PART 7

1.4K 161 10
                                    

"Mau ngasih atau gak?" Tanya Jihoon sembari memperlihatkan smirknya.

_________________

Saat Junkyu ingin bangun tiba-tiba Jihoon malah menahan tangan Junkyu. Setelah itu Jihoon memeluk Junkyu sangat erat sampai-sampai sang empu tidak bisa melawan. Kepala Junkyu juga berada di atas dada Jihoon.

"Rambut lo wangi" Ujar Jihoon yang mengendus kepala Junkyu.

"Le-pas-sin!"

"Gak."

Junkyu yang sudah tidak bisa lagi dengan posisinya yang saat ini mencoba memberontak lagi dan kali ini berhasil.

"L-lo gila ya?!" Tanya Junkyu pada Jihoon.

"Gue suka sama lo" ucap Jihoon dengan wajah datar.

Junkyu yang masih menetralkan jantunnya malah di buat sesak dengan pernyataan dari Jihoon.

"Gue beneran suka sama lo dan gue juga bingung" ucap Jihoon lagi.

"T-tapi kita sama-sama cowok! lo gak normal?"

Jihoon terdiam sejenak lalu setelahnya ia mengangguk. Jihoon mengambil tangan Junkyu untuk ia genggam.

"Pas kejadian di kamar mandi yang gue nyium bibir lo itu gue udah ngeasa ada yang gak beres" Ucap Jihoon.

"Awalnya gue bingung tapi saat tiap kali liat lo jantung gue berdebar. Dan waktu gue tau kalo di aplikasi couple itu ternyata lo,,, gue bahagia" Lanjut Jihoon.

Junkyu yang mendengar itu tidak tahu harus apa. Ia perlahan melepas tangan Jihoon yang menggenggam tangannya.

"Gue bukan gay" Tiga kata itu Junkyu lontarkan yang membuat Jihoon mematung.

"Lo gak perlu harus bales cinta gue Kyu, cukup lo izinin gue buat deketin lo" ujar Jihoon.

"Gue bukan gay!" Sentak Junkyu geram.

"T-tapi..." Belum juga Jihoon melanjutkan omongannya sudah langsung di potong oleh Junkyu.

"Keluar dari kamar gue."

"Oke"

Jihoon menatap dengan kecewa. Cowok itu berjalan kearah jendela tanpa sepatah kata pun lalu ia keluar dari kamar Junkyu.

***

Jihoon memberhentikan motornya di depan jembatan yang hanya di terangi oleh lampu-lampu tetapi disana sangat lah sepi.

Apa mungkin Jihoon terlalu cepat menyatakan perasaannya? Dan yang di bilang oleh Junkyu juga benar kalau Junkyu tidak suka dengan sesama cowok.

"GUE HARUS APA?!" Teriak Jihoon kencang.

"LUPAIN LO?!"

"GAK BISA!!!" Jihoon duduk di aspal jembatan itu lalu ia mendongak menatap langit.

"KENAPA HARUS GUE? ARGHH!!!" Tanya Jihoon dan buliran air mata perlahan membanjiri pipinya. Keadaan Jihoon saat ini sudah persis seperti orang gila.

Segerombol anak kecil yang memakai sarung itu menghampiri Jihoon.

"Teman-teman liat tuh ada orang gila!" Teriak salah satu bocah.

"Samperin yuk!"

"Orang gila! Orang gila!" Teriak anak-anak itu menyoraki Jihoon.

Jihoon mendongak melihat anak-anak itu dengan wajah bingung.

"Hahaha... orang gila!"

"Sialan gue dikira orang gila" Umpat Jihoon yang baru paham.

"Orang gila nya nangis teman-teman" kata bocah itu lagi dan di susul tawa dari bocah yang lainnya.

"Pergi lo bocil!" Bentak Jihoon geram.

"HUAH! Orang gilanya ngamuk!" Teriak mereka lalu berlari secepat kilat agar tidak di kejar.

Jihoon melototi bocah-bocah yang berlari itu. "Siapa sih orang tuanya pengen banget gue penggal palanya" Geram Jihoon.

"Gak tau situasi apa gue lagi sad" Lanjut Jihoon yang memasang muka sedih.

***

"Popo melahirkannya, lucu banget," Junkyu mengoceh. Cowok itu baru selesai menghabiskan makanannya.

Popo itu adalah kucing kesayangan Junkyu. Tadi Pagi saat ia ingin berangkat sekolah ternyata kucingnya itu melahirkan.

"Lucu apanya?" Tanya Yoshi. Dia terlalu kepo dengan kisah Popo.

"Popo ngeden kayak gini," Junkyu meniru wajah Popo dengan ekspresi yang sangat jelek.

"Kasihan gue. Tau-tau anaknya tujuh."

Mendadak selera makan Doyoung hilang karena merasa jijik. "Lo liat prosesnya Kyu?"

"Iya. Menderita banget Popo, sampe gue urut perutnya" Jawab Junkyu.

"Bapaknya tuh anak-anak, siapa Kyu?" Yoshi menimpali.

"Junkyu lah," celetuk Doyoung.

Obrolan mereka yang tidak penting terus berlanjut. Sampai Junkyu secara tidak sengaja melihat sosok cowok pengganggu hari-harinya. Siapa lagi kalau bukan Jihoon. Cowok itu ingin berjalan kearah meja mereka. Melihat itu, Junkyu pun buru-buru pergi tanpa berpamitan.

Anehnya, Jihoon justru tersenyum melihat tingkah Junkyu dan dia langsung mengejar cowok itu. Walaupun mendengar namanya dipanggil, Junkyu tidak mau menoleh, membiarkan Jihoon terus memanggilnya

Cowok itu terpaksa menarik tangan Junkyu membuat Junkyu berbalik menatap Jihoon.

"Menghindar mulu, mau main kejar-kejaran sama gue?" ledek Jihoon, suaranya hampir habis karna berteriak.

Junkyu tersenyum sinis. "Lo gak lupakan kalo gue itu gak gay?"

Jihoon tersenyum samar. Dia sangat mengerti maksud perkataan Junkyu.

"Otak lo gak nyampe? Biar gue jelasin sama lo. Gue gak suka sama cowok kayak lo." Sorot mata Junkyu begitu tajam. Tidak ada rasa bersalah sedikit pun. Padahal, dia sudah menyakiti perasaan cowok itu.

Jihoon jadi terdiam dan sedikit terkejut. Tapi dia tetap mencoba untuk tersenyum. "Nggak masalah"

Jawaban Jihoon sukses membuat Junkyu lebih merasa terkejut. Sekarang Junkyu pun jadi makin penasaran.

"Kenapa bisa suka sama gue?" Tanya Junkyu.

"Nggak ada alesan kenapa gue bisa suka sama lo. Gue cuma cowok yang lagi nyari orang yang ada di dalam hati gue, dan lo orangnya."

Junkyu memalingkan wajahnya kearah lain.

"Kenapa lo benci banget sama gue?" Tanya Jihoon.

Junkyu melirik Jihoon sekilas. "Siapa yang bilang gue benci sama lo?" Junkyu mengatakan itu tanpa melihat Jihoon.

Jawaban Junkyu cukup membuat Jihoon tersenyum. "Berarti lo suka gue?" Tanya Jihoon yang langsung mendapat tatapan aneh dari Junkyu.

"Nggak!" Ketus Junkyu.

"Jangan deketin gue! Kalo perlu nggak usah nongol di depan muka gue lagi." Ucap Junkyu lalu ia melangkah pergi.

***

Halooo

Dapat salam dari Jihoon katanya jangan lupa vote kalo gak nanti di penggal palanya.

Junkyu : Kasian anak orang itu dodol

LOVE SCENERY KISS|| Jikyu [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang