Lantai dan Sepatu.

37 2 0
                                    

Kau ingat, di pesta yang kita sepakati itu? Kau asik memeluk dan berdansa dengan sukmaku, sementara ragaku mati di jalan sore itu. Tepat beserta kekeliruanku.

Aku, Pemikiranku dan Alam SemestaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang