🍑🍑🍑🍑

195 8 0
                                    

Seluruh rancangan untuk pernikahan Al dan Quin terselesaikan dalam waktu seminggu. Bukan perkara sulit. Tidak ada yang tidak mengenal seorang Aldrian Jourell Xue. Semua perancang jas dan gaun pernikahan ternama berbondong-bondong menunjukkan design mereka yang satu-satunya dibuat khusus untuk pasangan Al yang belum mereka ketahui wajahnya.

Publik tahu kalau Aldrian akan segera menikah dan itu menjadi trending topik nasional menggeser berita lain. Namun publik tidak tahu siapa wanita beruntung yang akan mendampingi konglomerat itu.

Acara pernikahan konglomerat terkaya nomor 4 itu digelar selama 2 hari, di Jakarta dan di kota Siantar tempat keluarga Quin berada.

Seluruh keluarga, sahabat, teman, rekan bisnis hingga para pekerja Joux turut diundang. Sehingga acara pernikahan itu benar-benar meriah mengalahi acara nikahan yang menduduki ranking pertama sebagai nikahan termewah, termegah, termahal dan termeriah.

Queen of Aldrian Heart

Menjadi trending topik nasional dan menjadi berita luar negeri pula. Namun media, tidak diizinkan meliput serangkaian acara. Jadi Aldrian, Quin, para keluarga dan tamu memiliki privasi tanpa harus diganggu oleh awak media.

Mengucap janji suci di Gereja, kemudian malamnya menggelar resepsi di aula kosong yang dibangun ulang oleh para organizer yang menangani pernikahan ini bak kerajaan bunga pink oasis.

Sempurna!

Setelah malam resepsi, esoknya mereka segera terbang balik ke sumatera dan bersiap untuk resepsi di kota kelahiran Quin juga Aldrian yang akan digelar 2 hari mendatang.

Meski sudah tinggal dalam 1 kamar dan sudah berstatus sebagai suami istri, Aldrian dan Quin belum melakukan rituan penyatuan.

Bukannya Aldrian tak mau. Ia tahan karena Al menghargai kehadiran keluarga mereka dan dia juga tidak mau membuat Quin tersiksa seperti kesakitan sehingga sulit jalan dan beraktivitas.

Dia akan memiliki waktu bebas untuk bersatu dengan Quin saat honeymoon mereka selama seminggu nanti. Ia pastikan akan langsung mencetak jadi Aldrian junior.

"Kamu capek, sayang?" tanya Al berbisik lembut.

Quin tersenyum menggeleng. "Tidak, Daddy. Quin senang."

Al tersenyum berbisik lebih dekat lagi membuat Quin sedikit menggeliat geli. "Daddy sudah memujimu, sayang? Kamu sangat cantik, sayangku!"

Quin terkekeh. "Daddy sudah memujiku. Sudah ke-9 kali ikut yang barusan."

"Maka ini ke-10, sayang. Kamu luar biasa cantik!"

Acara resepsi mereka akan segera menemui penghujung. Mereka berdua lebih dulu meninggalkan acara atas perintah keluarga mereka. Para keluarga akan bertanggung jawab atas tamu dan sisa acara.

Mereka sudah berbaring di atas ranjang kamar hotel dalam posisi saling berpelukan.

"Daddy capek?"

Al yang memeluk Quin, mengelus pipi Quin. "Sama sepertimu, sayang. Daddy tidak capek. Daddy senang sekali."

"Daddy bohong!"

"Hahaha... Kenapa Daddy harus bohong, hm?" Al melihat Quin yang memainkan baju tidurnya, mengusap dadanya. Untung dia bukan pria haus sex.

"Senang tidak besok mau honeymoon?" tanya Al membuat Quin senyum lebar.

"Senang! Nanti kita jalan-jalan juga kan, Dad?" Quin bertanya dengan antusias.

"Tentu saja. Tapi kita jalan-jalannya setelah kita mengadon baby kita. Setelah Daddy memilikimu seutuhnya, sayang," bisik Al membuat Quin bersemu malu.

"Ih! Apaan sih!" gerutu Quin memeluk Al menyembunyikan wajahnya.

Tidak lama. Quin sudah terlelap meninggalkan Al yang masih terus memandang wajahnya.

***

Usai sarapan, Al dan Quin segera ke bandara untuk liburan honeymoon menuju Ios, Greece, Yunani. Semua anggota Al sudah menyiapakan seluruh perlengkapan mereka selama honeymoon.

Calilo Ios Greece Resort.

Resort penginapan berbintang 5 yang memberikan kemewahan, kehangatan, keromantisan, ketenangan dan relaksasi di tengah lingkungan alam yang indah.

"Ini hebat!" seru Quin berlari memasuki tesort mereka, suite luas dengan 1 tempat tidur gantung yang sekitarnya itu air kolam. Jalan setapak dari kayu dan beberapa kayu kecil sebagai jalan menuju tempat tidur yang seluruhnya dipenuhi oleh kelopak mawar merah. Suite dengan kolam renang pribadi yang menyajikan keindahan memukau pemandangan taman, pegunungan dan Papas beach.

Menuju ke luar, ada pancuran juga kolam kecil buatan seakan terbentuk alami dari alam, dan ada tempat tidur ayun ganda dengan latar belakang air terjun.

"Ini sungguh indah, Daddy!" Quin melihat sekitarnya dengan sangat senang dan semangat di liburan mereka ini. Pertama kali dalam 22 tahun hidupnya mendatangi tempat seindah ini.

"Aku tampak seperti pemilik pulau kecil resort yang indah ini, Daddy!" senangnya memekik tanpa takut bisa didengar orang lain.

Di resort ini, sangat menjamin privasi mutlak terutama untuk para pasangan yang akan melakukan ritual making baby seperti Al dan Quin.

"Are you happy?" tanya Al yang bersandar di dinding marmer menghadap luar ruangan.

"Quin senang, Daddy! Thank you, Daddy!" seru Quin berlari memeluk Aldrian.

"Ini luar biasa indah! Quin sangat senang! Terima kasih, Daddy!"

Al tersenyum puas dan bangga, menggoyangkan badan mereka ke kiri dan kanan.

"Anything for you, babygirl."

"Emm! Daddy membuatmu bahagia bukan?" Quin mengangguk tanpa ragu.

"Daddy juga luar biasa senang denganmu. Tapi akan bertambah senang lagi, kalau babygirl-nya Daddy ini mencium Daddynya."

Quin terkekeh segera menjinjit, menangkup wajah Al, mencium lembut bibir Al. Al memperdalam ciuman mereka, namun Quin bisa dengan cepat menahan, menutup bibir Al.

"No! Jangan cium Quin lama-lama, Dad! Quin mau jalan-jalan dulu! Ini terlalu indah untuk dilewatkan!"

Tanpa mau mendengar apa yang akan dikatakan Al selanjutnya, Quin sudah lebih dulu melepaskan diri dari Al dan berlalu menikmati resort yang akan Ia tinggali ini.

Al hanya bisa terkekeh membiarkan Quin senang-senang dulu sebelum nanti malam, Ia yang akan meraih kesenangan itu. Tentu Quin juga akan mendapatkan kesenangan yang dimaksud.

"Quin."

Mendengar namanya dipanggil, Quin menoleh menatap Al di sebuah meja dengan banyak makanan tersedia. Sebenarnya bukan karena panggilan Al, Quin bergerak menghampiri. Tapi karena melihat banyaknya makanan.

Quin itu kerjanya lapar dan lapar.

"Banyak makanan!" seru Quin duduk di sisi Al.

"Makan dulu, sayang. Nanti setelah ini, Daddy bawa jalan-jalan ke pantai sana. Mau?"

Quin mengangguk semangat. "Tentu saja mau, Daddy!"

(not) A Sugar B. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang