PART 23

1.3K 120 14
                                    


warning⚠️
typo bertebaran

HAPPY READING❤
.
.
.


"Assalamualaikum mak!" Teriak Junkyu saat memasuki rumahnya, di ikuti oleh Jihoon dari belakang.

Maknya-Junkyu yang baru saja keluar dari kamar pun langsung menghampiri Junkyu dan Jihoon.

"Halo tante, gimana keadaannya?" Sapa Jihoon dengan sopan.

"Alhamdulillah baik" Jawab Maknya-Junkyu, tersenyum ramah.

"Sini-sini kita makan" Ajak Maknya-Junkyu sambil menarik tangan Jihoon.

"Kamu ganti baju dulu" ucap Maknya-Junkyu kepada Junkyu.

Junkyu mengangguk lalu ia menaiki anak tangga untuk ke kamarnya dan membiarkan Jihoon bersama maknya.

Setelah kepergian Junkyu, wanita paruh baya itu mengambil kan piring lalu ia taruh di depan Jihoon.

"Junkyu sering ngerepotin kamu nggak?"

Jihoon menggelengkan kepalanya. "Nggak ko tan"

"Kalo dia ngerepotin bilang aja sama mak biar nanti mak omelin" ucap Maknya-Junkyu.

Jihoon mengangguk. "Siap tan"

"Panggilnya mak aja biar sama kayak Junkyu" ucap Maknya-Junkyu terkekeh pelan.

Jihoon mengangguk gugup. Dan tak lama Junkyu pun ikut bergabung di meja makan.

"Nih cobain semur jengkol bikinan mak" Maknya-Junkyu memberikan bebepa jengkol ke piring Jihoon.

"Makasih mak" ucap Jihoon lalu ia menyuapkan jengkol itu kedalam mulutnya.

"Enak!"

"Dari semur jengkol yang saya cobain, ini paling wenak poll!" Puji Jihoon seraya menunjukkan ibu jarinya.

"Bisa aja" Kekeh Maknya-Junkyu. "Yaudah kalian habiskan makannya" Lanjutnya.

Jihoon memberikan nasi kepada piring Junkyu membuat Junkyu mendengus kesal.

"Lo harus makan banyak biar badan lo gak kurus" ucap Jihoon.

Sedangkan Maknya-Junkyu terkekeh melihat itu.

"Rasanya kayak mak punya dua anak cowok" ucap Maknya-Junkyu.

Jihoon tersenyum sambil melirik Junkyu yang sedang menatapnya.

"Lo boleh anggap mak jadi mak lo juga" ucap Junkyu pada Jihoon.

"Jadi sekarang mak punya dua anak cowok" ujar maknya tersenyum.

"Makasih mak" ucap Jihoon.

Maknya-Junkyu mengangguk. "Mak mau beresin ini dulu" ucapnya sembari membereskan piring kotor.

"Biar Jihoon bantu" ucap Jihoon.

"Gak usah, kalian ke kamar aja" kata Maknya-Junkyu lalu Jihoon pun menurut saja.

Junkyu dan Jihoon berjalan menaiki tangga lalu masuk kedalam kamar.

Jihoon langsung menjatuhkan dirinya di kasur empuk milik Junkyu membut sang pemilik kasur itu menatap tajam.

"Lo belom mandi, jangan tiduran di kasur gue!" Gerutu Junkyu sambil menarik tangan Jihoon agar segera bangun dari tempat tidurnya.

"Iya-iya" Pasrah Jihoon yang beranjak bangun dari rebahannya menjadi duduk.

"Sini" Jihoon menepuk kasur di sebelahnya lalu Junkyu pun duduk di sebelah Jihoon.

Jihoon merogoh saku celana abu-abunya. Ia memperlihatkan sebuah gelang couple yang bergambar setengah hati.

"Tangan lo mana?"

Junkyu menyodorkan tangannya lalu Jihoon memakaikan gelang itu pada pergelangan tangan Junkyu.

"Tadi malem gue buat gelang ini sendiri" Ucap Jihoon. "Nah kan cocok sama lo" Lanjut Jihoon saat gelang itu sudah terpasang.

Junkyu tersenyum menatap Jihoon. "Makasih" ucapnya.

Jihoon mengacak-acak rambut Junkyu gemas. "Iya sama-sama" ucapnya lalu ia mendekatkan wajahnya membuat Junkyu tertegun.

Jihoon terus mendekat ke Junkyu, tanpa aba-aba Jihoon menarik tengkuk Junkyu dan melumat lembut bibir ranum manis milik Junkyu.

Walaupun ciuman Jihoon lebih mendominasi, semakin lama ciuman itu menjadi sedikit panas bahkan Jihoon menarik tubuh Junkyu agar lebih menempel pada tubuhnya.

Jihoon melepas tautan bibirnya lalu ia beralih mengecup leher Junkyu membuat sang empu mendesis pelan.

"Gue boleh minta sesuatu?" Tanya Jihoon yang menatap Junkyu sayu.

Junkyu menatap Jihoon tak bergedip sedikit pun. "A-apa?"

"Gue udah nahan hasrat ini dari pertama gue suka sama lo Kyu" ucap Jihoon yang perlahan mendorong tubuh Junkyu agar berbaring.

Junkyu yang mendengar itu pun terkejut. Ia seakan tau apa maksud perkataan Jihoon pun sebisa mungkin ia menahan tubuh Jihoon.

Junkyu menggelengkan kepalanya. "Nanti mak denger" Ucap Junkyu.

"Emang kenapa? Kan nyokap lo udah tau"

"T-tapi kan--"

Jihoon langsung menjauhkan tubuhnya. "Mungkin ini bukan waktu yang tepat"

"Tapi gue bakal nungguin lo sampai lo siap" sambung Jihoon tanpa menoleh kearah Junkyu.

"Kayaknya gue harus pulang" ucap Jihoon membuat Junkyu langsung menahan tangan Jihoon.

"Maaf" cicit Junkyu.

Jihoon menghela nafas lalu ia menggenggam kedua tangan  Junkyu.

"Kalau misalnya lo udah siap lo bilang sama gue" Ucap Jihoon berkata lembut membuat Junkyu mengangguk.

"Nanti besok kita pergi nonton" ucap Jihoon lagi

"Benaran?"

Jihoon mengangguk.

"Lo udah janji jadi gak boleh ingkar janji" Ujar Junkyu.

Jihoon menarik kedua pipi Junkyu yang seperti donat itu. "Iya sayang" ucapnya gemas.

"Yaudah ayok gue anter sampai depan" ucap Junkyu sambil menarik tangan Jihoon.

"Mak" Teriak Junkyu.

"Ada apa?" Tanya maknya-Junkyu yang baru selesai mencuci piring.

"Jihoon pamit mau pulang" Jawab Jihoon yang menyalimi tangan calon mertuanya itu.

"Loh kok cepat banget, di sini aja dulu sampai malam" ucap maknya-Junkyu.

"Ini juga udah mau malam mak, nanti di jalan pasti udah gelap" ujar Junkyu.

"Yaudah deh hati-hati di jalannya yah"

Jihoon mengangguk sembari tersenyum lalu ia menyalimi lagi tangan calon mertuanya itu.

***

Hujan turun membasahi jalanan kota di malam hari. Jihoon menambah kecepatan motornya, menerobos hujan. Ia hanya di bantu oleh lampu motornya yang menyoroti jalanan yang gelap. Kenapa harus hujan sih! batinnya.

Pandangannya sedikit tidak jelas, karena kaca helmnya yang terkena percikan air hujan. Dari arah berlawanan datang kendaraan lain yang melawan arah.

BRAK!

***

Anyong... apa kabar kalian?

LOVE SCENERY KISS|| Jikyu [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang