[09] ARZEGAS

61.5K 2.4K 20
                                    

Arzegas dan Razella dalam perjalanan menuju sebuah Restaurant yang berada di dalam Mall, restaurant tempat Arzegas dan rekannya akan berbincang.

Setelah sampai, Arzegas dan Razella keluar dari mobil, memasuki Mall mewah tersebut.

Razella berjalan sedikit lebih lambat dari Arzegas, membuat Arzegas berdecak dan menggandeng tangannya.

"Apa masih sakit?" Tanya Arzegas, dan Razella menggeleng, tidak ada rasa sakit lagi sekarang berkat obat yang ia minum.

Arzegas sudah sampai di Restaurant, setelah menyapa ia duduk di kursi yang berhadapan dengan rekan-rekannya. sementara Razella hanya menunduk.

"Aku benci tempat ini," gumam Arzegas yang membuat Rekan kerjanya merasa tidak enak.

"Ini tempat yang nyaman Tuan."

"Tapi terlalu jauh untuk aku berjalan kaki," desis Arzegas.

"Baik, maafkan saya. Lain kali, saya akan memcari tempat yang lebih baik"

Arzegas mengangguk. Mereka pun makan malam, setelah itu membicarakan soal bisnis, Razella yang tidak mengerti hanya diam memainkan jemarinya.

Pertemuan ini cukup membosankan, membuat Razella merasa kesal, ia juga tidak mengerti kenapa Arzegas membawanya untuk makan malam bersama rekan kerjanya.

"Ze, aku mau ke toilet," ujar Razella, Arzegas pun menoleh.

"Aku harus ke toilet," bisik Razella lagi.

"Ya, cepat kembali," sahut Arzegas, sebab ia tidak bisa mengantar Razella karena pembicaraan kali ini cukup penting.

Razella pun keluar dari ruang VVIP tersebut, ia terdiam di lorong yang sepi, seketika pikirannya tertuju pada kabur. Ya, ia harus pergi sejauh mungkin untuk menghindar Arzegas saat ini.

Razella pun kembali melangkahkan kakinya, melewati Toilet yang ia tuju, lalu berjalan keluar dari Restaurant mewah tersebut.

Razella berjalan cukup cepat, sesekali menoleh ke belakang, takut ada anak buah Arzegas yang mengikutinya. Untungnya tidak ada.

Razella terus berjalan, ia pun menghampiri seorang perempuan yang tengah duduk seorang diri.

"Permisi, boleh aku pinjam ponselmu? Aku harus mengirim pesan pada temanku," tanya Razella dengan tatapan penuh harap.

"Oh iya silahkan," untungnya perempuan itu baik, Razella pun mengirim pesan pada Killian.

Killian, ini gue Razella. Jemput gue di basment Mall xxxx. Sekarang!

"Terima kasih," ucap Razella seraya mengembalikan ponsel tersebut.

Lalu Razella pergi menggunakan Lift menuju Basment, ia tak peduli harus menuruni berapa lantai lagi, yang peting ia sampai di basment lantai berapa pun, sebab ia takut anak buah Arzegas menemukannya di sekitar Mall.

Pintu Lift pun terbuka, ia berada di lantai basment dekat pintu keluar, ia pun berjongkok di balik tiang, menjauh dari cctv. Razella menoleh ketika ada mobil yang masuk, ia harap itu Killian atau rekannya yang lain.

Razella terus berdoa, semoga Arzegas tidak menemukannya di sini.

Sementara itu, Arzegas melirik jam di tangannya, ini sudah 15 menit dan Razella belum juga kembali.

"Sebentar," ujar Arzegas seraya beranjak dari kursi, ia agak menjauh dan menghubungi anak buahnya yang berjaga di depan Mall serta depan restaurant ini.

"Pastikan Razella masih di toilet," ujar Arzegas.

"Maaf Tuan, kami tidak melihat nona Razella keluar dari ruangan anda."

ARZEGAS || Perfect Demon [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang