rachel risih bgte

10 6 0
                                    


"Ya sudah kalian langsung masuk saja, jangan mengganggu teman kalian yang sedang membaca" ucap Bu Rita.

"Oke Bu, terimakasih" balas mereka serentak.

Sesudah di izinkan oleh sang ibu guru, akhirnya mereka memutuskan untuk masuk ke kelas dengan mengendap-ngendap agar tidak menggangu ke 2 temannya itu, karna yang 1lagi bagi mereka orang asing.

"assalamualaikum, saiyaa ketuaa Ter tampan sudah balik" teriak regan.

"haii gaiss, morning too" lagi dan lagi silfi ikut menambah ucapan.

memang silfi dan rehan seperti jodoh, kelakuannya saja sudah mirip sekali.

"brisik banget si lo" balas zeaa, dan teman-temannya sudah duduk di tempat masing masing.

"aelah ze, lagian Lo di suruh literasi malah ngliatin cowo itu" respon silfi dan langsung menunjuk ke mahen.

"Suttt, diem ga lo" balas zea berbisik ke telinga silfi.

"Ehe ehee, sorry gaiss gue bercanda doang suerr" teriak silfi sambil menuju tempat duduknya.

"DIEM LO SIL, SEMUANYA TOLONG SEGERA MEMPERSIAPKAN BUAT MAPEL PELAJARAN PAGI INI, KARNA SEKARANG KEGIATAN LITERASI NYA SUDAH SELESAI" perintah regan.

"biasa aja kali, teriak-teriak mulu" sinis silfi dan langsung di respon ketus oleh Regan.

"cel, cel " bisik mahen kepada rachel, karna ia akhirnya duduk di belakang rachel.

"apaan si" respon rachel.

"ini temen Lo tiba-tiba nge chat gue?dapet nomer dari mana ya??" tanya mahen dengan nada menuduh.

"Oooh itu, iya tadi dia minta ke gue" kata rachel.

"enak banget ngasih nomor ke orang" gerutu mahen.

"iya deh, gue minta maaf ma" pinta rachel dengan tulus.

mahen enggan merespon Rachel, ia tetap menatap ke layar handphone nya, rachel sebenarnya merasa bersalah namun sudah di tutupi oleh ke egoisannya.

ISTIRAHAT
[Kantin]

"Kamu cewe yang di taman kan ya?" tanyanya pada rachel sambil duduk di depannya.

"eh iya ka" balas rachel dengan sopan, sebenarnya kalo bisa kabur pasti dia memilih untuk kabur detik itu juga, ia enggan ber urusan dengan lelaki itu.

"biasa aja cel, ko sendirian??" tanya rangga, iya.. lelaki itu angga pacar zea.

"engga ka, tadi temenku ke toilet" balas rachel, ya walaupun ia tau kalau ini cuma basa basi kedaluarsa.

"Saya boleh gabung ga?" tanya Angga dengan senyuman.

Author POV:
Sebenarnya kalo boleh jujur, Angga itu tampan cuma dia mempunyai sifat yang sangat aneh?? Iya aneh.

"silahkan" ucap rachel datar.

"Okee, saya duduk nih ya"

"tu kutukupret kemana si, dah tau gue paling ogah deket-deket sama bulu tokek" ucapan rachel dalam hati.

"eh cel, saya mau nanya"
"Kamu sebenernya pengen punya cowo ga si? suka heran aja gitu" tanya angga.

ya bisa di tebak, sekarang rachel hanya merasa takut sajaa karna angga terkenal playboy cap kaki tiga, dan ia tak mau berurusan dengan titisan sepertinya.

"Wajib di jawab?" ucap Angga yang memaksa.

"eh sayang, kamu udah Dateng yaa, sini buruan duduk" ucap rachel kepada mahen yang baru saja datang.

"rachel kenapa si, masa iya keracunan bakso" ucap mahen dalam hati dengan kebingungannya.

"Oalah ini cowo kamu" ucap Angga dengan sedikit kaku.

"hehe iya nih ka"

"sana kenalan sama ka Angga, dia pacarnya zea loh" perintah rachel pada mahen.

"kenalin gue Rangga, Lo bisa panggil gue angga" perkenalan dari Angga, dan mahen hanya berucap...

"gue mahen"

"yaudah ya ka, aku ada urusan jadi mau langsung cabut sama mahen" pamit rachel.

"ma Lo ga jiji kan ya? serius tadi gue bercanda suerr" ucapnya sambil berjalan di samping mahen.

"serius juga ga papa, tapi Lo harus inget.." balas mahen.

"apa lagi si" heran rachel

"Lo jangan sampe mau mbantu zea buat pisah sama Angga, karna mereka berdua sama sam.." ucapnya terputus

"HA? maksudnya gimana si" bingung rachel

"udah lupain aja, bentar lagi bel"

"masih kurang 10menit lagi aelah" ucap rachel, dan tanpa ia sadari sedari tadi berjalan menuju UKS.

"eh eh ngapain ke sini?gue tau Lo haus tapi ga minum betadin juga lah" tuduh rachel.

"ga usah banyak omong, ayo masuk"

"tenang, di dalem ada orang kok" ucap mahen.

"ini mau bel, gue ke kelas aja lah ya" pinta rachel.

"ga ada penolakan cel.."

"tadi malem gue cedera di bagian leher cel" ucapnya dan membuat rachel pelan-pelan masuk ke ruang UKS.

"eh yang bener aja ma, Lo kok baru ngomong si?" Khawatir rachel.

"tadi di toilet tiba-tiba leher gue kepentok gantungan handuk, jadi sakitnya nambah" klarifikasi mahen.

"yaudah sini gue obatin, Lo tunggu bentar yaa, gue ambil minyak urut trus kompress" sigap rachel

mahen hanya mengangguk kecil, karna kalau ia sakit biasanya ga semanja ini, mungkin karna rachel sudah di anggap adek sendiri jadi ia lebih nyaman untuk di rawat olehnya, kalau nunggu pulang sekolah agar bisa di obati oleh bundanya?itu sangat lama, bahkan sekarang baru mau memasuki jam ke 4.

"gue obatin pake minyak dulu ya ma, Lo mau duduk aja apa gimana?" tanya rachel

"Iya gue duduk aja"

"Okee, kalo sakit bilang yaa"

"WADUH sakit cel"

"belum ge di mulai ma, gue smekdon juga pantat Lo ya" kesal rachel

dengan telaten ia pelan-pelan memijat leher mahen, tidak berlebihan hanya sebatas untuk meringankan rasa nyeri sajaa, ia sebenarnya aga kesal karena mahen tidak terus terang saat sebelum mengantarkan ia berangkat sekolah, kalau saja mahen ngomong kalo lehernya cedera pasti rachel akan berangkat dengan angkutan umum saja.

"udah enakan belum, ini gue pijet sedikit-sedikit tok loh yaa, kalo kebanyaka mbok nanti overdosis" ucap rachel.

"iya, makasih"

"bisa bilang makasih juga Lo, ini lanjut di kompres aja ya"

"udah enakan, ga usah kompres segala"

"sebentar tok mahenn, tinggal nurut aja si"

"gue mau ambil air angetnya dulu bentar"

segini aja kali yaa???
Vote=membahagiakan aku

maaf kalau kurang memuaskan, aku minta kritik dan saran yang membangun yaa

Hamshahamidahh!!!

Runtuh[END]🎗️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang