Assalamualaikum
Jangan lupa sholawat
Katanya kita nggak bisa lho ngucapin sholawat 3x dengan satu tarikan napas. Bener nggak sih? Buktikan sendiri yaa..Jangan lupa vote, comment and share♥️
Happy reading
💕Luvv💕
*******Xiera bangun saat jam menunjukkan pukul 02.30 dini hari. Dia merasa ada seseorang memeluknya. Xiera membalikkan badannya, biasanya yang memeluknya setiap tidur adalah ibunya. Tapi saat dia berbalik, ada pangeran tampan dengan wajah tenang dan damainya tertidur. Xiera hampir menjerit tapi segera dia tahan.
Xiera baru ingat jika dia sudah menikah. Laki-laki tampan yang tengah memeluknya adalah suaminya, Shaka.
"Masya Allah, Subhanallah", ucap Xiera tak hentinya bersyukur. Shaka sudah sah menjadi imamnya, dengan semua yang Shaka punya membuat Xiera beruntung. Allah sangat baik padanya.
Jemari Xiera bergerak menyusuri wajah tampan Shaka dengan pelan. Mulai dari mata, hidung dan terakhir bibirnya. Bagi Xiera, melihat suaminya adalah healing terbaiknya sekarang.
"Ganteng banget suami aku", gumam Xiera.
"Karena istriku cantik".
Xiera kaget mendengar suara Shaka. Bukan hanya karena Shaka tiba-tiba bersuara, tapi karena suara serak suaminya itu membuat Xiera jantungan.
"Kak Shaka udah bangun? Ya Allah, maluuu", batin Xiera menutup mukanya dan bersembunyi dipelukan Shaka.
"Kamu bangunin aku mau ngajak ibadah?".
Deg deg deg
Jantung Xiera berdegup cepat mendengar pertanyaan suaminya barusan. Dia sangat malu sekarang.
"Kak, jangan gitu. Malu", jawabnya. Shaka yang melihat ekspresi istrinya tersenyum. Dia meraih tangan istrinya yang menutupi wajahnya. Di genggamnya tangan sang istri dan di tatap matanya.
"Ayo bangun. Nanti kelewat nggak jadi lagi. Wudhu dulu yuk", ajak Shaka. Xiera mengikuti suaminya. Dia mengambil wudhu dan semakin deg deg an.
"Malah melamun. Mukenah nya mana Nadhifa?".
Mendengar pertanyaan Shaka membuat Xiera tersadar. Mukenah?
"Hah? Maksud kak Shaka?", Xiera balik bertanya. Ibadah yang Shaka maksudkan sehingga harus menggunakan mukenah ya Sholat.
"Iya zaujati. Kita tahajud bareng".
Rasanya Xiera ingin menenggelamkan diri atau menghilang dari hadapan Shaka. Dia sudah salah mengartikan ibadah yang Shaka maksud. Xiera kemudian memakai mukenahnya dan mulai shalat mengikuti Shaka.
Setelah shalat berjamaah, Shaka merebahkan dirinya di pangkuan Xiera sambil memejamkan matanya.
"Kak Shaka masih ngantuk?", tanya Xiera yang refleks tangannya mengelus rambut suaminya itu. Shaka hanya bergumam menjawab pertanyaan istrinya, karena memang mengantuk dan merasa nyaman diperlakukan seperti itu.
"Kalau ngantuk, naik ke tempat tidur lagi. Xiera mau ke toilet bentar".
Tak ada jawaban dari Shaka, rupanya dia telah tertidur. Xiera merasa tidak tega memilih menahan untuk tidak ke toilet, dia menunggu Shaka bangun.
******
Azan subuh terdengar berkumandang, Xiera membangunkan Shaka perlahan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Asa
Ficción GeneralAlzam Shaka Athallah. Laki-laki agamis dan juga misterius. Mempunyai IQ di atas rata-rata membuatnya di incar sejak SMA untuk di jadikan seorang detektif swasta. Tapi dia memilih bergabung di BIN (Badan Intelijen Negara). Kejeniusannya dan caranya m...