(9)

11 6 0
                                    

Sha memasuki rumahnya dengan mata sembab, dia berharap Bunda nya sudah tidur biar ngga liat keadaan Sha sekarang, tapi baru aja Sha mau naik ke kamarnya tiba-tiba dia di panggil.

"Sayang, udah pulang?" tanya Bunda dari arah dapur.

"E-eh Bunda belum tidur" tanya Sha yang menghampiri Bunda nya di dapur.

"Sebentar lagi sayang, ini Bunda lagi ambil air minum" jawab Bunda.

"Oh yaudah Bun, good night Bunda, Sha ke kamar dulu ya" ucap Sha.

"Bentar sayang, bibi bilang tadi katanya kamu pergi sama Arga? kemana?" tanya Bunda, Sha yang mendengar pertanyaan tentang Arga pun kembali sedih tapi dia mencoba menahan nya.

"Dinner bun" jawab Sha.

"Kamu seneng sayang?" tanya Bunda tiba-tiba.

"Maksud Bunda?" tanya Sha bingung.

"Gapapa sayang, udah sana gih ke kamar, bersih-bersih terus langsung tidur yaa" ucap Bunda.

"Hm yaudah Bunda aku ke kamar dulu ya" ucap Sha.

"Iya sayang"

Keesokan paginya sudah jam waktunya Sha berangkat ke kampus tapi dia belum turun ke bawah, Bunda nya pun langsung menghampiri Sha ke kamar nya. Sesampainya disana dia melihat Sha sedang menggigil sambil tertutup selimut nya.

"Loh sayang kamu sakit?" tanya Bunda nya panik.

"Dingin Bun" ucap Sha menggigil.

"Yaampun sayang ini badan kamu panas banget" ucap Bunda nya.

"Sebentar Bunda mau ambil kompresan dan telfon Dokter keluarga kita dulu ya sayang"

Setelah selesai menelfon Dokter keluarga Bunda ke kamar Sha lagi untuk mengkopres Sha.

"Sayang tunggu ya sebentar lagi Dokter nya dateng" ucap Bunda mengkopres Sha, sedangkan Sha hanya menganggukan kepala nya.

Akhirnya Sha udah selesai diperiksa, kata dokter Sha kecapean dan terlalu stress. Sha pun langsung meminum obat dari dokter tadi, habis minum obat Sha pun tertidur.

Sekarang sudah hampir jam 2 siang, Sha pun terbangun tapi kepalanya masih sangat pusing tapi tiba-tiba..

Drrt drrt drrt

Karin is calling...

"Iya Rin?"

"Hey Sha, lo kenapa ngga ngampus?"

"Gue sakit"

"WHAT?! LO SAKIT?"

"Iya Rin"

"OKE BALIK NGAMPUS GUE SAMA RANIA KERUMAH LO, OKEY"

"Hahaha okey Rin"

"Yaudah lo istirahat aja Sha"

"iya Rin"

Setelah menutup telfon nya, Sha beralih ke roomchat dia dengan Arga.

LINE

Sha. : ga aku sakit
Sha. : kamu bisa kesini ngga nanti?

Argaaa : ntar malem gue kesana

Sha. : oke, aku tunggu ya

Argaaa : iya
Read.

"Bagaimana pun dia harus tau kalo aku sakit" batin Sha.

Sekitar jam 3 sore Rania dan Karin pun datang membawa buah-buahan, sekarang mereka udah ada dikamar Sha.

"Sha yaampun lo kenapa bisa sakit kaya gini sih?" tanya Karin yang melihat Sha sedang di infus.

"Tadi kata dokter gue cuma kecapean sama terlalu stress aja ko Rin" jawab Sha.

"Badan lo masih demam Sha" ucap Rania, yang mengecek kening Sha.

"Lo udah makan?" tanya Karin, Sha pun menggeleng.

"Makan buah ya Sha, biar perut lo ngga kosong" ucap Rania.

"Iya Ra"

Rania pun turun ke bawah untuk membawakan buah, setelah Rania balik ke kamar Sha dia langsung menyuapi buah ke Sha.

"Thanks ya Ra Rin udah peduli sama gue"

"Santai kali Sha, kita kan sahabat lo jadi wajar aja kalo kita peduli sama lo" jawab Karin.

"Arga udah tau kalo lo sakit?" tanya Rania tiba-tiba, Sha pun hanya mengangguk.

"Kapan dia mau kesini?" tanya Karin.

"Nanti malem"

"Sha gue tau lo terlalu stress karna mikirin hubungan lo sama dia kan.."

"Gausa coba bohongin gue, tuh mata lo masih sembab. Siapa lagi coba yang bisa bikin lo nangis selain dia" sindir Rania.

"Raa" ucap Karin.

"Sorry Sha gue kebawa emosi" ucap Rania.

Sha hanya tersenyum karna sebenernya apa yang diomongin sama Rania bener semua, terlebih lagi atas kejadian semalem yang bener-bener bikin Sha jadi drop.

Setelah hampir 2 jam Rania dan Karin dirumah Sha, mereka pun memutuskan untuk pulang karna biar Sha bisa istirahat.












QueenshaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang