???

34 11 0
                                    

"Jadi tah bu? hari ini mau periksa kandungan? " tanyaku pada ibu. Kemaren ibu bilang kata nya mau periksa kandungan bersama bapak.

"Iya Ras jadi nanti jam 8," ucap ibu dan aku mengangguk.

"Yaudah bu kalo gitu Rasti mau beres beres dulu sekalian mau masak." ucapku dan ibu mengangguk lalu aku pergi menuju dapur untuk memasak terlebih dahulu.

"Masak apa yo hari ini, " ucapku memikirkan sesuatu untuk masak hari ini.

"Ah ya hari ini kan ibu mau periksa kandungan. Rasti masak sayur sayuran aja kali yo, " ucapku lalu aku pergi ke warung bi Sulis untuk membeli beberapa bahan yang akan ku masak hari ini. Karna kebetulan aku belum ke ladang lagi untuk mengambil sayur dan yang lain jadi aku memutuskan untuk beli. Kalo aku ambil di ladang nanti keburu siang.

"Bu, Rasti pamit ke warung bi sulis dulu yo mau beli sayuran." ucapku pada ibu.

"Loh nda ada stok sayur tah nak? "

"Nda ada bu. Rasti belum ke ladang jadi belum ada stok rencana nya nanti Rasti mau ke ladang lagi." ucapku dan ibu mengangguk.

"Rasti pamit dulu ya bu. Assalamualaikum." ucapku lalu menyalami tangan ibu.

"Wa'alaikumussalaam."

👻👻👻

" Assalamualaikum. bi Sulis, " ucapku ketika sampai di warung bi sulis.

"Eh nak Rasti. Wa'alaikumussalaam, "ucap bi Sulis.

"Sayur bayam nya ada bi?"

"Owh ada nak Rasti ini tinggal dua ikat."

"Wah kebetulan bi Sulis. Rasti ambil semua nya ya, "

"Iya nak Rasti. Terus apa lagi? "

"Pak Slamet belum di temukan keberadaannya eh anak nya bi Endang ikut ilang juga."

"Iya. Kasian tadi saya lihat bi Endang lemes banget. Semakin meresahkan saja ini desa jadi ingin pindah saya bi Marni,"

"Sama saya juga bi Sop, "

Sayup sayup aku mendengar warga berbicara tentang bi Endang. Memangnya ada apa dengan bi Endang? Ucapku dalam hati setelah ta sengaja mendengar ucapan ibu ibu yang lewat tadi.

"Nak Rasti? " panggil bi Sulis.

"Ah iya bi. Udah ini aja ko bi, " ucapku dan bi Sulis mengangguk.

"Jadi berapa semua nya bi? "

"Lima ribu saja nak, " ucap bi Sulis lalu aku memberikan uang lima ribuan pada bi Sulis.

"Yaudah kalo gitu Rasti pamit yo bi Sulis, "

"Iya nak Rasti, " ucap bi Sulis lalu aku berjalan meninggalkan warung bi Sulis.

Saat aku sedang berjalan ntah kenapa banyak warga yang berbondong bondong pergi menuju ke arah rumah bi Endang dan itu membuat aku semakin bingung ada apa sebenarnya nya?

"Pak pak! " ucapku memberhentikan salah satu warga yang akan pergi ke rumah bi Endang.

"Maaf pak, Rasti mau tanya. Ada apa ya ko Rasti lihat warga banyak yang berbondong bondong ke arah rumah bi Endang? " ucap ku.

"Loh nak Rasti belum tau tah? Anis anak nya bi Endang ilang nak Rasti, " ucap warga.

Deg

"Anis? Ada apa lagi ini yaa Allah, " ucapku kaget setelah mendengar Anis ilang.

"Rasti nda tau pak." ucapku menggeleng lemah.

"Ya udah nak Rasti, saya mau ke rumah bi Endang dulu."

"Iya pak monggo, " lama terdiam dengan pikiranku akhir nya aku memutuskan untuk pergi ke rumah bi Endang.

Bambu KuningTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang