8. Tsukinaga Leo

5K 155 16
                                    

©Niicaluz
©Happy Elements K. K
R21
18 Oct 2022

[Tag: -marumaru]
━━━━━━━━━━━━━━━

Izumi kembali ke ruang tunggu, ia diam mengamati lantas sadar ada yang hilang dari dalam ruangan.

"Leo-kun dimana?"

"Leo-san ngejar [Name]-neesama." Suou Tsukasa menjawab.

"Anak itu nggak tau tempat apa!? Chou uzai!"

  ҉    ҉    ҉

Diruangan lain tempat keberadaan [Name] yang ditarik masuk oleh Leo. Suasana senyap yang mendukung aksi mesra dua insan. Pipi sang gadis bersemu merah, tangannya menahan bibir yang siap menciumnya.

"Leo-kun... Ini masih di tempat umum."

Leo sedikit kesal, akhir-akhir ini ia kesulit bertemu dengan hawa. Telapak tangan mungil yang menutup labium dicium, sengaja ia menjilat permukaan kulit itu, dan taring kecilnya memberi luka di tangan rapuh itu. Merah di pipi [Name] mengalahkan warna rambut Tsukasa.

Kini Leo terlihat berbeda, bukan Leo yang diatas panggung, atau si pencari inspirasi. Leo yang ini jarang di temukan, agresif dan menggoda iman.

Tatapan tajamnya mendebarkan jantung. Leo melepaskan tangan itu, ia menarik rahang jelita lalu mencium bibir mungilnya. Dengan sengaja menggigit bibir bawah [Name] hingga terasa perih. Lidahnya masuk, melintir lidah jelita, ia menuntun cumbuan ini dengan lembut sekalian menikmati sensasinya.

[Name] meremas bahu Leo, setiap perlahan yang ia coba berakhir gagal. Ini menjadi kesenangan bagi Leo melakukan hal ini pada hawa. Leo melepas cumbuan, saliva terputus oleh jarak. Ia tersenyum.

[Name] tersenggal. Rasa manis cumbuan masih terasa.

Leo menjatuhkan dagu di bahu [Name], lebih erat memeluk pinggal sang puan.

"Nee boleh kan?"

"Jelas nggak lah."

"Kenapa?"

"Kita lagi di tempat kerja."

"Aku ingin melakukannya sekarang."

Ia mencium harum jelita, bibirnya memberi tanda kepemilikan. Dari bawah rok pensil [Name] tangan Leo menyelinap masuk ke dalam celana dalam [Name]. Dua jarinya membuka kewanitaan dan satunya masuk ke dalam liang sempit nan basah. Jarinya terhisap laiknya itu miliknya.

"T-tunggu tunggu..."

[Name] tersentak, mencakar bahu Leo. Suara manis yang mencoba menahan desahan sangat nikmat di telinga Leo.

Leo tersenyum senang dengan [Name] yang berusahan menahan kenikmatan ini. Jemarinya bertambah, masuk lebih dalam mengobarak-abrik [Name]. Gerakan mencoleknya memberi rangsangan kuat.

"Leo...-kun hentikan."

[Name] menutup mata, lebih kuat lagi meremas bahu Leo. Tubuhnya bergetar, cairan bening keluar dari kewanitaannya. Leo menarik keluar jarinya.

"Hoo~ [Name] cepat banget keluar."

"Ukh... berisik."

Leo jongkok di bawah perut [Name]. Tangannya mengangkat rok jelita, ia bersiul dengan pemandangan di bawah. Dengan mulus tangan Leo melewati paha [Name], bibirnya dengan nakal mencuim dan meninggalkan warna merah dan juga bekas gigitan.

Celana dalam [Name] yang telah basah di turunkan hingga ke lutut. Air ejakulasi jelita menghias di permukaan merah muda. Lidah Leo menjilat permukaan apik itu, memainkan klitoris. Jarinya melebarkan area [Name] lantas lidahnya masuk mengobrak-abrik, menyesap nektar bening.

[Name] membekap mulutnya, pipinya menghangat, tubuhnya bergetar kembali akan lidah Leo bermain-main nakal di dalamnya. [Name] ejakulasi kedua kalinya. Ia tak tahan dengan nikmat luar biasa ini. Leo menjauhkan diri, cairan [Name] merenggang di udara. Ia menjilat bibirnya menghadiahkan smirk seksi.

Leo kembali berdiri, ia tak dapat menghapus garis cantik di labium akan raut muka [Name] yang erotis menggoda kegembiraannya. Ia jadi bersemangat untuk menggoda si gadis lebih intens lagi. Leo memutar posisi mengurung [Name] dalam kabedon. Akan perbedaan tinggi yang tipis Leo sedikit menunduk untuk bisa mematap wajah tomat manis jelita.

Leo menuntu [Name] untuk mengalungkan tangan di lehernya. Punggung [Name] bertubruk dengan dinding kala lututnya di angkat. Karna [Name] tak berat, Leo dapat menahan posisi mereka dengan satu tangan. Satu tangannya lagi tengah melepas resleting celana dan mengeluarkan kejantanan dari sarang. Iris hijau sang pria jatuh ke bawah dimana miliknya berusaha masuk ke dalam lubang [Name].

"Ukhh..."refleks jelita merintih.

Ini bukan pertama kali tetap saja rasa perih di bawah menusuknya belum bisa di obati.

"Masih sakit aja padahal udah pernah."

"Berisik...."

Perlahan Leo mendorong kejantanan masuk ke dalam jelita. Punggung Leo menjadi media pelamliasan [Name]. Dia di beri kecupan di dahi dan kelopak mata pada sang pria untuk memberi rasa aman.

"Kan ku akhiri secepatnya."

"Leo-kun!"

[Name] belum siap untuk tempo ini, dorong Leo begitu dalam, kasar dan agresif. Matanya bergulir ke belakang, pelupuk mata di isi oleh air, [Name] tak dapat menahan ekspresi ahegao.

Gerakan piston Leo menggemakan suara decak kulit, dan suara erotis manis [Name] saling menyaut di udara. Suara yang nikmat mendorong semangat Leo untuk bergerak lebih cepat, lebih memberi nikmat.

"Leo-kun... pelan..." air mata jatuh.

[Name] tak bisa membedakan rasa sakit dan nikmat , itu sudah tercampur dalam wadah ia pun terbutakan oleh nikmat surgawi. Suaranya tak terkendali. Irama main di ikuti.

[Name] merasakan kejantanan Leo membesar di dalamnya, lubangnya menjepit benda itu membuat Leo mengerang rendah semakin ingin merobek liang sempit.

"Ah!"

[Name] tak kuat lagi dengan dorong yang sangat nikmat ini asyik menggoda titik kenikmatan. Ia menggigit bahu sang pria untuk melampiaskan rasa campur aduk dengan air mata yang memgalir tipis di pipi. Leo berdesis karna gigitan [Name]. Tangannya mendorong bokong [Name] membantunya menjangkau ke tempat yang lebih dalam.

"Hh...~ Leo-kun... Come! Come!"

"Cum with me."

"Hnnnn~"

Dua tubuh insan menegang akan pelepasan bersama. Mata [Name] bergulir ke belakang. Dia melihat kilat putih sesaat saat ia mencapai pelepasannya. [Name] dapat merasakan rasa hangat di dalam dirinya dan kejantanan Leo yang berkedut didalamnya. Leo terengah. Ia merasakan lubang [Name] masih menjepit kejantanannya dengan sangat erat laiknya pelukan.

Leo biarkan kejantanannya berada di dalam diri [Name] beberapa menit. Tangannya menyapu halus di surai sang gadis. Bibirnya menyebarkan ciuman. Perlahan Leo menarik keluar miliknya. Cairan cum dua insan yang bercampur jatuh dari dalam [Name] akan tidak muat menampung sprema yang melimpah. Napas [Name] teratur dengan lembut. Ia tak sanggup lagi untuk menggerakan satu tangan pun.

"Kau... berlebihan...."

"Gomen..."

  ҉    ҉    ҉

Sena, "Udah selesai mainnya?"

Tsukasa, "Leo-san dan [Name]-neesama main apa?"

𝐋𝐞𝐦𝐨𝐧 𝐏𝐚𝐧𝐚𝐬┋𝘈𝘯𝘪𝘮𝘦Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang