Misteri buah nangka

74 36 5
                                    

"Bapak bapak, bagaimana apakah kita sudah siap untuk mencari pak Slamet? " ucap pak Bowo.

"Siap pak lurah!" ucap warga serempak. Sebelum kegiatan untuk mencari pak Slamet, pak Bowo selaku kepala desa mengintruksi warga nya agar berkumpul terlebih dahulu di balai warga untuk memberikan wejangan atau arah arahan.

"Setelah sampai di sawah nya pak Slamet, nanti kita berpencar sesuai yang tadi saya bagi tugas nya. Dan jangan lupa baca Bismillah meminta pertolongan pada sanga khaliq. Jika nanti sampe adzan dzuhur juga belum menemukan tanda tanda nya, kita terpaksa kembali ke balai warga dan pastikan juga warga kembali dengan selamat dan tidak berkurang satu pun. Paham bapak bapak?"

"Paham pak lurah! " ucap warga.

"Dan alngkah baik nya sebelum kita menuju ke sawah nya pak Slamet, kita berdoa terlebih dahulu. Berdoa sesuai dengan kepercayaan masing masing di mulai." ucap pak Bowo dan warga pun mulai berdoa. Setelah beberapa menit untuk berdoa kini bapak bapak mulai berjalan menuju ke sawah nya pak Slamet.

👻👻👻

"Bagaimana ini pak Bagas? Sebentar lagi waktu dzuhur telah tiba, tapi belum ada tanda tanda juga pak Slamet di temukan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bagaimana ini pak Bagas? Sebentar lagi waktu dzuhur telah tiba, tapi belum ada tanda tanda juga pak Slamet di temukan." ucap pak Irwan

"Saya juga bingung pak Irwan." ucap pak Bagas.

"Apa lebih baik kita kembali saja pak Irwan, pak Bagas? " ucap pak Bayu.

"Iya itu lebih baik pak Bayu, lagipula tadi juga pak lurah bilang seperti itu jika sampe mendekati dzuhur belum juga ada tanda tanda terpaksa kita harus kembali ke balai warga dan seperti nya juga warga yang lain sudah mulai kembali." ucap pak Irwan sedangkan pak Bagas hanya diam.

"Yasudah ayo pak kita kembali. " aja pak Bayu dan pak Irwan mengangguk tapi tidak dengan pak Bagas yang masih terdiam.

"Pak Bagas! " ucap pak Irwan menepuk bahu pak Bagas.

"Ah iya pak mari mari." ucap pak Bagas. Pak Bayu dan pak Irwan mengangguk lalu mulai meninggalkan sawah nya pak Slamet.

Ketika sedang berjalan meninggalkan perkarangan sawah nya pak Slamet, di tengah tengah jalan tiba tiba mata pak Bagas fokus pada satu objek yaitu seorang kakek kakek yang sedang mencari rumput.

"Pak Bayu, pak Irwan sebentar pak." ucap pak Bagas.

"Ada apa pak Bagas? " tanya pak Bayu.

"Itu ada kakek kakek apa lebih baik kita tanya saja pada kakek kakek itu." ucap pak Bagas dengan tangan mengarah pada kakek tersebut.

Pak Bayu dan pak Bagas mengikuti arah tangan pak Bagas.

"Tapi pak, sebentar lagi kan--"

"Masih ada waktu setengah jam lagi pak Irwan. Mari pak kita tanya." ucap pak Bagas memotong ucapan pak Irwan lalu pak Bagas berjalan ke arah sang kakek tersebut dan mau ta mau pak Bayu dan pak Irwan mengikuti pak pak Bagas.

"Permisi kek, " ucap pak Bagas sedangkan pak Bayu dan pak Irwan memilih untuk diam.

Kakek itu mendongakan kepala nya pada pak Bagas.

"Pak Bayu, itu tatapan kakek nya serem banget yo pak." bisik pak Irwan

"Iyo pak, saya jadi merinding." ucap pak Bayu, namun masih bisa di denger oleh sang kakek tentu nya tanpa sepengetahuan dari pak Bayu dan Pak Irwan.

"Ada apa? " ucap sang kakek dengan suara berat nya.

Pak Bagas, pak Irwan dan pak Bayu di buat terkejut dengan suara berat sang kakek.

"Punten nggeh kek, saya cuman mau tanya. Apa kakek pernah lihat ada seorang bapak bapak seumuran dengan kami disekitar sawah ujung sana." ucap pak bagas dengan mata nya mengarah ke sawah pak Slamet. Kaket tersebut mengikuti arah mata mata pak Bagas.

"Sudah terbiasa." ucap sang kakek dan pak Bagas langsung menatap sang kake dengan serius.

"Maksud kakek bagaimana? " tanya pak Bagas bingung.

"Mari duduk dulu biar saya ceritakan." ucap sang kakek lalu pak Bagas menuruti perintah sang kakek untuk duduk di ikuti pak Irwan dan pak Bayu.

"Jadi begini, setiap taunya di pohon nangka itu tepat nya di dekat sawah yang tadi kau tunjuk selalu memakan korban dengan iming iming ibu hamil yang ngidam buah nangka itu. Sudah ada beberapa korban nya, ada yang di temukan tapi sudah jadi mayat ada juga yang tidak di temukan sampe sekarang." jelas sang kakek

Ketiga bapak itu kaget dengan penjelasan sang kake yang hampir mirip seperti kejadian yang di alami oleh bi Rindang dan pak Slamet.

Sang kakek rupa nya ingin melanjutkan sesuatu tapi tiba tiba suara adzan dzuhur berkumandang hingga pak Irwan meminta kepada pak Bagas untuk segera kembali dan mau ta mau pak Bagas mengangguk mengiyakan ucapan pak Irwan meski masih penasaran dengan cerita sang kakek selanjut nya.

"Sudah adzan dzuhur kek, kami permisi dulu. Semoga nanti bisa bertemu lagi dengan kakek dan matursuwun nggeh kek atas penjelasan nya." ucap pak Bagas sopan dan sang kakek hanya mengangguk lalu ketiga bapak itu berdiri dan segera berpamitan pada sang kakek.

"Mari kek, Assalamualaikum."

"Wa'alaikumussalaam.

👻👻👻

Di balai warga.

"Ini bagaimana pak Asep, kenapa pak Irwan, pak Bayu dan pak Bagas belum juga kembali? Bukan nya sebelum berangkat saya sudah bilang segera kembali sebelum adzan dzuhur tapi nyata nya apa? " ucap pak Bowo sedikit frustasi kepada pak Asep selaku ketua Rt.

"Tadi sebelum berpencar saya sudah bilang ko pak lurah, agar kembali sebelum adzan dzuhur tiba. " ucap pak Asep merasa bersalah, takut dan khawatir menjadi satu.

"Maaf pak Lurah dan pak Asep, tadi pas saya dan pak memet lagi di perjalanan pulang saya melihat pak Irwan, pak Bayu dan pak Bagas lagi sedang di perjalanan pulang sama seperti saya tapi tidak tau kenapa belum sampai juga sampe saat ini. Seharus nya ketika saya sudah sampai ta lama kemudian pak Irwan, pak Bayu dan pak Bagas juga sudah sampai pak." ucap pak Indra.

"Assalamualaikum." ucap ketiga bapak itu ketika sudah sampai di balai warga. Pak lurah dan warga lain nya menoleh ke sumber suara tersebut.

"Pak Bayu, pak Bagas dan pak Irwan! Syukurlah kalian sudah kembali. Kenapa bisa telat pak kembali nya? " ucap pak lurah lega setelah warga nya kembli lagi dengan lengkap meski hati nya agak sedikit kesal karna telah membuat jantung nya hampir mau copot.

"Nanti saya ceritakn nggeh pak lurah. Sebelum nya saya minta maaf mungkin telah membuat pak lurah dan bapak bapak lain nya panik karna kamj tadi belum juga kembali." ucap pak Bagas.

"Iya pak Bagas tidak apa apa yang terpenting kalian bisa kembali dengan selamat." ucap pak Lurah.

"Ya sudah bapak bapak yang lain boleh pulang ke rumah masing masing dan untuk pak Bagas, pak Bayu, pak Irwan dan pak Aseo nanti setelah bada dzuhur sekitar jam 2 temui saya di rumah."

"Nggeh pak lurah." ucap pan Asep dan di angguki oleh ketiga bapak itu. Warga pun satu persatu mulai pulang ke rumah nya masing masing.

Tbc...
--------
Sedikit cerita dari author jadi misteri buah nangka ini agak sedikit nyata di desaku dan korbanya itu masih kerabatan dengaku tapi beda nya bukan perkara wanita hamil hanya saja kerabatku pergi ke sawah dari pagi sampe mlam belum pulang terus di cari ke sawah bareng bareng dan pagi nya atau maghrib nya lagi baru ketemu dan udah jadi m*y*t dan ya kata teman nya habis makan buah nangka. Jadi kerabatku itu awal nya ada teman nya tapi teman nya pulang duluan itu pun ketika mau pulang di pertengahan jalan dia terjatuh lebih tepat nya jatuh dari atas jembatan tapi masih bisa selamat dan sampe sekarang masih di pertanyaankan ada apa di tempat itu.

-----------
Sekian cerita kisah nyata dari author nya.
Jangan lupa vote and comen ya!!!!
Kalo ada typo tandai ya!!

See you

Bambu KuningTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang