PART 7

283 36 1
                                    


Happy Reading
.
.
.








Teeeeet!!..........

Alarm peringatan berbunyi. itu menandakan Keamanan kerajaan Utara saat ini telah dibobol oleh musuh dari luar kerajaan.

"Gawat!!!. Pangeran?" Mild yang berada diluar istana dan melihat para prajurit kerajaan yang berlarian saat itu Segera berlari masuk ke dalam istana menuju kamar Sang pangeran dengan cepat

"Yang Mulia apa anda di dalam?"

"Ya masuklah"

Kreeek.....  Pintu terbuka

"Yang mulia apa anda baik-baik saja?"

"Ada apa?" Mew bingung karena tiba-tiba saja Mild masuk bersama beberapa anak buahnya dan langsung berjaga didepannya

"Maaf yang Mulia tetaplah di sana. Ada penyusup yang berhasil masuk ke dalam Istana" Mild menjelaskan apa yang tengah terjadi saat itu. dan Mew mencoba untuk tetap tenang di tempatnya

...

Saat ini Gulf { Pangeran Jongcheveevat ke-dua } yang berada di ruangan yang berbeda dengan pangeran Jongcheveevat pertama Suaminya, tengah merapikan tempat tidurnya tanpa tau apa yang telah terjadi di Istana saat ini. sekalipun di luar kamarnya suda ada banyak prajurit yang menjaga disana.

Whoooosh!!.........

Suatu benda melintas dengan cepat masuk dari luar jendela kamar pangeran dan mengara langsung ke arah pangeran ke-dua saat itu. Untungnya Gulf berhasil menghindari nya dengan cepat. Setelah dilihat ternyata itu adalah salah satu anak panah beracun. Jika berhasil mengenai tubuh manusia, manusia tersebut akan mati secara perlahan tanpa harus merasakan gejala apapun di tubuhnya

"Siapa yang melakukan ini!?"

Bruk!.......

"Pangeran!!" Perth ( Kepalah Pengawal khusus pasukan 2 ) yang ditugaskan untuk melindungi pangeran ke-dua masuk bersama kelompoknya secara tiba-tiba dengan mendobrak pintu kamar sang pangeran dan langsung mengelilingi nya, mencoba melindungi sang pangeran saat itu juga

"Apa yang terjadi!?"

"Maaf yang Mulia. Mohon anda tetap didalam lingkaran"

Suasana menegang seketika, Gulf masi bingung dan tidak mengerti dengan apa yang terjadi saat ini, bhakan anak panah yang hampir mengenai nya tadi masi iya pegang di tangannya

"Awas!!!" Lagi-lagi satu anak panah masuk dan hampir mengenai salah satu pengawal yang melindungi pangeran ke-dua saat itu. Untungnya Gulf berhasil melindungi nya. dan ternyata anak panah itu sama persis seperti anak panah yang hampir mengenai nya tadi.

"Lindungi Pangeran!!!. Maaf yang Mulia. mohon anda tetap diam saja di dalam lingkaran ini, biar kami yang menanganinya" Pert akan kehilangan kepalahnya jika Raja tau apa yang baru saja terjadi. Jika sang pangeran terluka dan mereka tidak bisa melindungi sang pangeran, nyawa mereka sudah berada di ujung tanduk saat itu juga.

Dengan kelincahan dan kehebatan sang pangeran setidaknya nyawa mereka masi aman untuk saat ini

"Disana!!!!" diluar jendela kamar sang pangeran terlihat sosok bayangan hitam, yang sepertinya adalah pelaku dari semua kejadian itu.

"Kejar dia!!" Perth menyuru semua prajurit yang ada di sana untuk mengejar sosok bayangan itu. Dan segera dirinya membawa sang pangeran ke tempat aman yang ada di dalam istana

...

"Dimana pangeran ke-dua?" Semua telah berkumpul saat ini Baik Raja, Putra mahkota dan juga para pejabat menteri kerajaan kecuali Pangeran ke-dua, dan membuat Raja panik seketika.

"Cepat cari pangeran ke-dua dan bawah dia kesini. jangan sampai dia terluka. APA KALIAN PAHAM!!" dengan tegas Raja menyuruh para prajurit mencari sang pangeran saat itu juga. Raja takut terjadi sesuatu padanya. Jika pemimpin kerajaan Selatan mendengar nya, akan dipastikan peperangan terdahulu akan terulang kembali

Kini bukan hanya Raja saja yang panik, bahkan para pejabat menteri kerajaan juga ikut panik Karenanya.

"Ijin ayah. Biarkan aku ikut mencari pangeran ke-dua" Mew yang ada pada saat itu juga merasa tidak nyaman jika hanya berdiam diri saja di sana. Iya juga panik memikirkan jika terjadi sesuatu terhadap bayi besarnya itu, sekalipun iya belum bisa menerima nya sepenuhnya, tapi bagaimanapun juga Gulf adalah bagian dari hidupnya sekarang

"Tidak!! Tetap diam disana" dengan tegas Raja tidak mengijinkan Mew untuk meninggalkan tempat itu, Raja tidak ingin menambah lebih banyak masalah lagi.

"Tapi ayah!"

"Apa kamu berani membantah perintah Ku!!"

dengan menundukkan kepalanya Mew tidak berani untuk membanta perinta Raja lagi, sekalipun dirinya sangat ingin keluar dan mencari sang pangeran. "Maaf ayah" kini yang bisa dilakukannya hanya tetap tenang menunggu kabar dari para prajurit yang mencari sang pangeran saat itu.



Next Part selanjutnya
Love sekebon buat kalian❤️💛💚💙🧡🤍

With The Prince Of My LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang