Remaja yang sudah hampir 1 Minggu ini hanya terus merenungi dirinya di dalam kamar,bahkan ia tidak berselera untuk bermain dengan keponakannya sampai ia pulang, Rachel tetap tidak menggubris nya.
Setelah Rachel mendapatkan pesan oleh orang yang sedari dulu enggan menyukai dan terobsesi untuk merebut kebahagiaan nya, sampai di titik ini ia berhasil merebut semua kebahagiaan yang Rachel impikan.
[Rumah mahen]
"kenapa bisa terjadi sehancur ini, ayah sangat kecewa hen" prustasi ayah tarko.
"bunda sudah merancang masa depanmu dengan Rachel, tapi kenapa kamu lebih memilih orang lain yang sangat berbeda dari kita" ucap bunda Septi.
"Mahen di jebak, yang terjadi itu bukan kemauan mahen Bun,yah" ucap tulus mahen.
"Rachel bisa memaafkan jika perempuan itu tidak hamil" balas bunda.
"Rachel terlalu baik untukmu hen" ketus ayah.
Mahen hanya menghelai nafas kasar, sambil berusaha mengingat apa yang telah terjadi pada malam itu, namun ia sudah terpengaruh banyak minuman alkohol dan tingkat kesadarannya pun sangat amat kurang di malam itu.
[Sekolah]
Hari yang paling menyebalkan untuk semua orang, yaitu hari Senin yang selalu di awali dengan upacara bendera dan teriknya matahari yang mendampingi pidato bapak kepala sekolah.
"Wahh wahhh, ada pengumuman kejuaraan nih" ucap silfi di tengah barisan kelasnya.
"jangan keras-keras woi, di tarik ke belakang tau rasa lo" balas zea dengan tangan yang tak lupa ia kipas-kipas kan ke mukanya.
"UPACARA SELESAI,BARISAN DI BUBARKAN"
"PENGUMUMAN-PENGUMUMAN, di mohon seluruh siswa tetap tertib di barisan"
Rachel memang berangkat pada hari ini,namun ia sudah merubah penampilan nya lebih fresh dengan potongan rambut yang baru dan di urai dengan satu jepitan rambut yang sederhana namun terlihat berkelas jika di kenakan Rachel.
Zea yang sedari tadi memperhatikan mahen yang enggan mengubah pandangannya terhadap rachel, zea tak tinggal diam akhirnya ia berpura-pura pingsan dan tepat jatuh di hadapan barisan mahen.
"BRUKK" mahen yang melihat dan mendengar suara tubuh jatuh ala orang gila, ia hanya merespon dengan lirikan dan langsung terfokuskan dengan pengumuman yang ada di depan.
"ini gue jatoh ga ada yang liat apa gimana" ucap zea dalam hati,karena tak ada pergerakan yang cepat dari pihak mahen
"ZEA PINGSAN WOII, PMRRRR" heboh silfi sambil meminta tolong kepada petugas PMR, tak berselang lama akhirnya zea sudah di bawa menuju UKS.
"sial,gagal" kesal zea dalam hati.
"gua ga akan tinggal diem ze"
"KAMI UCAPKAN SELAMAT UNTUK PERMATA RACHEL ANASTASYA TELAH MENJUARAI LOMBA OSN TINGKAT NASIONAL DAN OLIMPIADE MATEMATIKA, BERI TEPUK TANGAN YANG MERIAH" sorakan demi sorakan rachel terima, ia sangat bangga pada dirinya sendiri karena telah bertahan sejauh ini.
Sesi pemberian piala dan piagam telah berlangsung dan Rachel tak lupa berfoto dengan pemenang lomba lainnya dengan guru-guru yang ikut menyempil untuk foto bersama.
"Kamu memang terlalu sempurna cel"
"SILAHKAN UPACARA PADA HARI INI BISA DI BUBARKAN, DI MOHON TETAP TERTIB SAAT MELEWATI PINTU MASUK" informasi dari guru kesiswaan.
Rachel yang merasa sudah cukup berbincang bincang dengan guru akhirnya memutuskan untuk masuk ke kelasnya, ia harus bisa mengendalikan diri karena stamina tubuhnya masih terbilang kurang stabil hari ini.
"udah cantik, juara terus lagi" ucapan dari sang ketua kepada Rachel dan ia balas dengan senyuman tipisnya itu.
Rachel langsung duduk di tempatnya yang sangat amat dekat dengan mahen, mahen memang sudah menunggunya sedari tadi namun Rachel setelah duduk benar-benar enggan sekali melihat mukanya, bahkan ia lebih memilih untuk pergi ke toilet daripada harus melihat muka mahen yang baginya sangat mengecewakan itu.
💌💌💌💌💌💌💌💌💌💌💌💌💌💌
DIKIT BANGET KAN KAN?? SORRY YAA GUYS, chapter selanjutnya insyaallah lebih menarik dan panjang-panjang pastinya...
🌻
🌻
🌻
🌻
🌻
🌻
Thank for reading all!! se u next chapter
KAMU SEDANG MEMBACA
Runtuh[END]🎗️
Teen Fiction[Permata Rachel Anastasya] bukan hanya nama yang indah melainkan keluarga yang Cemara, bentuk fisik yang nyaris sempurna dan kepintaran yang ia punya. Namun tidak ada yang sempurna di dunia ini, Rachel sempat merasakan bahagia dengan lelaki yang sem...