Setelah aku mempertimbangkan nya lagi aku memutuskan untuk melanjutkan cerita nya ini, karna ternyata di luaran sana juga masih ada banyak yang kaya aku bahkan chapter nya ada yang udah sampe end tapi reader nya sedikit tapi mereka masih tetep semangat.
Bantu aku ya agar lebih semangat lagi nulis nya :)
***
Setelah melewati proses yang menegangkan kini akhir nya ibu bisa melahirkan dengan selamat dan bayi nya pun berjenis kelamin perempuan yang sangat cantik nan putih. Ibu berhasil melahirkan putri ke dua nya tepat pukul 04:00 WIB.
Dapat aku lihat ibu sangat bahagia atas kelahiran putri ke dua nya begitu juga dengan bi Susi dan bidan Erni mereka juga sangat senang melihat ibu sebahagia itu. Tapi ntahlah dengan aku karna aku masih belum menyangka dengan kejadian ini, bi Susi dan bidan Erni bilang ini adalah suatu mukjizat yang Allah berikan pada ibu, tapi aku berfikir lain tidak seperti mereka.
Yang aku harapkan semoga kedepan nya selalu baik baik saja.
"Bu, Rasti pamit pulang dulu ya, mau bersihin rumah," ucap ku dan ibu hanya menoleh tanpa melihat ke arahku ya mungkin ibu masih terbawa suasana dan akupun langsung keluar untuk pulang.
Setelah aku sampai di rumah aku langsung beres beres rumah hingga pada pukul 12:00 WIB aku baru selesai membersihkanya karna bukan sekedar bersih melainkan aku tadi sempat sholat duha terlebih dahulu dan mengaji untuk keselamatan di rumah ini.
Tok tok
"Assalamualaikum,"
"Wa'alaikumussalaam. Eh bi susi, " ucap ku.
"Nak Rasti, sudah bersih semuanya ndok? "
"Sudah bi, "
"Alhamdulillah kalo begitu. Soal nya sebentar lagi ibu nya nak Rasti mau pulang, "
"Nggeh bi. Matursuwun yo bi udah banyak bantu Rasti, "
"Nggeg nak Rasti, sami-sami. Yaudah kalo begitu bibi pulang dulu, "
"Nggeh bi, "
👻👻👻
Sudah kurang lebih 2 minggu setelah ibu pulang ke rumah dengan membawa bayi nya semua nya berjakan dengan lancar hanya saja aku merasakan sifat ibu yang sedikit berbeda.
"Ibu, "
"Iyo ndok? "
"Namira sudah di mandiin bu?" ucapku. Yah, anak ibu yang ke dua di beri nama Namira sesuai kesepakatan ibu dan bapak.
"Sudah Ras, itu lagi tidur di kamar, " ucap ibu dan aku hanya mengangguk.
"Rasti ke ladang ya bu?"
"Sama siapa?" tanya ibu yang masih sibuk dengan sayur daun katuk nya.
"Sendiri bu, "
"Yo wis ati-ati yo, "
"Nggeh bu. Rasti pamit, assalamualaikum."
"Wa'alaikumussalaam."
Setelah tadi aku berpamitan sama ibu, aku pun langsng berjalan menuju ke ladang karna jarak nya tidak begitu jauh dari rumahku hanya membutuhkan waktu beberapa menit dan kini aku telah sampai di ladang.
Melihat semua sayur-sayur yang terlihat seger aku pun langsung mengambil pisau yang tadi aku sengaja bawa dati rumah karna aku tebak pasti sayur nya sudah siap untuk di panen dan ternyata memang benar.
"Huft cape banget, " ucapku berhenti sejenak untuk istirahat dan singgah di saung.
Cuaca hari ini tidak terlalu panas bahkan banyak angin yang bersemilir sampe rambutku berantakan tertiup oleh angin. Saking menikmati cuaca hari ini di sawah hingga tanpa aku sadari mataku mulai ikut terpejam tapi aku berusaha untuk tidak tidur di saung namun nyata nya aku kalah perlahan demi lahan mataku ikut terpejam tidur di saung.
"Ndok bangun yo, iki hampir sore."
Sayup sayup aku mendengar suara yang menurutku tidak asing dan suara ini juga adalah suara yang selama ini aku rindukan tapi ntah aku mendadak ta inget dengan pemilik suara itu. Aku melanjutkan acara tidurku tapi suara itu kembali membangunkan ku hingga pada lhir nya mataku terbuka dan melihat siapa orang yang telah mencoba membangunkan ku.
"Ndok ayo cepat bangung, temani ibumu di rumah, " ucap nya lagi.
"Ba—bapak! " ucapku kaget dan langsung terbangun sempurna.
Aku melihat bapak tersenyum ke arahku dan tentu saja aku langsung membalas senyuman bapak.
"Ayo ndok cepet pulang, sebentar lagi sore,"
"Bapak ko ada di sawah? Bukanya tadi bapak sedang menemani ibu? " ucapku.
"Pulang yo dan bapak minta sama kamu jaga ibu baik baik jangan pernah tinggalkan ibu sendiri." ucap bapak lagi tanpa menjawab pertanyaanku.
"Tapi, kenapa bapak ada di sini?"
"Belum saat nya. Pulang yo ndok, " ucap bapak dan langsung memghilang begitu saja.
"Bapak!! " ucapku berteriak dan terbangung setelah tadi bapak menghilang secara tiba-tiba.
"Ada apa yo iki? Dan apa maksud bapak tadi? " ucapku bingung pada diri sendiri.
Ketika aku sedang asik memikirkan ucapan terakhir bapak tadi tiba tiba aku mendengar seseorang berteriak memanggil manggil namaku. Tapi yang bikin aneh aku sudah menyautinya tapi orang itu masih berteriak memanggilku.
Aku berjalan mengikuti arah sumber suara itu sampe-sampe aku tidak memperhatikan jalan hingga ketika suara itu berhenti aku baru sadar ternyata aku sudah sangat jauh dari sawah bapak dan aku juga tidak tau ini di mana.
Hari semakin sore langit pun berubah menjadi agak petang karna ya memang ini sudah hampir mendekati waktu maghrib tapi aku ta kunjung keluar dari daerah ini karna aku tidak tau di mana jalan keluar nya.
Badanku semua nya sudah tidak karuan rasa nya di tambah aku dari siang belum makan jadi makin ta karuan dan berasa ingin pingsan tapi aku berusaha untuk menyimbangkan tubuhku agar tidak pingsan karna jika aku pingsan maka aku tidak tau apa yang akan terjadi selanjut nya.
Aku jadi inget pesan bapak tadi ketika menyuruh aku pulang tapi aku malah berdiam cukup lama di sangung hingga suara itu datang tiba tiba memanggil namaku. Aku jadi menyesal tidak langsung pulang ke rumah. Dalam hatiku terus meminta petunjuk sama Allah hingga pas ketika suara adzan berkumandang tiba tiba cahaya putih datang dari arah utara dan sontak saja aku langsung berfikir mungkin itu jalan keluar dari Allah. Aku langsung berjalan menuju ke arah cahaya tersebut setelah sampai aku langsung melangkah masuk ke dalam cahaya itu dan ternyata...
Tbc
———Vote comen nya jangan lupa!!
See you
KAMU SEDANG MEMBACA
Bambu Kuning
HorrorBambu kuning atau biasa di sebut dengan pring gading di desaku. Aku tidak tau ini mitos atau fakta bahwa bambu kuning kata nya dapat bisa mengusir makhluk halus atau mencegah agar tidak masuk kedalam rumah. Hampir setiap rumah warga terdapat bambu...