(3)

14 6 0
                                    

Pagi hari nya Sha pun sudah siap untuk pergi ke kampus tapi hari ini dia memutuskan untuk meminta jemput Arga.

LINE

09.00
Sha. : Ga kamu udah jalan belum?

09.02
Argaaa : lagi di jalan

Sha. : kamu bisa jemput aku ngga? aku lagi males bawa mobil

Argaaa : gabisa

Sha. : kenapa?

Argaaa : gue udah janji sama Cia, buat jemput dia

Sha. : tapi kan dia bisa bawa mobil sendiri ga

Argaaa : mobil dia di bengkel

Sha. : terus aku gimana? aku ini pacar kamu Ga, kenapa kamu selalu mentingin Cia dibanding aku?
Sha. : aku tau dia itu sahabat kamu, tapi aku pacar kamu

Argaaa : gausah drama masih pagi, lo bisa naik taxi atau ojol selesai kan
Argaaa : udah jangan ganggu gue lagi nyetir
Read.

Sha pun akhirnya memutuskan untuk pesan taxi online.

"Kenapa kamu gini si Ga" batin Sha menahan tangisnya

Setelah sampai di kampus, Sha ketemu sama Devan di jalan menuju kelas.

"Hai" sapa Devan yang tiba-tiba jalan disamping Sha, Sha pun menengok dan membalas sapaan Devan.

"Hai"

"Mata lo kenapa?" tanya Devan, Sha pun langsung mengalihkan pandangan nya.

"Gapapa ko, cuma kelilipan aja" jawab Sha bohong.

"Tapi itu mata lo sembab kaya abis nangis" ucap Devan.

"Eng-ga ko siapa yang nangis sih" jawab Sha tertawa kecil.

"Bohong" batin Devan.

"Lo berangkat sendirian?" tanya Devan.

"Iya" jawab Sha.

"Arga?" tanya Devan.

"Udah gausa di jawab, gue tau pasti dia bareng si Cia kan" sambung Devan, Sha yang mendengar pun hanya bisa tersenyum pahit.

"Andai aja dulu gue lebih cepet ungkapin perasaan gue ke lo, pasti lo ngga bakal ngerasain yang namanya sakit hati dan kecewa Sha" batin Devan.

Sesampainya di kelas di sana udah ada teman-teman Sha, Arga, Gio dan Samuel. mereka yang melihat Sha datang sama Devan pun kaget.

"Lo berangkat bareng Devan Sha?" tanya Rania.

"Engga Ra gue ngga sengaja ketemu dia di jalan mau ke kelas tadi" jawab Sha yang baru sampai.

"Sha, mata lo kenapa? abis nangis ya?" tanya Karin.

"Engga Rin mata gue kelilipan tadi" jawab Sha bohong.

"Boong, lo pasti abis nangisin si brengsek Arga kan?" tanya Rania frontal.

"Raa.." ucap Sha.

"Iya sorry, tapi lo gapapa?" tanya Rania.

"Gue gapapa ko Ra, thanks ya udah peduli sama gue" ucap Sha ke Rania dan Karin.

Disisi lain Arga menatap tajam ke arah Devan.

"Oy lo berangkat bareng Sha?" tanya Samuel.

"Iya" jawab Devan bohong.

"Lo ngga lupa kan kalo Sha cewenya Arga sahabat kita?" tanya Gio ke Devan.

"Gue ngga lupa ko, lagian gue cuma kasian aja sama Sha dia punya cowo tapi cowo nya malah berangkat sama cewe laen" sindir Devan.

"Maksud lo apa anjing?" teriak Arga ke Devan yang sekarang sedang mencengkram baju nya Devan.

Sekarang semua anak-anak memperhatikan mereka berdua termasuk Sha dan teman-temannya.

"Kenapa lo marah?" tanya Devan.

"Lo marah ngeliat Sha berangkat sama cowo laen, sedangkan lo aja ga peduli sama dia. Lo lebih mentingin cewe laen yang lo bilang sebagai sahabat lo itu" sambung Devan yang sekarang melepaskan tangannya Arga dari baju nya.

"Eh lu berdua apaan si, cuma gara-gara cewe pake berantem segala" pisah Gio, tapi ucapan Gio ngga di denger mereka berdua.

"Lo suka sama cewe gue?!" tanya Arga emosi.

"Iya gue suka sama cewe lo, gue suka sama Sha, gue sayang sama dia, cowo brengsek kaya lo itu ngga pantes buat dia" jawab Devan.

Sha yang mendengar ucapan Devan pun kaget, sedangkan Arga semakin emosi dan memukul pipi sebelah kanan Devan sampai Devan terjatuh ke belakang.

"Bangun lo" ucap Arga, Devan yang mendengar pun langsung bangun dan berhasil memukul pipi Arga sampai Arga terhuyung membentur meja.

Baru saja Arga ingin membalas pukulan Devan tiba-tiba Sha berdiri di tengah-tengah mereka.

"STOP, Arga stop" teriak Sha, yang berhasil membuat Arga berhenti.

"Sha.." panggil Devan pelan, Sha melihat Devan dan Arga berdarah di ujung bibirnya lalu menghembuskan nafasnya kasar.

"Gue gasuka ngeliat kalian berantem" ucap Sha.

"Van sorry gue itu pacar sahabat lo, jadi mulai sekarang lebih baik kita jaga jarak" sambung Sha yang langsung pergi menarik Arga untuk di bawanya ke UKK (Unit Kesehatan Kampus).

Sedangkan Devan yang mendengar dan melihat Sha pergi dengan Arga pun hanya membersihkan luka nya di kelas di bantu oleh Samuel dan Gio.

Sesampainya di UKK Sha langsung mencari kotak P3K dan mulai mengobati luka nya Arga tanpa bicara apapun.

"Udah selesai, aku ke kelas duluan" ucap Sha tapi lengan nya ditahan oleh Arga yang ngebuat Sha hampir memeluk Arga.

"Nanti pulang sama gue" ucap Arga dingin, Sha yang ingin menolak pun takut karna aura Arga saat itu sangat menakutkan.

"Iya" jawab Sha pasrah, setelah itu Sha meninggalkan Arga dan balik ke kelas, karna kelas akan dimulai sebentar lagi.












QueenshaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang