Hai,
Ini lucu namun rindu.
Kau ingat, ketika kita jalan berdua? Kau selalu mengeluh karena langkah kecilmu. Kau kerap berbicara agar aku berjalan lebih pelan; kupikir kau hanya letih mengikuti langkahku, namun aku baru tersadar bahwa kau tak ingin aku atau dirimu ada yang terjatuh, apalagi tertinggal.Kau ingat, ketika kau sedang menciumku? Kau bilang wangi tubuhku unik dan kau suka itu. Aku sempat bingung. Lalu tersadar bahwa kau senang ragaku disampingmu bahkan mencintai aroma tubuh itu.
Aku tak mengerti apa yang kusukai darimu; selain senyum, tatapan dan bibir basahmu. Mungkin aku suka tangismu. Karena ketika kau sedih kau selalu menganggap akulah obatnya. Aku menjadi tisu-tisu untuk matamu.
Entah, manisku.
Rasanya aku terlalu jatuh dalam dekapanmu.
Dan rasa-rasanya aku ingin menengguk senyum manis di ujung bibirmu.Tunggu aku pulang, manisku, aku juga ingin berlarut dipelukmu. Untuk waktu yang juga lama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku, Pemikiranku dan Alam Semesta
Poesíamengapa kau takut pada kegelapan? sementara kegelapan pada diri kita acapkali menjadi ketakutan untuk diri kita sendiri dan dunia..