Lantas apa yang bisa kulakukan sebagai bulan
Aku hanya bisa bertanya, 'siapa pemilik sinar indah itu?'
Dalam haluan kelana sang puan
Dan pijar ke langit-langit biruTanyakan saja pada pemilik mentari
Namun kau kan dapati jawaban bahwa keduanya tak bisa saling dibandingi
karena kala yang satu hilang, yang satunya lagi akan menggantikan
Dan akan selalu seperti ituBerbahagialah untuk sang mentari
berbahagialah untuk sinar kasih yang ia beri
karena untuk saat ini,
yang bisa kulakukan hanya menanti hingga ia mengajakku bersinar lagi
Mulailah sinarmu kembalijangan kaubiarkan hanyut dalam pekatnya sang malam, jangan takut kau 'kan sirna
Kau kan selalu punya cerita yang lebih indah untuk dilalui
esok masih punya guratan guratan takdir untuk dijalani
Bersinarlah kembaliTanpa mu mentari aku tak bisa bersinar lagi,
aku tak bisa menulis semua rasa pada malamku jika tanpa sinarmu
tanpa biasan cahayamu
tanpa kehangatan hadirmuBantu untuk temani aku kembali,
Bantu aku untuk mencoba bersinar lagi
Dan untuk menemani malam yang sunyi
Namun tak bisa kulampaui takdirAku tak akan pernah bisa menemani
Temani sang bulan menerangi malam
Namun pemilikku telah meminta para bintang untuk menemani sang bulan dikeheningan malamMaka biarkan aku menahan rasa ini
bintang tak memberi arti, ia hanya gemar tertawa dan menari
ia tak memikirkan tentang hati dan elegi
hanya kamu mentari yang tau dalamnya sebuah cinta
serta betapa lucunya ironi Semesta
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku, Pemikiranku dan Alam Semesta
Poésiemengapa kau takut pada kegelapan? sementara kegelapan pada diri kita acapkali menjadi ketakutan untuk diri kita sendiri dan dunia..