Two ; wait

445 31 0
                                    

Pukul sudah menunjukkan jam 7 kurang seperempat dan Jaemin langsung bergegas ganti baju, Jeno pun sama. Karena mereka keluar dengan jam yang sama. Setelah bersiap, mereka keluar dan berjalan di lorong kamar berdua menuruni tangga berdua pada akhirnya sampai di depan asrama mereka berjalan berlawanan arah, disana lah mereka berpisah. Jaemin langsung menuju ke cafe dan melihat Renjun dan Haechan yang sudah sampai.

"Sorry gue telat.. gara gara Jeno lama di kamar mandinya, padahal mau gue pake. Jadi kita buru buru"

"Di lihat lihat lo cocok sama si Jeno itu" ucap Haechan

"Ga ya anjing" Jaemin langsung duduk di dekat Renjun. Mereka makan malam di sana bersamaan seperti biasa tak lupa untuk menghibah.

"Eh kamar kita sebelahan tau" ucap Renjun yang tersadar "lah emang iya? Kok gue ga tau"

"Awalnya juga ga sadar dan pas gue dengar di balkon sebelahnya ada suara lo sama Jeno pas gue intip ternyata bener, jadi kita sebelahan. Waktu di bagi nomor kamar nya gue lupa kalau gue nomor 124 dan depan kamar lo itu kamar nya Mark sama Jisung"

"Oalah gitu. Kunci kamar lagi di bawa Jeno. Karena dia katanya cuma mau ketemuan sama temennya jadi mungkin ga lama jadi kuncinya gue suruh bawa" Mereka melanjutkan obrolan hingga satu jam dan kini Jaemin dan lainnya memutuskan untuk balik ke asrama karena sudah malam dan kita juga tidak boleh berkeliaran di sekitar asrama di atas jam 10 malam jadi harus di bawah jam itu kita harus sudah di kamar.

Saat Jaemin balik ternyata Jeno belum balik ke kamar, dan kuncinya juga lagi ada di Jeno.

Setelah chat itu berakhir Jeno tampak dari ujung sana yang berjalan menuju kamar nya bersama Mark "nih kuncinya" Jaemin langsung menyahut kuncinya yang ada di tangan Jeno dan membuka kamar nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Setelah chat itu berakhir Jeno tampak dari ujung sana yang berjalan menuju kamar nya bersama Mark "nih kuncinya" Jaemin langsung menyahut kuncinya yang ada di tangan Jeno dan membuka kamar nya.

"Jen itu siapa? Pacar lo?" tanya Mark melihat Jaemin masuk kedalam kamar.

"Dih yakali pacar gue kek gitu, dia cuma temen sekamar gue. Walau agak ngeselin" sahut Jeno "yaudah gue masuk dulu, byee besok kita ketemu di sekolah" Mark pun masuk ke kamar dan Jeno masuk ke kamarnya. Dan ia malah melihat Jaemin yang sedang ganti baju, ia melihat sekujur tubuh Jaemin tanpa menggunakan sehelai benang pun.

"ANJING, GA NGETOK DULU LO"

"Eh anjim" mata jeno ternodai dengan tubuh pemuda yang sedang ganti baju itu.

"GUE KIRA LO NGOBROL SAMA MARK LAMA JADI GUE GANTI DI SINI, KELUAR DULU GA LO!" Jeno balik menutup pintu kamar dan ia menunggu di depan hingga Jaemin selesai memakai bajunya.

"UDAH MASUK" teriak Jaemin setelah beberapa menit. Jeno pun masuk dan melihat Jaemin yang sudah berbaring di ranjang dengan wajah yang tertutup selimut.

"Ehm, malu ga tuh"

"APASIH DIEM GA LO. LO UDAH LIHAT TUBUH SEXY GUE SIALAN!"

"SANTAI AJA DONG, KITA SAMA SAMA LAKI GA ADA SALAHNYA COK"

"TAPI LAKIK NYA GA LO JUGA. LO KAN MESUM!" Jaemin melempar bantal nya ke arah Jeno hingga mengeluarkan suara. Jeno tak ingin kalah ia melempar kan balik itu terus menerus. Hingga ke kamar Renjun terdengar

Di kamar Renjun dan Haechan

"Mereka lagi ngapain sih? Kok gue jadi was was" ucap Renjun yang mendengar dari kamar Jeno Jaemin yang sedari tadi mengeluarkan suara lemparan sesuatu.

"Gue ga tau njun, tu bocah lagi tengkar lagi kali. Kapan akur nya dah kalau gini, ikut was was gue" sahut Haechan.

Pyarrr...

Mereka berdua seperti mendengar suara gelas atau piring pecah itu. Renjun dan Haechan pun langsung terkejut, mereka berdua takut Jaemin kenapa napa ia langsung keluar kamar dan membuka kamar Jeno Jaemin namun tak bisa.

"JAEM LO GAPAPA KAN DI DALAM!?"

yang sebenarnya terjadi

Jeno Jaemin sedang lempar lemparan bantal dan tak sengaja mengenai gelas yang ada di meja dan membuat nya jatuh ke lantai hingga membuat suara yang keras dan di dengar sampai kamar sebelah. Mungkin kamar depan juga mendengar.

Ceklek..

"Ada apa ?" Mark yang tiba-tiba keluar bersama Jisung itu pun membuat Renjun dan Haechan menengok ke belakang "tadi gue dengan ada pecahan seperti di lempar, gue mikir mereka lagi tengkar"

Mark yang mendengar itu pun langsung mengetok pintu kamar Jeno Jaemin

Ceklek

"Apaan?" Jeno membuka pintu kamarnya dengan wajah tanpa ada masalah sedikit pun.

"LO APAIN JAEMIN ANJING!" Renjun langsung mendorong pintu kamar dan membuka lebar agar dia bisa masuk ke dalam dan melihat Jaemin.

"JAEM LO GAPAPA?" Renjun melihat ranjang yang berantakan itu dan melihat pecahan gelas di lantai, ia juga melihat Jaemin yang sedang membersihkan gelas.

"Kalian pada ngapain?" tanya Jaemin melihat ke atas sambil membersihkan pecahan gelas nya.

"ANJING LO, PADAHAL GUE UDAH MAU TERIAK ADA KDRT" ucap Haechan melihat Jaemin dan Jeno itu. Mark hanya memijat pelipisnya dan Jisung hanya melihat dan tidak tau apa apa.

"Eh gue balum nikah ye bangsat, dan lo pada keluar. Gue ga bakal apa apain Jaemin"

"Ck, awas lo" mereka semua pun balik ke kamar masing-masing karena salah paham. Jaemin masih sibuk membersihkan pecahan gelas yang jatuh itu.

"Aw.." tangan Jaemin berdarah karena terkena pecahan, dan Jeno langsung menghampiri Jaemin "lo gapapa? Gue ambil plester dulu" Jeno mengambil di rak atas dan langsung memasang ke tangan Jaemin yang berdarah.

Muka Jaemin sedikit memerah karena di perlakukan seperti ini, apalagi ini Jeno yang sering bertengkar dengan nya "makasih, tumben lo gini"

"Gue tau kita suka tengkar tapi gue ga mau lo terluka, dah gue bantuin beresin" mereka berdua pun sudah membereskan pecahan nya dan di buang di sampah. Jaemin sedang memastikan agar tidak ada sisa pecahan, takut nya terkena kaki.

Setelah selesai membereskan itu, mereka pun langsung berbaring di ranjang masing masing dan tidur, karena besok ia sekolah dan ada pelajaran juga.



To be continued...

HATE LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang