PART 28

107 15 2
                                    




Happy Reading
.
.
.













"SIAL!!! mereka suda dekat. Apa yang harus kulakukan!!" Sembari berteriak Zhaint mengacak-acak rambutnya pusing

"Ini tidak bisa dibiarkan, jika aku tidak bisa memilikinya, maka laki-laki itu juga tidak!!" lanjutnya. dengan raut wajah yang sudah sangat kusut

"Pa..nge..ran" dengan suara yang hampir habis, Gulf selalu memanggil Suaminya. Enta kapan Suaminya akan datang, iya benar-benar tidak tahan lagi. Rasa sakit di perutnya semakin para, iya tidak ingin terjadi apa-apa dengan bayinya. Mata Gulf sudah sangat membengkak akibat terus menangis, ditamba perlakuan kasar yang diberikan orang-orang yang menculiknya membuatnya semakin lemah tak berdaya.

Kreeek...

Pintu terbuka namun Gulf tetap menundukan kepalahnya lemah, untuk mengangkat kepalanya saja iya tidak sanggup saat ini.

"Ayolah, sampai kapan kamu akan terus mengacukan makananmu Pangeran? Apa kamu sudah tidak ingin hidup!" Gulf mendengarnya namun tak memperdulikan nya.

"LIHAT AKU!!" dengan kasar Zhaint menarik dagu mulus itu

"Kenapa pangeran?. Apa kamu merindukan suamimu itu!. Hahaha Lihat. dia tidak memperdulikan mu bhukan. Dia tidak mencarimu pangeran, Suamimu itu tidak memperdulikanmu" Zhaint tertawa lepas seolah-olah dirinya menang

Hiks.. hiks..

"Jangan menangis Pangeran, Jangan menangis ya. Aku disini, aku selalu ada untukmu" Zhaint mengambil tubuh mulus itu kedalam pelukannya

"Lepaskan Penghianat" Dengan kondisi yang benar-benar sudah sangat lemah, Gulf berusaha melepaskan pelukan itu darinya. Iya tidak sudi tubuh indahnya di sentu oleh penghianat seperti Zhaint

"HAHAHA, benar-benar sangat menggemaskan. menangislah dengan kencang pangeran, tidak akan ada yang mendengarkannya hahaha" Zhaint kembali tertawa merasa menang, tanpa iya sadari sekarang kelompok pangeran pertama sudah sampai di tempat dirinya membawa pangeran ke-dua saat ini.

"Pangeran. Lihat!" Saat ini didepan pangeran pertama dan para pengikutnya tampak terlihat Sebuah kastil yang cukup besar yang berdiri dengan kokohnya di hutan itu

"Bagaimana bisa dihutan seperti ini terdapat sebuah Kastil!!" Kata pangeran Bright merasa bingung

"Saya yakin pangeran, pasti pangeran ke-dua ada disana" Lanjut Mild

Mew masi terdiam ditempatnya, iya melihat dengan seksama tempat itu, ada begitu banyak pengawal yang berjaga di luarnya, Dengan menghela nafas panjang pangeran pertama menoleh ke arah Mild

"Kita harus menyelamatkan nya" Kata pangeran dengan tatapan sendu

Mild yang melihatnya tentu saja merasa ibah. Baru kali ini iya melihat sang pangeran memberikan tatapan seperti itu padanya.

"Tentu pangeran. Kita akan menyelamatkannya" Dengan tersenyum Mild meyakinkan sang pangeran bhawa mereka pasti akan membawa pangeran ke-dua dengan selamat.

"Baiklah, kita perlu membuat rencana terlebih dahulu" lanjut nya lagi

Akhirnya Mild pun menyampaikan idenya dengan seksama, mereka tidak mungkin bertindak tanpa mengatur sebuah rencana terlebih dahulu. Karena Pasti Para pemberontak itu juga tidak bodoh, mereka pasti telah mengatur sebuah rencana di sana.

Setelah Mild selesai menyampaikan idenya, Pangeran pertama dan yang lainnya menganggukan kepala mereka sebagai jawaban mereka setuju dengan ide itu. Akhirnya mereka pun bergegas memulai rencana mereka.


With The Prince Of My LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang