Rank #1 in Penyakit (4 Oktober 2022)
Sakit hati dan tidak dihargai mungkin itu yang dirasakan oleh Sha terhadap Arga pacarnya.
Karna selama 2 tahun mereka berpacaran Sha selalu saja menjadi yang kedua padahal Sha adalah pacar satu-satunya Arga.
Dan...
Selesai ngampus Sha langsung pulang karna dia harus bersiap-siap, dia harus dandan yang cantik untuk dinner nanti malam.
Setelah sampai rumah, dia pun langsung mandi dan selesai mandi Sha langsung mencari dress yang dia punya di dalam lemari, akhirnya pilihan nya adalah dress putih elegan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sekarang udah hampir jam 7 malam, tiba-tiba hp Sha bergetar.
Drrt drrt drrt
Argaaa is calling...
"Halo Ga"
"Udah siap?"
"Udah, kamu udah di depan?"
"Udah"
"Sebentar ya aku turun ke bawah"
"Oke"
Sha pun langsung turun ke bawah untuk menemui Arga, setelah sampai depan Sha ngeliat Arga sudah menunggu nya di luar mobil memakai kemeja hitam nya.
"Tampan" batin Sha.
"Hai" sapa Sha.
"Hai juga, cantik banget" ucap Arga mengelus kepala nya Sha.
Sha pun tersenyum, entah kenapa dia merasa sangat bahagia diperlakukan seperti itu. Karna sudah lama sekali Arga tidak memperlakukan Sha seperti itu.
"Yuk jalan sekarang" ucap Arga yang langsung membukakan pintu mobilnya untuk Sha.
Setelah itu mereka jalan ke tempat yang arga booking, sesampainya mereka disana Sha sangat kagum dengan tempat nya karna sangat mewah, elegan dan sangat cocok untuk dinner bersama pasangan.
"Yuk masuk" ucap Arga memberikan lengannya, Sha pun langsung menggenggam lengannya Arga.
Setelah itu mereka sampai di meja dan langsung memesan makanan.
"Aku seneng banget Ga, kita bisa dinner berdua kaya gini" ucap Sha menatap Arga.
"Iya sayang aku juga, maaf ya kalo belakangan ini aku ngga peduli sama kamu"
"Iya Ga gapapa, aku udah maafin ko" ucap Sha.
Makanan mereka pun akhirnya sampai, mereka makan dengan perasaan senang tapi tiba-tiba..
Drrt drrt drrt
Cia is calling...
Sha yang melihat Cia menelfon Arga pun menyuruh Arga untuk ngga angkat telfonnya.
"Ga, jangan diangkat ya" ucap Sha, Arga pun menuruti permintaan Sha.
Tapi lagi-lagi Cia menelfon Arga.
Cia is calling...
"Aku angkat dulu sebentar" ucap Arga yang langsung mengangkat telfon nya Cia.
Sedangkan Sha cuma bisa diam pasrah melihat pacarnya mengangkat telfon perempuan lain disaat mereka lagi bersama.
"Halo kenapa Ci?"
"Ga kamu dimana?"
"Di luar, kenapa?"
"Ga, kamu bisa kerumah aku ngga?"
"Lo kenapa emangnya?"
"Aku sakit Ga, cepetan ya kamu kesini"
"Iya tunggu, bentar lagi gue kesana"
Setelah menutup telfon nya Arga bicara ke Sha.
"Sha gue harus pergi sekarang" ucap Arga.
"Kamu mau kemana Ga? kita kan lagi dinner" tanya Sha.
"Cia sakit, dia butuh Gue" jawab Arga.
"Tapi Ga, aku juga butuh kamu"
"Gue lagi gamau debat sekarang, ini gue kasih uang buat lo naik taxi. Gue pergi sekarang ya" ucap Arga meninggalkan Sha.
Sedangkan Sha hanya bisa menatap kepergian Arga.
"Lagi-lagi kamu ngecewain aku Ga, baru aja kamu tadi minta maaf ke aku" ucap Sha yang udah gabisa menahan air matanya lagi.
"Aku ngga butuh uang kamu Ga, aku butuh kamu, ini hari spesial buat kita tapi lagi-lagi kamu mentingin dia daripada pacar kamu sendiri"
Sha memutuskan untuk pergi dari sana dan uang yang dari Arga dia kasih ke pelayan sebagai uang tip.
Sha ngga pesan taxi online, sekarang dia jalan di pinggir jalan. Sepanjang jalan Sha diliatin sama orang-orang yang lewat tapi Sha ga peduli.
Tin tin
Sha pun menengok ke belakang dan ternyata ada sebuah mobil berwarna hitam yang berhenti.
"Sha lo ngapain ko disini, Arga mana?" tanya Devan, Sha yang ngeliat kalo itu Devan langsung menangis.
"Eh eh Sha ko nangis? yaudah masuk ke mobil gue ya gue anterin lo pulang" Sha pun hanya menuruti Devan masuk ke dalam mobilnya.
Sebelum pulang Devan mengajak Sha untuk ke minimarket membeli minuman.
"Nih Sha minum dulu" ucap Devan, sembari memberikan air mineral untuk Sha.
"Makasih Van" ucap Sha.
"Sha bukannya lo lagi dinner sama Arga? tapi ko tadi lo malah jalan sendirian" tanya Devan.
"Dia pergi ninggalin gue, dia lebih mentingin sahabatnya itu dibanding gue Van.."
"Gue gatau lagi harus gimana, gue bener-bener kecewa sekarang sama Arga.."
"Gue cape Van kalo harus ngalah terus.."
"Gue cape.."
"Harus berapa lama lagi gue bertahan sama dia, harus sampe kapan gue nunggu dia biar dia tau kalo gue sayang banget sama dia Van.." ucap Sha yang sudah menangis.
Devan yang mendengar pun hanya diam dan tiba-tiba memeluk Sha, Sha pun diam aja dia ngga ngelawan pas di peluk Devan karna Sha sekarang lagi benar-benar butuh seseorang.
Setelah Sha tenang akhirnya mereka memutuskan untuk pulang, ngga lama mereka pun sampai di depan rumah Sha.
"Van makasih ya udah nganterin gue pulang" ucap Sha.
"Sama-sama Sha, udah sana masuk bersih-bersih dan langsung tidur ya. Lo keliatan cape banget soalnya" ucap Devan.
"Iya Van thanks ya, lo hati-hati pulangnya"
"Iya Sha" jawab Devan, Sha pun langsung masuk ke dalam rumahnya setelah itu Devan pergi.
"Harusnya lo tau Sha, kalo ada orang yang sayang sama lo.."
"Dan asal lo tau gue sayang banget sama lo Sha.."
"Lo itu ngga pantes sama cowo brengsek kaya Arga" ucap Devan.