Setelah selesai semua mata kuliah, Sha pun langsung pamit ke teman-temannya untuk pulang duluan.
"Ra Rin, gue balik duluan ya" ucap Sha.
"Balik sama siapa Sha?" tanya Karin.
"Sama Arga, dia udah nungguin gue di parkiran" jawab Sha.
"Okey hati-hati Sha, kalo ada apa-apa kabarin kita" ucap Rania.
"Iya, bai Ra Rin" ucap Sha.
Sha pun jalan ke parkiran di lorong dia sempat bertemu sama Cia.
"Mana Arga?" tanya Cia sinis.
"Lo ngapain sih nanyain cowo gue?"
"Gue ini sahabat cowo lo, jadi wajar dong gue nanyain dia" jawab Cia.
"Lo itu cuma sahabatnya, jadi stop ya ganggu hubungan gue sama Arga" ucap Sha yang langsung meninggalkan Cia.
"Gue ngga bakal lepasin Arga gitu aja buat lo, gue bakal rebut Arga biar dia jadi milik gue" batin Cia dan mengeluarkan smirk nya.
Setelah sampai parkiran Sha ngeliat Arga udah nungguin dia sambil menyenderkan tubuh nya di pintu mobil.
"Ayo masuk" ucap Arga yang membukakan pintu untuk Sha, Sha pun langsung masuk ke dalam mobil dan Arga pun langsung menjalankan mobilnya meninggalkan area kampus.
"Belom makan kan?" tanya Arga.
"Iya" jawab Sha.
"Yaudah kita ke resto biasa dulu, kita makan disana" ucap Arga yang langsung menjalankan mobilnya ke resto tempat biasa mereka dulu sering makan.
Sesampainya disana mereka langsung memesan makanan yang biasa mereka pesan, ga lama pesanan mereka pun datang.
"Selamat makan" ucap Sha, Arga pun hanya mengangguk.
Ngga terasa mereka pun sudah selesai makan dan memutuskan untuk langsung pulang, selama perjalanan gaada yang mulai pembicaraan mereka sama-sama diam, sampai akhirnya mereka sudah sampe depan rumah Sha.
"Mau mampir dulu, Ga? tanya Sha.
"Engga" jawab Arga.
"Yaudah kalo gitu aku masuk, makasih tumpangan nya" ucap Sha, baru aja Sha mau keluar mobil tiba-tiba Arga bicara.
"Gue mau lo jauhin Devan"
Sha yang mendengar itu pun menutup kembali pintu mobil nya dan menghadap Arga.
"Maksud kamu?" tanya Sha.
"Gue yakin lo pasti paham sama apa yang gue bilang tadi dan lo pasti udah denger sendiri apa yang diomongin Devan tadi"
"Kamu gasuka aku deket-deket sama Devan?" tanya Sha.
"Gausah banyak tanya, gue cuma minta lo jauhin dia" jawab Arga.
"Kasih aku alasan yang jelas Ga, kenapa aku harus jauhin Devan?"
"Lo bisa gasi nurut aja?!" bentak Arga.
"Kalo aku nyuruh kamu ngelakuin hal yang sama apa kamu bakal nurutin juga?" tanya Sha.
"Gausah bawa-bawa Cia, dia itu beda sama Devan" ucap arga.
"Jadi kamu gamau?"
"Engga lah, dia sahabat gue dari kecil gada alasan buat gue jauhin dia" jawab Arga.
Sedangkan Sha yang mendengar itu pun sangat sakit hati dan kecewa, dadanya terasa sangat sesak dan air mata nya memaksa untuk keluar tapi sekuat tenaga Sha menahan nya karna dia gamau nangis di depan Arga.
"Yaudah kalo itu mau kamu, aku bakal jauhin Devan" ucap Sha menahan tangisnya.
"Bagus"
"Aku masuk dulu" ucap Sha yang langsung keluar dari mobilnya Arga dan memasuki rumahnya.
Setelah memasuki rumah nya Bi Inah melihat Sha berlari ke dalam kamarnya.
"Non Sha ada apa lagi ya?" batin Bi Inah.
Di dalam kamar Sha langsung mengunci pintunya dan menidurkan tubuhnya kasar di kasur, dia menangis dia ga nyangka sama apa yang dia dengar dari mulut pacarnya sendiri.
"Pahh, aku kangen Papa. Kenapa ya gada laki-laki yang sayang sama aku seperti Papa menyayangi aku dulu" ucap Sha dalam tangisnya.
"Pah aku cape, kenapa laki-laki yang aku sayang malah menyakiti aku. Aku harus apa Pah? aku menyayangi nya tapi dia juga sangat menyakiti aku.."
"Papa bisa gasih bawa Sha aja sama Papa? Sha mau sama Papa, Sha kangen sama Papa, Sha kesepian Pah disini.."
Setelah nangis ber jam-jam Sha pun akhirnya ketiduran, dalam tidurnya dia memimpikan Papa nya.
"Sha, sayang.." panggil Papa lembut, Sha pun menengok dan langsung berlari memeluk Papanya.
"Papa Sha kangen" ucap Sha.
"Papa juga sayang, Papa juga kangen sama Sha"
"Kalo gitu bawa Sha sama Papa" ucap Sha.
"Gabisa sayang, nanti Bunda sedih, nanti Bunda ngga ada yang jagain"
"Tapi Sha mau sama Papa" ucap Sha.
"Sayang dengerin Papa ya, kamu itu gadis yang kuat Papa yakin kamu bisa melewati semuanya, kamu itu anak Papa yang paling hebat, Papa bangga sama kamu sayang" ucap Papa.
"Papa harus pergi sayang, kamu jagain Bunda ya. Papa selalu mengawasi kamu dari sini, Papa selalu ada di sisi kamu sayang.."
"Jangan sedih lagi ya anak Papa yang cantik, Papa pergi dulu" pamit Papa ke Sha, Sha pun hanya bisa diam melihat kepergian Papa nya.
Tiba-tiba Sha di bangunkan oleh Bunda nya yang setiap malam selalu datang ke kamarnya.
"Sayang sayang bangun" ucap Bunda menggoyangkan lengan Sha.
"Bunda.."
"Hey sayang kamu kenapa, ko nangis?" tanya Bunda khawatir.
"Sha mimpi Papa Bun" ucap Sha yang masih terisak, Bunda nya yang mendengar pun langsung memeluk anak nya itu.
"Besok kamu libur kuliah kan sayang?" tanya Bunda.
"Iya Bun"
"Besok kita pergi ya, kita menghabiskan waktu bersama hanya berdua, kamu dan Bunda" ucap Bunda.
"Iya Bun aku mau"
"Bunda boleh tidur disini ngga sama kamu?" tanya Bunda.
"Boleh Bun, boleh banget Sha kangen tidur bareng sama Bunda" jawab Sha semangat.
Akhirnya Bunda tidur bersama di kamar Sha.

KAMU SEDANG MEMBACA
Queensha
Teen FictionRank #1 in Penyakit (4 Oktober 2022) Sakit hati dan tidak dihargai mungkin itu yang dirasakan oleh Sha terhadap Arga pacarnya. Karna selama 2 tahun mereka berpacaran Sha selalu saja menjadi yang kedua padahal Sha adalah pacar satu-satunya Arga. Dan...