waktu yang di tunggu-tunggu oleh mahen, benar banget sekarang tepat di hari Rabu pagi.
niatnya mahen ingin berangkat bareng rachel,tapi rachel menolaknya dengan alesan ingin berangkat dengan papa.
Author POV: cuma ngehindar aja itu hen wkwkwk.
tepat di pukul 06.02 mahen sudah sampai di sekolahnya, ia sempat menengok sekeliling untuk mencari rachel,namun nihil.. ia tak mencium bau-bau kedatangannya.
"tumben ga bareng rachel" sindir silfi yang melewati mahen.
mahen yang mendengar ucapan silfi hanya acuh,karna baginya silfi adalah kembaran zea yang beda nasib saja.
"hustt,ga boleh gitu sil" timpa Marsya yang di sebelah silfi.
"apa apaan nih, pagi-pagi gangguin calon suami orang" ngegas Rachel kepada mereka berdua.
"dih,calon suami Lo bilang? ngayal mulu" ejek silfi.
"yang ngayal itu Lo, dah dempul tu muka tetep aja nyinisin orang" kesal rachel.
mahen tidak tinggal diam melihat pertengkaran yang di buat oleh mereka, ia tau apa yang bisa membuat rachel tenang.
kantin, benar sekali... itu salahsatunya yang bisa meredakan emosi rachel.
"kamu belum sarapan kan?ayo ke kantin sekarang babe" ajak mahen yang membuat silfi makin panas lagi.
baru segitu udah panas aja lu sil:(
"aku kesel banget ma, tu anak ga bisa ngaca banget suer"
"iya sabar, ngapain juga di ladenin" pasrah mahen.
"orang setres kaya mereka ya harus di ladenin biar waras" balasan rachel ga mau kalah.
"dah duduk dulu, mau pesen makanan apa?"
"ini masih pagi ma, ga mungkin ada seblak" balas rachel dengan nada kecewa.
"masih banyak pilihan makanan cel, ga harus seblak juga kali" kesal mahen.
"oke, aku air mineral aja"
"baik nyonya"
rachel menunggu mahen dengan senyuman canggung,karna ia tau kalau mahen mengajaknya ke sini karna suatu alesan, mungkin saja tentang perjodohan.
"nih,yang dingin punya aku" ucap mahen.
"mana ada gitu" kesal rachel.
"kamu masih mens cel,kata bunda harus minum air yang hangat... bukannya malah dingin" balas mahen.
"kamu juga kenapa beli yang dingin,nanti menstruasi kamu ga lancar hen" rachel berbicara sambil menahan tawanya... karna melihat muka mahen yang kesal.
"aku lelaki tampan cel"
"ya aku tahu" pasrah rachel.
"tentang perjodohan?sudah ada jawaban" tanya mahen.
"eummm, nanti pulang sekolah aja ya" karna rachel enggan membuat mahen kepikiran dan akan mengganggu pembelajaran nya nanti,karna sekarang masih pagi.
Ting! Ting! Ting!
{anggap aja suara bel}"masuk ma"
"buruan berdiri makanya cel"
"oke ayo,jangan sampe ketinggalan berdoa maa" gelisah rachel.
[cafe]
sepulang sekolah mereka berdua langsung otewee ke cafe dekat rumah rachel, karna rachel yang meminta."banyak banget yang mau aku omongin sebenarnya ma,tapi kalo volume aku berlebihan tolong ingetin ya" ucap rachel.
"oke, silahkan mulai aku siap mendengarkan" balas mahen dengan senyuman damai... tapi rachel malah menjadi sedikit grogi.
"gini ma,aku sebenernya tidak menginginkan perjodohan ini.. mungkin kamu juga, dan untuk pernikahannya juga akan di laksanakan secepat mungkin kata papa" baru ngomong segitu, rachel sudah ngeblank mau ngomong apa lagi.
"minum dulu,aku tau ga mudah buat kamu ngomong secara langsung ke aku cel" ucap mahen yang di balas anggukan kecil oleh rachel.
"gantian aku yang ngomong okey?untuk perjodohan ini aku sudah diberitahu sedari lulus SMP.. karna ayah mewanti-wanti aku untuk berlatih bekerja di bisnis yang ayah punya."
"tapi ga semudah itu buat ayah memberitahu siapa yang akan menjadi istriku, aku terus bertanya... namun tetap tidak mendapat bocoran dari ayah maupun bunda" lanjutnya.
"lalu kapan kamu tahu aku calonnya?apa.. saat ayah bicara kemarin?" tanya rachel.
"sebelum aku dan keluargaku pulang ke Jakarta, papah Rendi sudah memberitahu dan memerintakkan untuk bersikap seolah-olah baru mengenal kamu cel" jawab mahen.
"lalu kenapa waktu kamu mengantar aku pulang,tapi nyasar ke rumah mantan kamu?" tanyanya lagi.
"ouh itu,bercanda saja cel.. karna sejujurnya aku udah kangen banget rasanya,tapi harus terlihat menyebalkan" balas mahen.
"baiklah aku memutuskan untuk menolak perjodohan ini dengan mu al" ucap rachel dengan tenang,tapi.. sedangkan mahen langsung lesu seketika.
"alasnya?" tanya mahen 3 rius.
"karna aku hanya menerima... perjodohan ku dengan lelaki tampan" balas rachel dengan tatapan jail.
"apakah aku masih kurang buatmu cel?bahkan dulu kamu sering memanggil ku dengan sebutan 'pangeran' cel"murung mahen.
"lelaki tampan itu ialah kamuu.." balas rachel cepat,mahen yang sedang nunduk langsung tegap dan memeluk rachel se erat-erat nya.
"Mahen Alpratama" ucap rachel di sela berpelukan nya.
"Thanks cel" balas mahen.
Selesai sudah mereka memakan snak dan minuman di cafe itu, akhirnya mahen memutuskan untuk mengantarkan rachel ke rumahnya.
tidak membutuhkan waktu lama bagi mahen untuk mengantarkan rachel pulang,setelah mengantarkannya mahen langsung balik ke rumah,karna ada beberapa pekerjaan yang harus di selesaikan.
"hati-hati ma" teriak rachel saat mahen mulai menjauh.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Sudah segitu dulu yang bisa aku buat guys, mohon maaf jarang update karena makin dewasa saya merasakan banyak beban ya guys! apalagi sekarang pulang sekola udah sore bgtt + ektraa jugaa (mohon pengertiannya ya) see uu next chapter.....
KAMU SEDANG MEMBACA
Runtuh[END]🎗️
Подростковая литература[Permata Rachel Anastasya] bukan hanya nama yang indah melainkan keluarga yang Cemara, bentuk fisik yang nyaris sempurna dan kepintaran yang ia punya. Namun tidak ada yang sempurna di dunia ini, Rachel sempat merasakan bahagia dengan lelaki yang sem...