Razella sudah selesai sarapan, kini ia hanya menunduk sambil memandang kedua tangannya yang masih gemetar kecil, phobianya tidak main-main.
Arzegas beranjak dari kursinya, "aku harus pergi kerja."
Razella mengangkat kepalanya dan menatap Arzegas dengan tajam. "Hm, aku gak peduli"
Arzegas tersenyum kecil, lalu ia pergi dari sana, meninggalkan Razella sendirian di ruang makan.
**
Jam menunjukan pukul 8 malam. Setelah seharian Razella berdiam di kamar memikirkan caranya keluar dari mansion ini, kini Razella memustuskan untuk mencoba keluar secara diam-diam, namun pintu belakang terkunci rapat.
Dan di sinilah Razella, berdiri di ambang pintu utama, ada beberapa penjaga di sana, menghalangi jalannya.
"Sebaiknya Nona tetap di dalam."
"Aku berhak pergi dari sini, karena ini bukan tempatku," balas Razella dengan sengit.
"Tetap di dalam, ini perintah Tuan Luceryst," ujar penjaga tersebut.
"Aku akan membayar kalian, berapapun. Biarkan aku pergi!"
Penjaga tersebut tersenyum kecil seolah meremehkan ucapan Razella. "Maaf, Nona."
Razella mendengus kecil, ia membalikan tubuhnya dan berjalan menuju kamarnya, ia sempat melihat kesana kemari untuk mencari telpon, namun ia tidak menemukannya. Arzegas benar-benar mengurungnya di sini, bagaimana cara ia mengabari ketiga temannya?
"Nona."
Langkah Razella terhenti ketika Bibi Alice datang menghampirinya.
"Nona, jika butuh sesuatu panggil Bibi saja, Tuan Luceryst berpesan agar Nona tidak keluar rumah."
Razella menatap Bibi Alice dengan dingin, membuat Bibi Alice terlihat tidak nyaman.
"Hm terserah," gumam Razella, lalu memasuki kamarnya.
Sebenarnya para maid di sini baik, hanya saja Razella membenci majikan mereka, membuatnya ikut membenci semua yang berhubungan dengan Arzegas.
Razella menghela nafas lirih, ia tidak tahu harus melakukan apa lagi.
Cklek
Razella menoleh ketika pintu kamarnya terbuka, dahinya berkerut melihat orang asing di sana.
"Gue kira kak Yura," gumam laki-laki itu yang terlihat bingung.
"Lo siapa?" Tanya Razella.
"Harusnya gue yang nanya, lo siapa?" Laki-laki itu balas bertanya, dan Razella hanya diam.
Laki-laki itu mendengus kecil, ia menutup pintu dan mendekat pada Razella. "Gue Alcas, adik tirinya kak Zegas. Lo siapa?"
"Gue cuma orang asing, bisa gak lo bawa gue pergi dari sini?" Balas Razella, dan Alcas mengangkat sebelah alisnya.
"Hm lo jalangnya Kak Zegas?" Tanya Alcas tanpa berfikir panjang.
"Gue bukan jalang, sialan," desis Razella, membuat Alcas tertawa pelan.
"Santai, jadi gue harus panggil lo apa?"
"Razella, Razella Chyntia Arana."
"Okay Razella, jadi kenapa lo bisa ada di sini?"
"Pas gue bangun udah ada di rumah ini, dan sekarang gue gak bisa keluar dari rumah ini."
"Kak Zegas larang lo keluar dari sini?" Tanya Alcas dan Razella mengangguk kecil.
![](https://img.wattpad.com/cover/267142647-288-k10409.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ARZEGAS || Perfect Demon [SELESAI]
Bí ẩn / Giật gân🔞 [21+] Razella Chintya Arana, gadis 20 tahun yang terperangkap di mansion milik Arzegas Luceryst, pria kejam yang memiliki dendam besar terhadap orang-orang yang telah menyakiti keluarganya. ⚠️⚠️ - Kekerasan - Pembunuhan - Obat-instan terlarang ...