Bab 13

707 69 1
                                    

Butuh waktu 2 jam untuk mereka sampai di Bali, kini mereka berada di perjalanan menuju ke penginapan sedari tadi Zio tak pernah jauh dari Siska karena bagaimanapun Siska tak dekat dengan siapapun selain dirinya walaupun orang tua Zio menerima dengan baik kehadirannya, kini saatnya pembagian kamar.

"Untuk kamar Devira bersama Siska sedangkan Zio bersama Zeeva dan Aji sendiri" ucap Mommy.

"Mom aku pamit ke luar dulu ya" ucap Zio.

"Mau kemana?" tanya Daddy.

"Beli perlengkapan Siska Dad kasian dia engga bawa apapun" jawab Zio.

"Apa mau istirahat dulu Sis?" tanya Zio.

"Engga kok sekarang aja kalo nanti takut engga sempet" jawab Siska.

"Yaudah ayo" ucap Zio lalu berpamitan kepada mereka dan menyalaminya di ikuti oleh Siska.

"Naik motor aja ya Sis" ucap Zio.

"Boleh lagian engga panas juga" jawab Siska.

Kini mereka pun berjalan untuk meminjam sepeda motor agar lebih mudah bepergiannya, Zio meminjam motor matic dengan Zio yang mengemudikannya sedangkan Siska sudah duduk di belakang dengan tangan yang berpegangan ke belakang motor.

Zio mengendarai motornya menuju ke salah satu toko pakaian lalu mereka pun masuk ke dalamnya, baik Zio maupun Siska sama-sama sibuk mencari keperluan masing-masing.

Selain membeli pakaian Zio pun mengajak Siska menuju tempat kosmetik karena Zio tau sewajib apa make up untuk wanita walaupun ada juga wanita yang tak menggunakannya.

Zio yang membayar semua barang belanjaannya maupun milik Siska karena itu bentuk tanggungjawab Zio yang sudah membawa Siska pergi.

"Zi emang ini engga berlebihan?" tanya Siska yang tak enak.

"Engga kok lagian Lo tadi udah bantuin Gua juga kan buat pilihin make up buat Zeeva" jawab Zio.

"Udah ayo balik nanti malah kita engga bisa istirahat" lanjut Zio lalu mereka pun kembali menuju ke tempat penginapan dengan barang belanjaan yang cukup banyak.

Setelah pulang berbelanja baik Zio maupun Siska kembali ke kamar masing-masing untuk beristirahat.

Namun di dalam kamar Zio tak jadi memejamkan matanya karena Zeeva terus saja bercerita entah apa yang dia ceritakan karena tentang idol K-Pop yang sangat dia sukai.

"Bang, kalo misalnya ya aku boleh kasih saran mendingan Abang sama Kak Siska aja deh daripada Kak Devira yang engga tau diri" ucapnya sambil memiringkan tubuhnya menghadap ke Zio.

"Hust engga boleh gitu" ucap Zio.

"Lagian ya Bang Kak Siska juga cantik dia juga perhatian ya walaupun kelihatannya galak sih tapi kan dia pekerja keras Bang" ucapnya.

"Kalo Aku liat Abang sama Kak Siska keliatan bahagia apalagi Abang juga suka bikin dia emosi karena kejahilan Abang" ucapnya.

"Kalo suatu saat nanti Abang emang berjodohnya sama Kak Siska, Aku pasti kasih restu 100 persen buat kalian deh" lanjutnya.

"Heh kamu masih kecil malah ngomongin kaya gitu" ucap Zio sambil mengacak-acak rambut Zeeva.

"Ish Aku udah gede ya Bang" elek Zeeva.

"Iya bocil yang sok tua, tidur gih engga cape kamu ngoceh mulu" ucap Zio membuat Zeeva mendengus kesal.

Sore harinya mereka semua pergi menuju ke pantai Pandawa dengan menggunakan sepeda motor, Zio berboncengan dengan Siska, Aji dengan Devira sedangkan orang tua mereka dengan pasangan masing-masing kecuali Zeeva yang sendirian.

Zia Or ZioTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang