(Di pagi hari)
Di pagi hari yang sangat cerah itu terlihat lah kedua orang lelaki yang tengah tertidur di ranjang rumah sakit dengan sangat nyenyak nya.
Mereka adalah irfan dan fari yang sedang tertidur dengan nyenyak nya sambil berpelukan seperti seorang kekasih.
Irfan yang tengah tertidur pun terganggu karna sinar matahari yang tiba-tiba saja menyinari dirinya itu yang membuat irfan terbangun dari tidur nya.
Irfan pun melihat sekitarnya dan dia melihat jika ini bukan lah ruangan nya melainkan ruangan milik orang lain.
Dia pun menatap ke arah samping yang ternyata ada fari yang tengah tertidur dengan nyenyak nya di samping diri nya.
Irfan pun mencoba mengingat kejadian kemarin malam, dan saat irfan sudah mengingat nya tiba-tiba saja pipi nya menjadi merah seperti tomat.
Fari yang merasa jika ada seseorang yang bangun pun meraba-raba orang yang ada di samping nya, saat dia meraba-raba seperti tidak ada orang lain.
Dia pun membuka mata nya perlahan dan melihat jika ada irfan di sana dengan pipi nya yang memerah seperti tomat itu yang membuat fari gemas.
Fari pun bangun dari tidur nya dengan perlahan dan setelah itu dia pun mencubit pipi irfan dengan pelan yang membuat sang empu kaget.
Irfan pun segera sadar saat merasakan jika ada orang yang mencubit pipi nya itu dengan pelan dan ya saat dia melihat siapa orang itu, orang itu adalah fari.
Irfan yang melihat itu pun terkejut yang membuat nya mendorong fari dengan pelan, fari yang merasakan jika irfan mendorong nya pelan pun hanya terkekeh pelan.
Irfan yang mendapatkan kekehan dari fari pun menjadi kesal dan memanyunkan bibir nya yang di mata fari itu terasa sangat lucu.
Fari benar-benar tidak tahan untuk tidak menerkam irfan tetapi dia harus bisa menahan nya karna ini bukan lah waktu yang tepat.
Fari yang melihat itu pun hanya bisa tersenyum tipis kepada irfan sedangkan irfan memalingkan wajah nya karna dia kesal kepada fari.
Setalah itu pun sudah tidak ada perbincangan lagi dari mereka yang membuat nya menjadi terasa canggung sekali.
Irfan pun mencoba mencari topik pembicaraan agar tidak terjadi keheningan di antara nya dan fari di sana.
Setelah berpikir cukup lama akhirnya irfan menemukan topik pembicaraan yang mungkin tidak akan menjadi kan keheningan kembali.
Irfan pun menepuk bahu fari yang sedang baring di atas kasur sambil menutup kedua mata nya itu seperti orang yang sedang tidur.
"Far, gw bosen" ucap irfan memelas kepada fari.
Fari yang mendengar itu pun segera membuka mata nya dan menoleh ke arah irfan untuk melihat irfan.
"Lu bosen?" Tanya fari kepada irfan dan segera di angguki oleh irfan.
"Yaudah ayo" ajak fari kepada irfan yang membuat irfan bingung dan memiringkan kepala nya.
Fari yang melihat itu pun merasa sangat gemas kepada irfan dan ingin sekali untuk menerkam nya sekarang juga.
"Kemana? Kan kita lagi di rumah sakit, mana mungkin kita bisa kemana-kemana" jawab irfan kepada fari dan mendapat kan kekehan dari fari yang membuat irfan tambah bingung.
"Dasar! Kita memang tidak akan pergi kemana-mana, tetapi tunggu saja nanti setelah kita keluar dari rumah sakit" ucap fari sambil mengelus-elus kepala irfan.
Irfan yang di perlakukan seperti itu pun merasa malu sehingga pipi nya kembali memerah seperti tomat rebut, fari yang melihat itu pun hanya terkekeh pelan.
