PART 17

252 28 4
                                    








Happy Reading
...












"Saya punya berita buruk dan juga berita bahagia. Apa yang ingin pangeran dengarkan terlebih dahulu?" mendengarnya hanya membuat pangeran semakin panik

"Apa saja" jawab pangeran cepat

"Baiklah. saya mulai dari berita buruknya terlebih dahulu. Kondisi pangeran ke-dua saat ini melemah. sebenarnya iya tidak boleh kelelahan ataupun melakukan aktivitas yang sedikit menguras tenaganya, karena itu akan sangat berbahaya untuk dirinya dan juga cabang bayinya" Win mencoba menjelaskan Namun sepertinya pangeran pertama belum memahami akan penjelasan dari nya. Berbeda dengan Mild dan juga pangeran Bright yang saat ini tengah berusaha menahan rasa bahagia mereka

"Seharusnya aku lebih memerhatikan nya" Lirih pangeran

Sembari menarik nafas dalam, Mew kembali bertanya"Lalu apa berita bahagia nya?" Kali ini tidak ada penjelasan yang diterimanya melainkan senyuman bahagia dari sang tabib begitu juga dari Mild dan Pangeran Bright. Sehingga membuatnya semakin bingung.

"Selamat yang mulia" dengan mengulurkan tangannya hendak untuk memberikan ucapan selamat, Win berharap sang pangeran sudah Tau apa kabar bahagianya

"Selamat yang Mulia" kini Mild pun ikut memberikan ucapan selamat namun sepertinya pangeran masi tetap tidak mengerti

"Selamat sahabatku, Impianmu untuk bisa mempunyai seorang pangeran kecil akan segera tercapai sebentar lagi" kali ini Mew terdiam saat mendengar ucapan dari Sahabatnya

Hampir 2 menit keterdiaman itu berlangsung, Sampai akhirnya Mew mengangkat wajahnya sembari tersenyum. sepertinya iya sudah tau maksud dari semua ucapan yang diterimanya tadi.

"Apa aku... aku a-aku aku akan menjadi seorang ayah?" Dengan terbata-bata Mew menatap secara bergantian ke arah tiga laki-laki itu, dan yang iya dapat adalah anggukan dari mereka secara bersamaan.

Entah apa yang ingin Mew lakukan sekarang, iya benar-benar sangat bahagia. tidak ada kata yang bisa menjelaskan kebahagiaan yang iya rasakan saat ini.

Dengan memberanikan diri Mew membuka pintu kamar itu lebar dan berjalan perlahan untuk menemui kekasih hatinya yang saat ini masi berbaring di atas tempat tidurnya namun tidak tidur, karena matanya masi terbuka dan masi di alam sadar.

Perlahan kaki itu melangkah semakin menambah rasa haru bagi ketiga laki-laki yang saat ini masi berdiri di depan pintu kamar itu, melihat akan kebahagiaan yang terpancar dalam diri laki-laki yang saat ini berjalan menghampiri semestanya di dalam sana.

Tak bisa dipungkiri, dibalik wajah bahagia sang pangeran, ada air mata yang lolos jatu di kedua pipinya saat dirinya perlahan menghampiri semestanya itu. Bukan karena iya menyesal atau kecewa. tapi karena iya terlalu Bahagia, sangat bahagia sampai-sampai kata-kata apapun itu tidak akan mampu untuk bisa menjelaskan nya.

Bibir itu...
Bibir itu ingin sekali berucap memanggil namanya, ingin sekali berteriak dan mengucapkan kata 'Terimah Kasih'. Namun rasanya begitu berat, begitu berat tertahan akibat rasa bahagia dalam dirinya sehingga membuat mulutnya serasa terkunci untuk berucap.

Kaki itu...
kaki itu ingin sekali berlari dengan cepat untuk bisa segera memeluk tubuh mulus itu, ingin sekali memberikan pelukan bahagia nya, iya ingin semestanya tahu bhawa saat ini iya benar-benar sangat-sangat bahagia.

Air mata bahagia nya bhakan terus saja jatu membasahi kedua pipinya, Kebahagiaan yang iya rasakan saat ini begitu luar biasa mengambil seluruh hidupnya.

With The Prince Of My LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang