Sekarang sore hari dan udah selesai semua mata kuliah hari ini, Sha memutuskan untuk pulang naik taxi online, selama di perjalanan Sha hanya menatap kearah luar jendela pikiran nya hanya Arga tapi tiba-tiba air mata Sha kembali menetes sedikit demi sedikit, dia udah gabisa lagi menahan air matanya yang sedari tadi ingin keluar.
"Aku cape ga.." batin Sha.
Ya hanya kata "cape dan lelah" yang tepat untuk menggambarkan keadaan Sha saat ini.
Akhirnya Sha pun sampai dirumah, dia langsung masuk ke kamarnya dan mandi untuk menyegarkan badan pikiran dan hati nya, setelah selesai mandi dia menidurkan tubuhnya di kasur dan tiba-tiba Sha ketiduran.
Tok tok tok
"Non, makan malam udah siap di meja makan" ucap Bi Inah dari luar kamar, art dirumah Sha yang udah bekerja selama 15 tahun.
"Iya Bi, nanti Sha turun" jawab Sha yang terbangun dan melihat jam yang ada di kamarnya menunjukan jam 8 malam.
Sha pun memutuskan turun ke bawah untuk makan malam, di meja makan yang besar hanya ada Sha. Bunda nya pasti masih di kantor sedangkan Papa nya Sha sudah meninggal waktu Sha SD ya Sha adalah anak yatim tapi Papa nya meninggalkan banyak harta untuk dia dan Bunda nya.
Semenjak kepergian Papa, Sha selalu dirumah berdua dengan Bi Inah sedangkan Bunda selalu kerja dari pagi sampai malam tidak punya banyak waktu buat Sha tapi Sha mengerti dia tidak menuntut Bunda nya untuk selalu ada waktu untuk nya. Karna Sha tau Bunda kerja dari pagi sampai malam itu karna untuk memenuhi kebutuhan mereka, Sha juga sangat menyayangi dan berterima kasih ke Bunda nya itu karna sudah bekerja keras untuk kehidupan mereka.
"Bii" panggil Sha.
"Iya Non ada apa?" tanya Bi Inah.
"Sini duduk, makan malem bareng Sha" ucap Sha.
"Tapi Non, Bi.."
"Bii, temenin Sha ya disini" potong Sha, Bi Inah pun akhirnya mengalah dan duduk untuk makan malam bersama Sha.
Tapi selama makan Sha hanya diam, sedangkan Bi Inah memperhatikan anak majikan nya itu yang sudah dia anggap sebagai anak sendiri.
"Non Sha, sepertinya lagi ada masalah" batin Bi Inah.
Mereka pun sudah selesai makan malam, Sha juga langsung naik ke kamarnya dia mendudukan dirinya di bangku teras kamarnya menikmati angin malam dan melihat bintang yang bersinar sangat cantik.
"Papa Sha kangen.." batin Sha.
Tok tok tok
Bi Inah pun masuk ke kamar nya Sha membawakan segelas teh hangat kesukaan Sha.
"Non ini Bibi bawakan teh hangat kesukaan Non Sha" ucap Bi Inah sembari meletakkan cangkir teh di meja kecil sebelah Sha.
"Makasih ya Bi" ucap Sha tersenyum.
"Non lagi ada masalah?" tanya Bi Inah.
"Engga ko Bi.." jawab Sha.
"Non kalo ada masalah dan mau cerita sama Bibi cerita aja ya Non tidak usah sungkan, karna Bibi akan selalu ada di sisi Non Sha dan Bibi akan mendengarkan semua cerita Non" ucap Bibi.
"Makasih ya Bi, udah selalu ada buat Sha dari waktu Sha masih kecil" ucap Sha memegang tangan Bi Inah.
"Sama-sama Non, yaudah kalo gitu Bibi turun ya" ucap Bi Inah dan langsung di balas anggukan oleh Sha.
Setelah hampir 2 jam Sha duduk di teras kamarnya dia pun memutuskan untuk masuk kedalam karna diluar sudah semakin dingin, dia pun langsung menidurkan tubuhnya di kasur king size miliknya karna besok dia ada kelas.
Hampir setengah jam Sha tertidur tiba-tiba Bunda nya masuk ke kamar Sha dengan masih memakai pakaian kerja nya, dia pun mendekati Sha.
"Maaf ya sayang Bunda pulang terlambat, good night. Bunda sayang kamu" bisik Bunda dan mencium kening Sha.
KAMU SEDANG MEMBACA
Queensha
Teen FictionRank #1 in Penyakit (4 Oktober 2022) Sakit hati dan tidak dihargai mungkin itu yang dirasakan oleh Sha terhadap Arga pacarnya. Karna selama 2 tahun mereka berpacaran Sha selalu saja menjadi yang kedua padahal Sha adalah pacar satu-satunya Arga. Dan...