©Niicaluz
©HOYOVERSE
R21
2023[Tag:Navyz_]
━━━━━━━━━━━━━━━
Melangkah ke meja kerja. Childe mendudukan bokongnya di kursi bos. Ia menunduk ke bawah meja, ada seseorang di sana.
"Ojou-chan ngapain disana?"
Wanita itu tersenyum kaku, "main petak umpet?"
Tangan besar Childe mengacak pucuk surai [haircolor]. "Mainnya nanti yah, aku masih ada kerjaan." Ia memberi kecupan singkat di bibir puan.
[Name] memasang raut kesal karna rambutnya di berantakan.
Ketukan pintu terdengar, Childe memberi izin masuk sang pelaku. Ia mendekatkan kursinya ke meja, menyembunyikan keberadaan [Name].
Yang datang adalah asisten Childe. Datang memberikan laporan hari ini.
Di bawah meja, [Name] menghibur dirinya akan bosan. Ia bawa matanya menjelajahi ruang sempit, tak sengaja mata menghampiri benda menonjol di antara dua paha adam.
Pipinya bersemu. Berpindah duduk diantara kaki Childe. [Name] lebih membuka paha Childe dan, menurunkan resleting celana hitam pria itu sekaligus ia mengeluarkan barang menonjol tadi. Childe tak acuh, fokusnya masih pada laporan.
Mau berapa kali [Name] melihat dan menikmati, kejantanan Childe selalu luar biasa. Ia meneguk saliva, napas hangat berhembus, perlahan pikiran di kuasai nafsu.
Bibir [Name] mengecup puncak batang, lidahnya perlahan turun melumuri batang Childe dengan air liur. Ia mulai memasukan kepala kelamin ke dalam mulut, memainkan dengan lidah perlahan kelamin Childe memenuhi rongga mulutnya.
Childe terjengit, membekap mulutnya, pipi bersemu.
"Ada masalah kah Tuan?"
"Tidak ada, lanjutkan."
Fokus Childe telah buyar.
[Name] melirik ke atas, dari celah yang ada ia bisa melihat wajah Childe. Pria itu berusaha bertahan. [Name] berpikir jahil, ia gerakan mulutnya lebih cepat. Pipi Childe lebih memerah lagi, telapak tangannya menutupi mata, nafas terasa membara.
"Ada laporan lain?" Tanya Childe pada si asisten.
"Hanya ini saja." Balasan sang asisten. "Untuk besok Tuan Haitham akan datang untuk rapat kerja sama lalu-"
Ucapan sang asisten tak terdengar lagi, perhatian Childe pada sang asisten sudah tak ada.
Tangan Childe turun ke bawah, menahan kepala [Name]. Miliknya berkedut di dalam mulut si wanita, menumpahkan seluruh cairan sperma di dalam. [Name] menahan-nya di dalam mulut dan sebagian ditelan.
"Saya permisi, Pak." Asisten tadi membungkuk hormat, dan pergi meninggalkan ruangan sang bos.
Childe memundurkan kursi, menatap pada kucing nakal yang mengganggunya.
[Name] menarik keluar batang Childe. Ia membuka mulut memperlihatkan gumpalan cairan yang di tumpahkan Childe, dan meneguk semua.
"Little brat."
Childe menarik wajah wanita itu, mempertemukan bibirnya dengan bibir kecil peach. [Name] memberi lampu hijau membiarkan lidah Childe mengacak-acak rongga mulutnya.
Saliva menjuntai di dua bibir. Childe mengangkat [Name] dan mendudukan wanita itu di atas meja kerjanya. Jemari [Name] bermain di leher Childe.
Childe kembali mencumbu bibir [Name]. Tangannya meremas dada di balik baju merah tua. Puan melenguh di sela ciuman. Jemari Childe melepas satu persatu kancing baru merah tua. Bibirnya menyudahi ciuman, ia mundur menatap wanita yang sudah di selimuti nafsu.
Tangan Childe melepas bra yang menutupi gundukan indah. Bibirnya memberi kecupan di pipi [Name] lalu berpindah pada payudara. Lidahnya menjilat puting merah muda, mengemutnya seperti bayi, ia mengigit puting tersebut dan menariknya.
[Name] meremas surai ginger, bibirnya sibuk mendesah.
Tangan Childe turun dari pungung puan, melepas resleting rok pensil menurunkannya bersama dengan celana dalam hitam. Menjatuhkannya di lantai pualam putih.
Dari ujung lidah saliva menjuntai di dada [Name]. [Name] jatuh tertidur di meja. Childe membuka kaki [Name]. Pemandangan indah di bawah perut [Name] terpapar. Dari kewanitaan merah muda cairan bening keluar menggebuhkan nafsu Childe. Jari Childe menekan klitoris.
"Hgh!"
Lidahnya menyelinap masuk ke dalam kewanitaan. Menyesap nektrar manis, mengobrak-abrik. [Name] mendorong kepala Childe, kepuasan ini membuat ia gila, membawa ke nirwana. Jemarinya meremas rambut Childe. Ujung jari kaki menegang. Sedikit lega setelah melakukan ejakulasi.
Childe menjauh, menjilat bibirnya sendiri. Batang-nya lebih tegak sudah haus dengan seks. Ia melepas dua kancing teratas. Merogoh saku celana, menemukan bungkus pengaman. Dirobek bungkus itu dengan gigi lalu memasangnya di kelamin. Mengarahkan kejatanan pada liang wanita.
Kepala [Name] mendangak. "Ahh!"
Childe memasukan batangnya dalam satu hentakan. Napas memburu. Smirk ditarik di bibir. Menggerakan pinggulnya. Dua jarinya masuk ke mulut [Name], bermain-main dengan lidah jelita.
Meja itu berdicit, sedikit-sedikit bergeser dari posisi. Kertas kerjanya jatuh dari atas meja. desahan dua insan melagu di udara. Hawa ruangan panas. Keduanya bermandi keringat. Tangan meremas payudara. Pinggul bergerak cepat secara brutal mengobrak-abrik liang kewanitaan.
Menjebol ke ujung rahim, kelamin si pria berkedut. Cairan putih panas tumpah. Childe memberi kecupan di dahi puan.
҉ ҉ ҉
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐋𝐞𝐦𝐨𝐧 𝐏𝐚𝐧𝐚𝐬┋𝘈𝘯𝘪𝘮𝘦
Fanfiction·˚✎ ﹏ Anime ❝complications R21❞ disini lemon jadi panas ada manisnya juga ↷ ⋯ ♡ᵎ┊L E M O N P A N A S ˎˊ˗ ✎... 29 Aug 2022 ✎... 30 April 2023 . . . . . ©Marsruel