Happy Reading
.
.
."Dimana pangeran ke-dua?" Kata Raja bertanya
"Iya sedang menikmati jalan-jalannya di sekitar area istana, Ayah" jawab Mew {Pangeran Jongcheveevat pertama} memberi tahu, tanpa iya tahu apa yang sebenarnya terjadi
"Baiklah, awasi dia. Dan Ingat sekarang iya adalah bagian dari kerajaan ini, tugasmu adalah menjaganya dengan baik" Ucap Raja menegaskan
"Baik,Ayah" dengan menundukkan kepalanya memberi hormat Mew mengiyakan apa yang disampaikan oleh rajah barusan. setelah itu iya pergi dari sana dan mencari pangeran ke-dua di sekitar area istana itu
...
"Kemana iya pergi?" Selesai menghadap Raja, Mew mencari gulf di sekitar area istana namun tidak menemukan nya dimana pun. Membuatnya sedikit khawatir
Akhirnya iya menyuru beberapa pengawal pribadinya untuk membantunya mencari sang pangeran di sekitar area istana tersebut.
Waktu demi waktu berlalu tapi mereka belum juga menemukan pangeran ke-dua disana. dan membuat mew tidak tenang Karenanya. Iya takut Raja akan mengetahuinya. Karena dirinya dan para pengawalnya akan ada dalam masalah nantinya
"Bagaimana apa kalian menemukan nya?" Tanya Mew berharap
"Maaf pangeran kami tidak menemukan pangeran ke-dua di manapun" jawab Mild
"Kemana sebenarnya bayi itu!!" Kepanikan pun semakin menjadi. Mew khawatir akan terjadi sesuatu terhadap bayi besarnya itu, akhirnya tanpa peduli iya mengajak para pengawalnya untuk mencari sang pangeran di luar istana kerajaan.
"Kumpulkan semua prajurit, kita akan keluar Istana untuk mencari pangeran ke-dua" Perinta pangeran Jongcheveevat pertama tegas
"Siap.Pangeran"
Sesuai perintah yang diberikan Mild segera mengumpulkan sebagian besar prajurit serta beberapa anak didiknya untuk mencari pangeran ke-dua diluar Istana Kerajaan itu
Saat Mew dan para prajurit nya mendekati pintu gerbang istana sebuah pemandangan yang tidak diduga nampak terlihat disana membuat langkah mereka terhenti seketika
"Tidak di sangka ternyata Pangeran ke-dua sangat hebat dalam berburu"
"Benar. Lihat kita mendapatkan banyak hasil buruan hari ini"
"Tenang saja lain kali kita akan mendapatkan kelinci yang lebih banyak dari ini"
Terlihat pangeran ke-dua dengan para pengawalnya yang sangat bahagia memasuki gerbang Istana dengan memegang beberapa hasil buruan ditangan mereka
"Pangeran?" Ucap Mild memanggil
Gulf yang belum menyadari akan kedatangan dari beberapa prajurit di depannya bersama sang putra mahkota disana segera menoleh dan seketika dirinya terdiam di tempat
"Pangeran. Apa anda baik-baik saja?" Tanya Mild menghampiri sembari mengecek jika tidak ada goresan luka sedikitpun di tubuh mulus itu
"Ya. aku baik-baik saja" dengan menganggukkan kepalanya Gulf memberitahu bahwa dirinya baik-baik saja
"Pangeran ke-dua baik-baik saja yang mulia" Ujar Mild memberi tahu namun tidak ada respon apa-apa yang diterimanya dari sang putra mahkota
Tatapan Mew {Putra mahkota} tertuju pada wajah menawan laki-laki yang ada di depannya. Tatapan itu terlihat biasa saja tidak ada mimik apa-apa di balik wajah itu namun terlihat sangat menakutkan. Rasa-rasanya seperti ingin memakan orang di depannya hidup-hidup
Mild yang suda bisa mengerti arti dari tatapan itu hanya bisa terdiam tidak berani mengatakan apapun. Sedangkan Gulf bingung enta harus melanjutkan jalannya atau tetap diam saja disana.
"Kemana saja kamu!!?" Pertanyaan itu pun terlontar kan dari bibir sang putra mahkota tegas namun hanya semakin menambah aura disana semakin dingin
"tentu saja berburu" jawabnya santai tanpa dosa
"PANGERAN GULFKANAWUT JONGCHEVEEVAT!!!" teriak Mew lantang membuat semua yang ada disana terkejut dan ketakutan begitu juga dengan Gulf sendiri
Sekitar beberapa detik keterdiaman itu terjadi Sampai akhirnya Sang putra mahkota berjalan menghampiri pangeran ke-dua dengan raut wajah mara nya
"Ikut aku!!!" Mew menarik tangan mulus itu dengan kasar membawanya pergi dari sana.
Mild yang suda bisa memahami Amara dibalik wajah sang putra mahkota itu pun langsung menahan para pengawal pangeran ke-dua untuk tidak mengikuti mereka jika masi ingin nyawanya selamat
...
Ahhkk!!.......
"Ada apa denganmu!? Lepaskan!!" Rinti Gulf yang kesakitan akibat Mew menarik tangannya terlalu Erat
Mew pun melepaskan tangan mulus itu kasar dan menatap wajah cantik di depannya dengan tatapan dinginnya
"Apa kamu tau apa kesalahanmu!" Ucap Mew lantang
"Apa masalahnya, aku hanya berburu dan itu adalah kebiasaan ku sejak kecil" jawab Gulf tanpa takut
"ini bukan di istana mu, jadi jangan samakan tempat ini dengan tempat mu itu!" Ujar Mew lagi menegaskan
"Ada apa denganmu sebenarnya!! Bukankah kamu tidak menyukai ku. lalu untuk apa kamu perduli dengan apa yang ku lakukan!!?" Saut gulf yang juga kesal
Mew yang suda kemakan Amaranya seketika langsung mengepalkan tangannya dan siap untuk memukul apapun di sekelilingnya bhakan laki-laki didepannya sekalipun
"Baiklah. Lakukan saja semaumu, jika terjadi sesuatu jangan pernah menyalahkan orang lain!! aku sudah mengingatkan mu sebelumnya" tidak ingin Amara ditubuhnya semakin membara Mew memilih untuk mengiyakan saja kemauan dari laki-laki di depannya itu. Kemudian iya berjalan pergi meninggalkan Gulf sendiri di sana.
Gulf yang tidak menyangka mendapatkan respon seperti itu hanya bisa terdiam di tempatnya dengan sedikit ada perasaan bersalah di wajahnya
Next Part selanjutnya
Love sekebon buat kalian❤️💛💚💙🧡🤍
KAMU SEDANG MEMBACA
With The Prince Of My Life
Romance⚠️Story bxb, Homophobic jangan mendekat Mew Suppasit Jongcheveevat adalah pangeran dari kerajaan Utara yang akan dijodohkan dengan Gulf kanawut Traipipattanapong yang merupakan Pangeran dari kerajaan Selatan. perjodohan ini dilakukan untuk dapat mem...