(16)

17 6 0
                                    

Devan pun sudah berada di rumah sakit, Arga juga sudah ditangani oleh Dokter dan sekarang mereka sedang berada di ruang rawat inap.

"Ga lo kenapa bisa kaya gini si.."

"Segitu nyesel nya lo sampe ngelakuin hal itu biar di maafin sama Sha.."

"Lo harus nya tau, tadi Sha bener-bener khawatir sama keadaan lo Ga.."

"Dan sekarang juga gue tau kalo sebenernya kalian masih saling sayang" ucap Devan ke Arga yang masih belum sadar.

"Gue mundur Ga, karna gue sadar kalo gue ngga akan bisa gantiin lo dihati nya Sha" sambung Devan tersenyum pahit.

"Vannn" panggil Gio yang sekarang ada disana bersama Samuel.

"Lo tadi ngabarin kita katanya Arga pingsan, mangkanya kita langsung kesini" ucap Samuel.

"Ini Arga kenapa bisa jadi kaya gini si Van?" tanya Gio khawatir.

"Gue tadi di kabarin sama Rania katanya Arga pingsan di depan rumah nya Sha setelah dia ujan-ujanan selama sejam dan Dokter bilang juga tadi katanya perut dia kosong mangkanya itu dia pingsan" jawab Devan.

"Pasti dia kerumah Sha buat minta maaf" ucap Samuel.

"Kayanya sekarang dia beneran nyesel, gue jadi kasian sama Arga" sambung Samuel.

"Tapi kita juga harus menghargai Sha, pasti ngga gampang buat dia maafin Arga setelah apa yang udah dilakuin Arga selama ini ke Sha" ucap Gio.

"Iya bener, gue berdoa yang terbaik buat Arga sama Sha" ucap Samuel.

Sedangkan Devan hanya diam, karna dia tau kalo Arga dan Sha itu sebenarnya masih saling sayang.

---

Dirumah Sha masih menangis, dia masih memikirkan keadaan Arga. Sedangkan Karin dan Rania masih mencoba untuk menenangkan nya.

"Shaa udah dong jangan nangis terus, nanti lo sakit lagi" ucap Karin menenangkan Sha.

"Gabisa Rin, gue khawatir banget sama keadaan nya Arga sekarang. Ini gara-gara gue Rin mangkanya Arga pingsan" ucap Sha menangis.

"Arga bakal baik-baik aja Sha, percaya sama gue" ucap Rania. Sha pun hanya diam tidak menanggapi perkataan Rania.

Sekarang sudah malam hari, mereka harus tidur karna besok ada kelas pagi jam 8.

"Sha lo tidur sekarang ya, besok kita kan ada kelas jam 8" ucap Karin, Sha pun mengangguk setuju karna dia sangat lelah setelah beberapa jam menangis.

Setelah melihat Sha tertidur, Rania dan Karin pun juga ikut tidur.

Keesokan pagi nya, pagi-pagi sekali mereka sudah berangkat ke kampus, setelah sampai kampus mereka langsung berjalan menuju kelas karna sebentar lagi kelas akan dimulai. Mereka pun berhasil masuk kelas tepat waktu, karna hari ini mereka cuma punya jadwal 2 mata kuliah jadi mereka akan pulang lebih awal dari biasanya, selama kelas pertama dan kedua Sha keliatan ngga fokus sampai harus beberapa kali ditegur oleh dosen. Teman-temannya yang melihat itu pun merasa kasihan terutama Rania.

"Sha" panggil Rania.

"Ya Ra?" jawab Sha.

"Hmm, kita kerumah sakit yuk jenguk Arga" ucap Rania, Sha yang mendengar pun sangat senang.

"Seriusan Ra?" tanya Sha semangat.

"Iya Sha gue serius, tapi lo duluan aja ya ke mobil gue sama karin mau nemuin dosen dulu sebentar" ucap Rania.

"Yaudah gue ke parkiran sekarang ya Ra Rin" ucap Sha yang langsung meninggalkan mereka.

"Hati-hati Sha" ucap Karin.

Sha sekarang lagi dijalan menuju parkiran mobil sesampainya di parkiran dia ngeliat seseorang yang dia kenal sedang berdiri di depan mobil nya. Tapi Sha tidak menghiraukan nya dia tetap jalan untuk memasuki mobilnya.

"Mana Arga?" tanya Cia, ya yang menunggu Sha adalah Cia.

Tapi Sha tidak menjawab nya dia tetap berjalan ke sisi kursi pengemudi, tapi baru aja dia membuka pintu mobilnya lengannya ditahan dengan sangat kuat.

"Gue tanya mana Arga?!" bentak Cia.

"Gue gatau" jawab Sha melepaskan cengkraman Cia dari lengannya.

"LO PASTI SENGAJA KAN JAUHIN DIA DARI GUE?!" teriak Cia, yang sekarang menjambak rambut nya dengan kuat.

"A-a le-epasin rambut g-ue" lirih Sha.

"INI SEMUA GARA-GARA LO QUEENSHA, LO YANG BIKIN ARGA NGEJAUHIN GUE SEKARANG!!" teriak Cia yang mengencangkan jambakan nya.

"Aa-ww sa-kit, lep-asin ra-mbut gu-e" ucap Sha menahan nangis nya.

"GUE TANYA DIMANA ARGAAAAA?!" teriak Cia.

"Gue gatau" ucap Sha dengan lirih.

"BOHONG LO PASTI TAU KAN DIMANA ARGA!!" ucap Cia yang makin mengencangkan jambakan nya, sedangkan Sha hanya bisa diam, percuma dia ngelawan karna tenaga dia kalah sama tenaga nya Cia.

Brakkk.

Sha pun jatuh begitu pula dengan Cia.

"Lo apa-apaan si!! pake jambak-jambak si Sha segala!!" bentak Gio. Sedangkan Samuel membantu Sha untuk berdiri.

"Mana Arga, mana Argaaaaaa?" teriak Cia, yang langsung menghampiri Gio.

"Lo pasti tau kan Arga dimana, iyakan?!" sambung Cia yang sekarang sedang memegang lengannya Gio.

"Apaansi, gue gatau Arga dimana!!" ucap Gio.

Engga lama kemudian Rania dan Karin pun sampai diparkiran, mereka yang ngeliat itu semua pun langsung menghampiri Sha.

"Shaaa lo diapain sama dia?" tanya Karin.

"Gue sama Gio tadi ngeliat Sha lagi di jambak rambutnya sama Cia" jawab Samuel.

"Kurang ajar!!" ucap Rania emosi. Baru aja dia mau menghampiri Cia lengan nya sudah ditahan oleh Samuel.

"Mendingan kalian pergi dari sini sekarang, biar dia kita yang urus" ucap Samuel. Sha, Rania, Karin pun menyetujui nya dan mereka langsung meninggalkan area kampus.

"KALIAN ITU TEMEN NYA, PASTI KALIAN TAU DIMANA ARGA!! CEPET KASIH TAU GUEEEE!!" teriak Cia.

"Walaupun gue tau dimana Arga, gue ngga bakal kasih tau lo dia ada dimana" ucap Gio yang ngga habis pikir dengan sikap nya Cia.

"Gi, udah ayo masuk ke mobil, gausah diladenin lagi" ajak Samuel. Mereka juga pun langsung meninggalkan area kampus.

Sedangkan Cia dia masih disana.

"Arga kamu dimana..?"

"Aku kangen sama kamu Ga.."

"ARGAAAAAA"

"AAAARRGGGHHH" teriak Cia emosi.















QueenshaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang