fix temenan

11 5 0
                                    

tidak ada respon dari mahen,karna anak itu sudah berjalan keluar kelas, sebenernya ia tertarik untuk sekolah di sini karna prestasi yang di peroleh dari sekolah ini sangat tinggi, bagi mahen akreditasi sekolah sangat penting untuk melanjutkan ke kuliah atau pun untuk bekerja.

"Kamu anak baru?"

"Masuk kelas apa?"

"Boleh kenalan ga?mungkin kita satu kelas"

"ini cewe ngapain nanya-nanya" tanya mahen pada diri sendiri.

"Eh iya, kenalin gue zea, tadi Lo habis keluar dari kelas gue?" ucap perempuan itu sambil berjaba tangan.

"Ya" respon mahen dan ia enggan menerima jabatan tangan zea.

mungkin zea aga malu,karna respon mahen yang begitu dingin padanya, padahal jika ia meminta berkenalan dengan cowo lsinnya Pasti selalu di beri respon baik oleh mereka.

"emm.. berarti kita beneran satu kelas nih"

"pake nanya" balas mahen,dan ia langsung putar balik untuk kembali ke kelas dan menemui rachel.

"belum juga tau namanya, udah nylonong aja tu cowo tampan" crocos zeaa dan ia sambil mengikuti mahen dari belakang.

[Kelas]

"si mahen kemana si, ini kelas juga sepi bangett" gelisah rachel.

"ke depan aja kali ya" ucap rachel sambil berjalan.

"Duarrr rachel pendek" teriak mahen di depan pintu kelasnya.

"ya tuhan, awass ya loo.." teriak rachel yang tiba-tiba berhenti saat melihat zea melewatinya.

"Ooh jadi dia temen cowo Lo?" tanya zea dan diangguki oleh rachel.

"selera Lo cakep jugaa" kata zea.

"cuma temen, ga lebih" respon ramah rachel.

karna mahen merasa ini bukan urusannya,jadi ia memutuskan untuk duduk di kursi yang ia inginkan yaitu kursi paling pojok.

"tadi gue ajak kenalan temen Lo, tapi dia ga mau ngasih tau namanya" ketus zea.

"dia emang gitu sifatnya, nama dia mahen" balas rachel jujur.

"gue lumayan tertarik sama dia, bahkan dia lebih baik dari angga" ucap licik zea.

"m-maksudnya gimana ya?" panik rachel,karna ia tidak mau kalau sampe mahen di ambil begitu saja, rachel baru merasakan mempunyai teman setelah 5tahun lebih ia ditinggal oleh sahabat lamanya.

"ga usah panik gitu, Lo cukup deketin gue sama mahen" pinta zeaa.

"tapi lo kan.."

"Angga??itu gampang, Lo cukup bantuin gue Deket sama mahen" respon zea.

"Oke, gue duduk duluan ya"

"Ya cel, mulai sekarang gue anggap Lo temen." balas zea dengan tersenyum ramah, rachel hanya menjawab dengan anggukan, karna ia tidak boleh terlalu percaya pada zea.

"tapi semisal gue tumbalin si mahen ke zea, nanti kalo bunda sama mama tau?? abstrak dah muka Rachel yang cakep ini" batin rachel yang overtaking.

sebenarnya rachel hanya menganggap mahen sebagai teman lelaki biasa saja, walaupun ia mempunyai firasat aneh kepada mama madya.

"mahen, gue duduk samping Lo ya?" tanya zea kepada mahen, lagi dan lagi mahen hanya merespon dengan diam dan lebih memilih memainkan ponsel nya.

"duduk aja ze, mahen anaknya baik kok" sambung rachel, agar suasana tidak terlalu kaku.

"Zea kayaknya udah di kelas deh"

"pasti dia nyesel banget karna ga ikut ngumpul, apalagi ketemu si cupu di kelas" ucap silfi teman zea.

"Halah, dia malah bisa puas caci-maki si rachel" balas Riyan teman cowo yang mempunyai mulutt lemess.

"BURUAN MASUK WOII, INI UDAH JAM 7LEBIH" teriak sang ketua kelas sambil berlari menuju lift sekolah, agar tidak tertinggal pelajaran terlalu lama.

"sabar dikit dong pak ketu, ini sate di dalem ginjal saya udah bergejolak kalo lari-lari" ucap salah satu temannya dengan lemas.

"mencar aja aelah, lagian udah izin 1jam inih" ucap silfi menenangkan diri.

"Masalahnya ini kegiatan literasi woii, gue ada jadwal di pagi ini" balas Marsya selaku anak terpandai di kelas.

"ini bentar lagi juga nyampe sya, Lo langsung ke kegiatannya aja, gapapa"

"yaudah kalo gitu, duluan ya sil" pamit Marsya.

"Syapp syaaa.." balas silfi, dan ia langsung ngibrit menuju kelas.

sesampainya di depan kelas 34murid itu hanya bisa bengong,semua kelas dan kelasnnya pasti terlihat sunyi pada kegiatan literasi di setiap Kamis nya.

"ini kita langsung masuk aja apa gimana?" tanya sang ketua kelas.

"nafas dulu bentar, cape banget woii" keluhan temannya.

"bener banget, lagian ini sekolah udah kaya gengsi Lo dah, gedee bangett" sindir silfi kepada sang ketua kelas.

"ga usah nyambung ke situ" respon pak ketu.

"ADA RIBUT-RIBUT APA INI..." tanya Bu Rita selaku pemantau kegiatan literasi.

"emm ini bu" balas mereka dengan kompak.

"INI apa?" tanya tegas Bu Rita.

"saya dan teman-teman saya sudah izin 1jam kepada guru piket Bu, dikarenakan tadi ada urusan mendadak di pagi hari" jawab Rendi sang ketua kelas.

"Ya sudah kalian langsung masuk saja, jangan mengganggu teman kalian yang sedang membaca" ucap Bu Rita.

"Oke Bu, terimakasih" balas mereka serentak.

otak aku cuma nyampe sini!!
walaupun sepi,tapi tiap Minggu tetep update gaiss, terimakasih yang kuat baca sampe part ini....

Hamshahamidahh sekaliii.

Runtuh[END]🎗️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang