33. Sweet

569 28 0
                                    

Assalamualaikum
Jangan lupa vote
Happy reading
******

Xiera masih berdiam diri di kamarnya dalam keadaan takut sampai tangan dan badannya lemas dan bergetar. Dia sangat takut jika Violet bisa masuk dan melakukan tindak kejahatan padanya. Hanya doa dan zikir yang bisa dia terus lafadzkan agar Allah selalu menjaganya.

Tok tok tok

Bunyi ketukan di pintu kamarnya membuat Xiera kaget sekaligus takut. Dia menutup telinga dan matanya karena yang ada di pikirannya saat ini pasti Violet berhasil masuk.

"Assalamu'alaikum, sayang. Ini aku, Shaka".

Xiera yang samar-samar mendengar suara suaminya perlahan membuka mata dan telinganya. Dia melihat ke arah pintu, tapi kemudian dia kembali takut jika itu hanya halusinasinya karena sedang ketakutan.

"Nak, ini bunda sayang. Buka pintunya".

Dan kini Xiera mendengar suara ibu mertuanya, Syafira. Kali ini dia mulai berdiri dan berjalan pelan ke arah pintu. Dia melihat ke intercom dan memang terlihat ada suaminya dan juga mertuanya. Xiera segera membuka pintu dan memeluk suaminya dengan tubuh bergetar.

"Sayang", Shaka mengusap punggung istrinya menenangkan karena dia tau istrinya ketakutan.

Tak lama, Xiera melonggarkan pelukannya dan menatap wajah suaminya. "Ini beneran suami Xiera, kan? Xiera lagi nggak mimpi kan?", Tanyanya membuat Shaka gemas. Dia mencium wajah istrinya lembut membuat sepasang suami istri yang juga berada disana seolah terlupakan keberadaannya itu heran.

"Kita nggak kelihatan ya, mas?", Tanya Syafira pada Azzam.

"Seperti itu kita dulu, Sayang. Mungkin Shaka dendam dan baru bisa dia lampiaskan sekarang, hehe". Mereka kemudian berlalu ke ruang tamu, membiarkan dulu Shaka menenangkan istrinya yang masih terlihat ketakutan.

*******

Shaka membawa Xiera masuk ke dalam kamar mereka setelah kedua orang tuanya pamit pulang karena Azzam ada tugas dan Syafira harus mengontrol restorannya. Xiera sudah lebih tenang dan tidak ketakutan lagi, hanya saja dia tidak mau jauh dari suaminya.

"Mau kemana?". Xiera memegang erat lengan Shaka saat laki-laki itu ingin berlalu dari hadapannya.

"Toilet sayang, mau ikut?", Shaka tersenyum dan menaik turunkan alisnya pada sang istri. Xiera segera melepaskan pegangan tangannya.

"Sebentar ya sayang, jangan takut".

Xiera menatap pintu toilet yang sudah tertutup. Dia tak hentinya bersyukur selamat dari kejahatan yang akan terjadi padanya berkat suami dan mertuanya. Xiera bersyukur memiliki mereka yang selalu menjaga dirinya.

Tak lama Shaka kembali dari toilet dan melihat istrinya yang juga menatap dirinya. Tak pindah dari posisi tadi. Shaka mendekat dan mengelus rambut istrinya lembut.

"Kenapa, hm?".

Pertanyaan Shaka berefek jedag jedug di jantung Xiera. Rasanya dia melayang dan sudah di pastikan pipinya merah karena salting.

"Takut", cicit Xiera pelan. Shaka mengerti langsung membawa istrinya dalam pelukannya.

"La Tahzan, Innallaha ma'ana. Dan ada aku disini sayang, maaf terlalu lama ninggalin kamu dan buat kamu jadi kayak gini".

Mr. AsaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang