Mahen Alpratama

14 5 1
                                    

sesudah di rasa cukup melamunnya, rachel memutuskan untuk pulang jam3, namun di saat ia sedang menikmati sejuknya udara sore hari.

rachel melihat seorang ibu paruh baya yang sedang membawa belanjaan dari angkot, terlihat sangat berat akhirnya rachel menolong sang ibu.

namun setelah menolongnya malah rachel di ajak ngobrol oleh Bu septi sampai lupa kalau ini sudah hampir sore hari, jam set5 rachel pamit kepada sang ibu,namun sialnya rachel di paksa untuk di antar oleh putra Bu Septi.

"mahenn" panggil Bu Septi kepada anaknya.

"namanya mahen ternyata" ucap rachel dalam hati.

"iya bunda, kenapa..?" Jawab mahen sambil membuka kamarnya.

"tolong antarkan na rachel ke rumahnya, ga baik kalo anak perempuan di suruh pulang sendiri" Bu Septi coba membujuk mahen.

"Saya sudah biasa pulang sendiri Bu, tidak perlu di antar, saya pamit sekarang ya bu" ucap rachel langsung menyalami Bu septi dengan senyum ramahnya.

"jangan na, ini anak saya juga udah semangat mau nganterin kamu" balas Bu Septi dengan senyum lebar.

"ga ya, gue sebenarnya juga males nganter lo" potong mahen.

"itu anak ibu ga ikhlas nganter saya Bu, saya bisa naik angkot saja" balas rachel dengan nada lembut,agar kesannya menolak dengan akhlak baik.

"aduan banget lo" ucap mahen.

"kalian ini,sama sama keras kepala" cape Bu Septi.

"ayoo buruan" ucap malas mahen.

"ga usah, saya bisa pulang sendiri" lagi dan lagi rachel tetap malu-malu kunyuk.

"ga usah nolak, gue cuma nurutin perintah bunda" balas mahen.

"ck ya udah iya" rachel sudah mode pasrah.

walaupun terlihat biasa saja, asal kalian tau tadi si mahen malah nganter rachel ke alamat mantannya, padahal jelas-jelas rachel sudah panik karna di telfon-telfon oleh papanya, alhasil jam5 baru nyampe di rumah rachel.

"makasih" ucap rachel,namun tidak mendapat balasan sebutir katapun oleh mahen.

"ada ya cowo modelan kaya gini di bumi" gerutu rachel,sambil memasuki gerbang rumah.

"tadi non rachel engga bilang kalo mau mampir tuan"

"lalu rachel kemana saja,ini sudah hampir jam5 sore"

"duh suara papa lagi, mati saiyaa" panik rachel dalam hati,sambil pelan-pelan membuka pintu.

"assalamualaikum papa tersayang,sawadikapp" ucap rachel dengan senyum tak tau diri itu.

"kamu ini...,harus berap." ucap papa Rendi,yang langsung di bantah oleh rachel.

"udah ya papaku ganteng, rachel cape banget, tadi ada tugas fisika jadinya lembur di sekolah,nanti kalo perlu aku ceritain semuanya ya papaku" jawal rachel.

"lain kali jawab telfon papa dong cel, mama kamu sampe pusing nyarinya" kesal papa Rendi.

"Syapp pa" jawab cepat rachel.

"aku langsung ke kamar aja ya pa,mau beberes tugas" lanjut rachel.

"ya sana,nanti kalo udah selesai,Mama kamu di ajak ngobrol sana,lagi galau katanya" balas papa Rendi.

rachel hanya menjawab dengan anggukan dan jempol tangan,memang sudah biasa,dan akan terlalu biasa,semoga kalian bisa memaklumi.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Setelah semua tugas sudah selesai, rachel memutuskan untuk ke kamar mama dan papanya,karna tadi kata papa, kalo Mama lagi galau, ck sifat anak muda.

"mamiiiikuu dimanaa kauu" teriak rachel sambil menuruni anak tangga.

"anak siapa si itu" ucap papa Rendi dengan nada prustasi.

"eh eh aku nyari mama yang ketemu malah papa" canda rachel.

"lagian kalo nyari mama,teriaknya di depan pintu kamar mama jangan malah teriak-teriak di tangga" kesal pa Rendi.

"iya deh iyaa, aku mau tanya dulu sama papa" tanya rachel.

"yaudah tanya tinggal tanya" balas pa Rendi.

"kemaren papa kok pergi ga ajak rachel si?kalo aja aku di ajak,pasti ga bakal mau pulang ahahha" ucap rachel.

"Papa sama Mama kamu ada janjian sama Tante Septi, Sahabat mama kamu"

"bentar-bentar,se tau aku, sahabat Mama cuma Tante linda" bingung Rachel.

"Tante Septi pindahan jadi baru bisa ketemu sama mama kamu, tadinya papa sama Mama engga mau nginep,tapi di paksa sama om tarko suaminya Tante septi" penjelasan dari pa Rendi.

"oh gituu, yaudah deh" respon rachel.

"Lagi pada ngapain nih, ngobrol di dapur,Mama masa ga di ajak si chel" kesal Mama madya.

"hehe ga gitu ma, tadinya rachel mau ke kamar mama, tapi ada hambatan dan rintangan" balas rachel.

"kamu ini,alasan ajaa" kesal Mama madya.

"aduh mami aku mode ngambek ni" walaupun rachel terlihat ke kanak-kanak kan,namun jika kepada mamanya ia akan berusaha menjadi dewasa.

"ke kamar aja yu chel,kita ngrumpi in si canva" ajak Mama madya.

"kamu ini udah tua,masih aja suka cowo fiksii" kesal papa Rendi, habisnya Mama madya selalu memilih menangisi peran utama yang mati atau tiba-tiba ga sesuai ekspektasi.

"biarin lah,cowo fiksi lebih menggoda" balas rachel dan mamanya.

"Oke fine" pasrah pa Rendi, kasian sekali bukan, rachel dan mamanya memang sudah benar-benar tergila gila oleh canva.


udahh deh segitu ajaaa,otak aku udah lelah, maklum Masi polos soalnya.
ada yang bisa nyampe baca part ini??hebatt bgtt, padahal ini cerita ngalir aja gituu

Semoga sukaa, di tunggu update selanjutnya yaa...

Runtuh[END]🎗️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang