tidak masuk akal

40 12 10
                                    

Sayup sayup aku mendengar suara dari luar yang kelihatan sedang membicarakan hal yang serius.

Sebelum aku bangun untuk keluar, aku melihat kanan kiri dan ternyata aku baru sadar bahwa aku sekarang berada di kamarku. Aku bingung kenapa aku bisa ada di sini? Perasaan tadi aku ada di ladang dan oh ya aku baru inget lagi sebelum aku pulang aku kan sempet ke sungai terlebih dahulu. Tangan? Yah tangan itu.

Cklek

Suara pintu kamar terbuka dan yang masuk ternyata adalah ibu.
Dapat aku lihat dari raut wajah ibu yang begitu kaget saat melihat aku yang sedang duduk.

"Rasti yaa Allah ndok, alhamdulillah kamu sudah sadar, " ucap ibu yang sudah menghampiri ku dan langsung memeluku.

Aku masih terdiam dengan ibu yang masih memeluku dengan erat.

"Ibu, " ucapku.

"Kenapa ndok? Ada yang sakit?" tanya ibu kawatir.

Aku menggeleng pelan."Nda ada ko bu," ucapku tersenyum ke arah nya.

"Ibu kenapa? " ucapku saat melihat ibu memandangku dengan raut wajah ya g tidak bisa di artikan.

"Ibu takut kamu kenapa napa," ucap ibu dengan air mata yang kembali mengalir dan aku langsung memeluk ibu.

"Rasti nda papa ko bu, " ucapku sambil mengelus punggung ibu.

"Mulai sekarang Rasti nda usah lagi ke ladang yo? " ucap ibu dan sontak saja aku langsung melepas pelukanya.

"Kenapa toh bu? " ucapku bingung.

"Ibu nda mau kejadian kaya kemarin terulang lagi, " ucap ibu.

"Kejadian kemarin? Maksud nya bagaimana toh bu? "

"Kemaren kamu nda pulang, ibu sampe kawatir, takut kamu kenapa napa," ucap ibu yang sudah sedikit tenang.

"Rasti nda pulang bu? " ucapku mengernyit bingung.

"Iya. Kemaren bapak kamu pulang tapi pas ibu tanya kamu kemana bapak jawab kamu udah pulang terlebih dahulu, tapi kenyataan nya kamu belum pulang sama sekali. Hingga sampe menjelang maghrib kamu belum juga pulang dan ibu makin kawatir sama kamu alhir nya bapak memutuskan untuk mencari kamu sama warga yang lain,"

Aku terdiam mencerna semua apa yang ibu bilang barusan. Dan lagi lagi aku merasakan hal yang aneh sama diriku sendiri. Ada apa sebenarnya.

"Terus sekarang bapak kemana bu? "

"Bapak kamu sedang berziarah," ucap ibu.

"Berziarah? Siapa bu yang meninggal? "

"Jasad pak Slamet sudah di temukan,"

"Innalilahi wa innailaihi roji'un, " ucapku kaget."Jadi pak Slamet sudah di temukan bu? " tanyaku memastikan dan ibu mengangguk.

"Pak Slamet di temukan saat pak Bayu tak sengaja ke sungai dan melihat pak Slamet yang sudah tergletak di pinggir sungai sama-"

"Sama apa bu? " tanya ku bingung saat ibu menggantungkan kalimat nya.

"Sama kamu, "

Deg

👻👻👻

"Sabar ya bi Rindang, In syaa Allah pak Slamet sudah tenang di alam sana, " ucap bi Rasmi yang mencoba menengkan bi Rindang yang sedari tadi menangis saat melihat jasad suami nya di kafani.

Ya, pak Slamet sudah di temukan setelah kurang lebih 1 bulan menghilang. Tapi yang bikin aneh ketika pak Bagas menemukan pak Slamet adalah tubuh pak Slamet yang masih utuh dengan baju yang masih sama seperti sebelum kejadian itu.

"Pak bayu, bagaimana ini pak?" tanya pak Irwan bingung sekakigus terkejut.

"Begini saja pak Irwan, biar saya yang tunggu di sini untuk menjaga jsad pak Slamet dan pak Irwan membawa nak Rasti pulang. Setelah itu oak Irwan ke sini lagi bersama warga yang lain yak pak, " ucap pak Bayu.

"Iya iya pak Bayu, " ucap pak Irwan dan langsung membawa Rasti pulang ke rumah nya.

Setelah acara pemakaman pak Slamet selesai, kini semua warga yang ikut berziarah pun satu persatu mulai meninggalkan makam pak Slamet.

"Sudah ya bi Rindang, mari kita pulang. Bi Rindang juga harus inget bahwa di sini ada titipan pak Slamet yang harus di jaga, " ucap bi Rasmi mengelus perut bi Rindang yang sudah membesar karna sudah hampir memasuki tujuh bulan.

Bi Rindang mengangguk lalu berdiri dan mulai berjalan meninggalkan area pemakaman dengan di tuntun oleh bi Darsih dan bi Rasmi.

Di tempat lain, tepat nya di rumah bi Endang yang sedang menangis tiada henti.

"Sudah yo bu, jangan nangis terus, " ucap pak Bagas mencoba menengkan istri nya berkali kali.

"Gimana ibu nda nangis toh pak, wong ibu takut Anis kenapa napa, "

"Iyo bu, bapak tau. Kita serahkan semua nya sama Allah yo, " ucap pak Bagas lalu memeluk istri nya hingga ta lama kemudian tidak ada gerakan dari isyri nya dan ternyata istri nya tertidur. Mungkin kecapean setelah menangis yang cukup lama setelah pulang dari rumah bi Rindang.

👻👻👻

"Ayo bu, kita kerumah bi Rindang, " ucapku pada ibu.

"Besok saja ya ndok, kamu baru sadar," ucap ibu dan aku menggeleng.

"Nda bu, Rasti pengin nya sekarang, " ucapku yang terus mengajak ibu untuk ke rumah bi Rindang.

Lama ibu terdiam dan akhirnya mengangguk mengiyakan ucapanku.

"Kalo gitu Rasti mau siap siap dulu bu,"

"Iya. Ibu tunggu di luar ya, " ucap ibu dan aku mengangguk lalu ibu keluar dari kamarku.

Setelah keluarnya ibu dari kamar aku langsung siap siap mengganti pakaianku yang asal nya baju tidur aku ganti dengan hamis berwarna hitam.

Sedangkan di ruang tengah rumah bi Rani banyak ibu ibu yang masih membacakan dzikir serta doa doa yang lain.

"Bi Rani, " ucap bi Susi saat melihat bi Rani sudah keluar dari kamar Rasti.

Bi Rani tersenyum ke arah bi susi dan ibu ibu yang lain.

"Alhamdulillah Rasti sudah sadar bi Susi, " ucap bi Rani.

"Alhamdulillah," ucap bi Susi di ikuti oleh ibu ibu yang lain.

"Terus sekarang Rasti nya kemana bi Rani? " tanya Santi yang ikut menimbrung.

"Sedang ganti pakaian, " ucap bi Rani. Santi dan ibu nya mengernyit bingung.

"Rasti minta ke rumah nya bi Rindang, bi Susi jadi mau ga mau nanti saya dan Rasti ke sana. Padahal saya bilang besok saja soal nya Rasti juga baru sadar, tapi Rasti nda mau, " ucap bi Rani menjelaskan.

Bi Susi dan Santi mengangguk paham."Ya sudah kalo begitu kita ke rumah bi Rindang nya bersama sama saja dengan ibu ibu yang lain. Bagaimana ibu ibu? " ucap bi Susi.

"Setuju bi Susi, " ucap nya kompak.

Tbc...
---
Halo guys ketemu lagi dengan aku huaaa :(

Kalo cerita nya semakin ga jelas boleh kok kalian tinggalin :)

Gimana kabar nya kalian semua? Semoga sehat terus ya aamiin..

Masih ada yang menunggu dengan cerita bambu kuning tidak? Kalo tidak yasudah tidak apa apa kok hehe..

Maaf ya baru up lagi dari sekian lama nya :(
Maklum ya menulis sambil bekerja itu ga gampang kadang mood nya ga baik jadi mls, apalagi kalo badan udah merasa cape, rasa nya pengin cepat cepat tidur :)

Udah ya segitu aja dulu..
Jangan lupa vota komen nya..

Kalo ada typo tandai ya..

Seeyou

Bambu KuningTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang