21. Cobaan

528 39 0
                                    

Assalamualaikum
Jangan lupa vote and comment
Happy reading
Luvv
*******

Setelah memanggil dokter, Shaka terus bersholawat dan beristighfar sambil memegang tangan istrinya. Tak lama dokter masuk, dan ternyata dokter itu laki-laki. Karena mereka kira Shaka yang dalam kondisi emergency.

Dengan wajah bingung, dokter tersebut mendekat pada Shaka. "Lho, kok jadi istrinya yang di brankar mas?".

"Istri saya sakit perut, dia mual dan muntah tadi. Saya mau istri saya di periksa".

Mendengar penuturan Shaka, dokter tersebut segera mengambil stetoskop dan ingin memeriksa Xiera. Shaka langsung menjauhkan tangan dokter tersebut .

"Sebentar saya periksa dulu mas istrinya", ucap dokter tersebut. Shaka menggelengkan kepalanya pada dokter itu.

"Panggilkan dokter perempuan. Dokter kan tau ini istri saya, kok sembarangan pegang aja. Bukan muhrim".

Deg

Dokter tersebut seketika terkejut dengan penuturan Shaka. Baru kali ini ada orang yang sangat menjaga istrinya. Padahal istrinya sedang dalam kondisi sakit.

"Tapi biar saya periksa dulu mas. Kasian istrinya kesakitan".

Xiera yang sedang menahan sakit pun berbicara pelan.

"Lebih baik saya mati dari pada tidak mendapat ridho dari suami dan saya menyakiti hatinya".

Mendengar ucapan Xiera, dokter tersebut langsung menelpon seseorang. Tak lama datang seorang dokter perempuan berhijab, seperti sebaya dengan Syafira dan segera memeriksa kondisi Xiera. Sementara dokter laki-laki itu segera keluar dari ruangan itu.

"Istri saya kenapa dokter?", tanya Shaka setelah Xiera selesai diperiksa.

"Istrinya seperti ini karena lambungnya luka. Biasanya ini disebut Tukak Lambung. Tukak lambung terjadi ketika lapisan mukus tersebut terkikis dan asam lambung langsung mengenai jaringan lambung. Oleh karena ini, istri kamu mengalami mual dan muntah. Bahkan nyeri pada dadanya. Saya sudah berikan antibiotik dan kalau nanti belum sembuh juga, kita lakukan pemeriksaan lebih lanjut". 

Mendengar penjelasan dokter membuat Shaka paham dan segera mengucapkan terima kasih. Tak lama dokter tersebut keluar dari ruangannya.

"Sayang, kenapa bisa kamu kayak gini? Makan pedas ya selama aku nggak ada?".

Xiera hanya diam sambil mengalihkan pandangannya kearah lain. Dia memang 2 hari yang lalu mengkonsumsi mie pedas karena gabut.

Shaka yang melihat itu meraih dagu istrinya dan menghadapkan wajah sang istri padanya. "Jujur sayang".

"Maaf sayang,". Jawaban Xiera dengan penuh rasa menyesal bercampur takut sudah cukup menjawab pertanyaan Shaka. Dia tersenyum dan meraih tangan istrinya untuk digenggam.

"Aku nggak akan melarang kamu untuk melakukan apapun yang kamu suka selagi itu baik. Tapi, selalu perhatikan dampak bagi diri kamu. Kalau sakit seperti ini kan jadinya nggak baik. Pahamkan sayang?".

Awalnya Xiera pikir Shaka akan memarahinya, tapi ternyata dengan lembut suaminya itu hanya menasehatinya. Dia segera duduk dan memeluk suaminya.

Mr. AsaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang