar ketika melihat nominal uang di check yang Reino berikan dengan nol yang terbilang lumayan banyak.

"Ca kapan lagi." Bella menelan saliva ikut tergoda lantas menyenggol bahu Vennelica.

"Wah bayaran model besar banget toh, nggak nyangka aku." Nathalie berbisik usai kaget melihat bayaran yang akan diterima Vennelica.

Mata mereka beralih menatap Pria dengan dentuman boots yang mendekat.

STAR AROUND SCARSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang