"Rame amat sih njing!"
"Namanya juga ngambil nomor ujian oi!"
Antrian di tata usaha SMKN 1 Gunung yang ramai oleh para siswa yang ingin mengambil nomor ujian miliknya.
Dara yang belum lunas SPP harus menyelesaikan pembayaran terlebih dahulu untuk mendapatkan nomor ujian tersebut.
Zevilla menatap kesal rombongan yang panjangnya seperti antrian pembagian daging kurban di masjid waktu hari raya idul Adha.
"Enak banget jadi lu ya!" Ujar Zevilla menatap Naomi yang tengah menyedot milk shake rasa choco caramel miliknya.
"Heleh! Emak gua juga yang punya ide buat lunasin pertahun tau!" Jawab Naomi memamerkan kertas nomor ujian miliknya pada Zevilla.
"Lu kenapa belum lunas?! Kagak Gantri- dulu gitu?!" Tanya Naomi melihat Zevilla yang belum memiliki nomor ujiannya.
"Huh~ ayah gua belum ngirimin duit makanya buat perjanjian dulu sama buk Zulfa biar bisa"
"Lah sana! Tempet buk Zulfa!"
Zevilla memutar bola matanya malas "bukan gua tapi emak gua yang bicara sama buk Zulfa tolol!"
Naomi menghindari tangan Zevilla yang hendak menarik poni anti badai miliknya.
Dari tempat mereka duduk Dara tengah berperang agar mengerahkan kartu pembayaran SPP pada pak Yoga selaku pengurus tata usaha.
"Daraya Prita Laura!"
"Saya pak!"
Dara pengambilan kertas putih dari tangan pak Yoga dan perlahan-lahan meninggalkan kerumunan tersebut.
"Huh~ capek banget tiap mau ujian kek gini!" Keluh Dara menghampiri Naomi dan Zevilla yang duduk di bawah pohon mangga dekat ruang guru.
"Udah?!" Tanya Zevilla malas.
Dara mengangguk dan tanpa izin menyedot setengah minuman nutrisari jeruk nipis milik Zevilla.
"Anj-"
"Shut~! Kita deket raung guru tolol!" Naomi menutup mulut Zevilla yang hendak memaki Dara.
"Anjing lu!" Upatnya lunak sambil memerhatikan sekeliling mereka.
"Berarti lu temenan sama anjing dong!" Balas Dara.
Naomi mengehentikan Zevilla yang hendak melemparkan sepatunya ke arah Dara.
"Zevilla!"
Ketiga gadis itu menoleh ke arah Andre yang tiba-tiba menghampiri mereka di sana.
Zevilla terlihat jutek saat menyadari Andre yang menghampirinya "apaan? Ngapain lu ke sini?!"
"Sorry waktu itu gua nggak sengaja!"
"Gua kagak ped-"
"Aduh~ bacot sekali epribadih, malas gua deket sini gua pamit dulu ya? Selesain tuh masalah rumah tangga!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Si Antagonis [Completed] Belum Revisi
Fiksi Remaja[JANGAN LUPA FOLLOW WATTPADKU] TRANSMIGRASI STORY Narenth akhirnya bertemu dengan Viola setelah sekian lama berpisah, gadis itu benar-benar menunggu dirinya dan menerima lamarannya sebagai pendamping hidup. "anj***!!" gadis itu melempar novel yang...