Setelah bang fahri berbicara seperti itu dia pun mengecup kening fari yang tengah tertidur dengan tidak berdaya nya itu di ranjang rumah sakit
Setelah mengecup kening fari bang fahri pun segera berjalan keluar ntah kemana bang fahri akan pergi malam-malam seperti ini.
Mungkin saja bang fahri ingin menenangkan pikiran nya yang sedang kacau itu, karna sang adik tidak bangun-bangun dari koma nya.
(Di pagi hari)
Tidak terasa sudah pagi saja, di pagi hari yang sangat cerah itu terlihat seorang anak laki-laki yang sedang tertidur dengan wajah menggemaskan nya itu.
Tetapi tidak lama kemudian anak laki-laki tersebut terbangun dari tidur nya karna pancaran matahari yang terpancar dari jendela rumah sakit.
Dia mengusap-usap mata nya itu yang membuat orang yang melihat nya pasti akan semakin gemas akan hal yang di lakukan oleh nya saat itu.
Setelah mengusap-usap mata nya itu irfan pun segera melihat sekitar nya dan melihat bang fahri dan juga fari di sana, dan dia pun segera duduk.
Setelah itu dia pun segera bangkit dari duduknya dan menghampiri bang fahri karna dia sekarang harus pulang ke rumah nya.
Setelah dia sampai di depan bang fahri yang masih tertidur pun irfan segera menepuk-nepuj bahu bang fahri agar bang fahri terbangun.
Bang fahri yang merasakan jika bahu nya di tepuk-tepuk pun segera membuka mata nya dan melihat jika sekarang irfan ada di depan nya.
Dan dia pun segera duduk sambil meregangkan tubug nya yang sedikit kamu itu dan segera bertanya kepada irfan.
"Kenapa fan? Kamu mau sekolah ya?" Tanya bang ahri kepada irfan dan segera di jawab dengan irfan.
"Iya bang, irfan mau sekolah jadi, irfan mau ke rumah dulu ya bang kalo fari udah bangun kabarin irfan ya bang" jawab irfan dengan senyuman nya dan setelah itu dia pun pamit pergi dari ruangan fari.
(Di rumah irfan)
Sekarang irfan sudah berada di rumah nya dan dia sedang bersiap-siap untuk pergi ke sekolah seperti biasanya dia ke sekolah walau tidak ada fari.
Tidak lama kemudian irfan pun selesai memakai seragam sekolah dan dia pun berkaca untuk melihat penampilan nya.
Saat irfan berkaca tiba-tiba saja dia tertawa dan tersenyum sendiri ntah apa yang sekarang sedang irfan bayangkan.
Sehingga bisa membuat nya tertawa dan tersenyum seperti itu di depan cermin dengan penampilan yang cukup imut.
"Haha, keren banget deh penampilan gw kek nya gw emang cocok nih jadi ketua hahaha" ucap irfan dengan tertawa nya itu dan setelah itu dia pun segera mengambil tas nya.
Dan dia pun segera berjalan menuju ke arah pintu dan membuka pintu tersebut dan berjalan ke ruang tamu.
Untuk menemui sang adik yang sedang menonton TV di sana dengan sang ibu yang juga mungkin menonton TV di sana.
(Ruang tamu)
Tidak lama kemudian irfan pun sudah berada di ruang tamu dan melihat jika sang ibu dan adik nya sedang menonton TV bersama di sana.
