Eighteen

36 5 0
                                    

Enjoy the story~❤️


"Mas, kamu tuh ya. Nanti kalo nangis baru kapok kamu," gue mukul lengan Donghae.

"Dad jeyek!" - Clay.

"Nah loh," mamer ketawa.

"Dd jeyek," - Donghae.

"Mom," Clay nangis sambil turun dari kursinya.

"Mas! Sini, sayang sama mom" gue gendong terus gue pangku dia.

"Dad nakay!" Clay meluk gue.

"Itu nasi gorengnya gimana? Tadi nenek udah masakin buat dd loh, mom suapin ya?" Gue usap air mata dia.

"Mau dicuapin cama mom," - Clay.

"Mas, tolong nasi gorengnya dd bawa sini" gue geser piring gue ke samping.

"Maaf ya, sayang. Dad cuma bercanda," Donghae ketawa sambil naroh piringnya di depan gue sambil nyolek Clay.

"Eung!" - Clay.

"Mas, ih! Jangan dicolek dulu nanti gak mau lanjut makan! Sayang, benerin dulu duduknya."

"Ndak mau!" - Clay.

"Kalo begini gimana mom nyuapinnya, sayang?"

"Mau mam cendili aja cambil dipangku mom," - Clay.

"Iya udah terserah dd, tapi hati-hati ya" gue kasih sendoknya ke dia.

"Eung, dad!" - Clay.

"Mas," gue pelototin Donghae.

"Kamu nih suka banget godain anaknya yang lagi ngambek," - mamer.

"Tau nih, ma. Mas tuh belakangan ini seneng banget bikin anaknya nangis terus digodain kayak tadi, padahal udah aku bilangin berkali-kali."

"Nanti kalo anakmu gak mau lagi deket sama kamu bahaya loh," - mamer.

"Iya, ma maaf. Habis kadang aku gemes sama Clay, ma" - Donghae.

"Minta maafnya sama Clay dong, masa ke mama?" - Mamer.

"Dd, maafin dad ya. Kita beli es krim yuk! Dd mau es krim gak?" - Donghae.

"Eung!" - Clay.

"Beli ciki kesukaan dd sama es krim coklat, mau gak?" - Donghae.

"Ciki sama es klimnya beyi yima!" - Clay.

"Eum, lima ya?" Donghae natap gue.

"Iya udah sana pergi ke minimarket sama dad, tapi jangan dimakan langsung ya nanti dd batuk. Oke, sayang?" Gue usap rambut dd sambil senyum.

"Oke, mom" - Clay.

"Habisin dulu minumnya ya terus piringnya taroh di wastafel."

Gue tunggu dia selesai ngabisin minumnya terus nurunin dia. Gue kasih piring sama gelasnya terus gue liatin dia, takut piringnya lepas dari pegangan dia kayak waktu itu.

Habis itu gue anter mereka sampe depan. Katanya, Donghae mau ngajak dd naik motor lamanya yang ditinggal di sini. Tadi udah dia panasin mesinnya sambil nunggu dd. Untungnya di sini ada helm kecil yang dikasih pamer gue.

"Mereka udah jalan?" - Mamer.

"Udah, ma" gue duduk di sebelah mamer.

"Gimana sekolahnya Clay, Er?" - Mamer.

"Lancar, ma. Dia seneng banget sama guru barunya, tapi aku tetep khawatir."

"Khawatir kenapa?" Mamer nutup majalahnya terus natap gue.

Marry You (Om Donghae Series) - COMPLETEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang