Bab 31

541 38 0
                                    

Keesokan harinya Zio akan membuat seolah-olah dia tidak sengaja bertemu kembali dengan Siska dan tentang alurnya biar sejalannya saja.

"Entah lah yang jelas saat ini Gua cuma ngerasa jika semua hal yang Gua lewati engga kaya biasanya" ucap Zio.

"Bahkan perasaan Gua pun engga seperti dulu" lanjutnya.

Hari ini Zio ada meeting dengan beberapa orang untuk membicarakan mengenai penjualan, dimana Zio akan membeli sebuah hotel yang bisa di bilang akan bangkrut.

Mereka melakukan meeting di sebuah restoran yang berada di sebuah mall yang cukup terkenal dengan public speaking dan beberapa hal lainnya membuat Zio memanfaatkan celah agar harga yang di tawarkan tidak terlalu mahal karena bagaimanapun setelah terbeli Zio akan membuat beberapa kebijakan.

Dari awal meeting hingga selesai Zio selalu menggunakan masker dan juga dia tidak menyebutkan nama aslinya melainkan menggunakan nama samaran yaitu Lion entah lah apa tujuannya yang jelas dia tak ingin membuat orang lain terlalu ikut campur dengan privasinya.

Setelah semua pihak menyetujui dan menyepakati harga dan segala hal lainnya kini Zio beranjak terlebih dahulu karena dia belum ingin makan siang, Zio melepaskan jasnya dan menaruhnya di lengan tak lupa dia melepaskan masker yang sedari tadi sangat mengganggunya.

"Siska" panggil Zio saat melihat Siska tengah mengacak-ngacak makanannya dengan sumpit dan mata yang tak lepas dari sepasang suami istri yang tengah makan bersama.

"Eh Arzi, lagi di sini juga?" tanyanya yang di jawab anggukan oleh Arzi.

"Yaudah Gua pergi dulu, itu makanan jangan di gituin engga baik harusnya di makan, permisi" ucap Zio lalu melangkah pergi dari sana namun tangannya di cekal oleh seseorang membuatnya berhenti.

"Zi, Gua ikut" ucapnya.

"Lah kok di sini bukannya tadi lagi makan?" tanya Zio yang bingung dengan keberadaan Siska.

"Engga nafsu lagi" jawabnya.

"Yaudah ayo" ucap Zio lalu mereka pun jalan sebelahan.

"Lo bawa mobil?" tanya Zio yang di balas gelengan olehnya.

"Lah terus tadi ke sini naik apaan?" tanyanya.

"Bareng Bos cuma dia lagi sibuk sama istrinya" jawabnya dengan menahan kesal.

"Oh gitu yaudah bareng Gua aja tapi mampir dulu beli makan gimana? Soalnya Gua laper" ucap Zio.

"Engga apa-apa tenang aja" jawab Siska lalu mereka pun berjalan menuju ke mobil Zio.

Di sepanjang jalan hanya ada kesunyian Zio yang sibuk dengan jalanan sedangkan Siska sedari tadi hanya diam dan menatap ke luar jendela.

"Sis, mau ikut keluar atau di sini aja?" tanya Zio saat sampai di sebuah warung kaki lima.

"Di sini aja deh" jawabnya lalu Zio pun turun dari mobil dan berjalan menuju ke warung ketoprak.

Setelah memesan Zio pun duduk di salah satu kursi dan memainkan ponselnya sampe pesananya pun datang, Zio makan dengan lahap namun terhenti dengan kedatangan Siska.

"Pantesan lama, langsung di makan di sini" kesalnya.

"Lah ya Gua kan laper masa harus di bungkus" ucap Zio yang menyantap kembali makanannya.

"Kenapa? Mau? Ngeliatin mulu" ucap Zio yang sedari tadi merasa jika Siska melihat ke arah makanannya.

"Engga" jawabnya namun Zio menarik pinggang Siska membuatnya semakin mendekat hal itu membuat Siska terkejut.

"Buka mulutnya" ucap Zio namun mendapat gelengan darinya.

"Ayo cepetan katanya biar engga lama" ucap  Zio yang kali ini di turuti oleh Siska yang mau membuka mulutnya.

"Kunyah telen" ucap Zio dan di turuti olehnya.

"Enak" ucap Siska membuat Zio tersenyum.

"Mau lagi?" tanyanya yang di angguki oleh Siska.

"Bentar Gua pesenin ya" ucap Zio namun di tolak oleh Siska.

"Ini aja barengan" ucap Zio lalu mereka pun makan sepiring berdua dengan Zio yang menyuapi Siska.

"Alhamdulillah kenyang" ucap Zio lalu mereka pun membayarnya dan pergi dari sana.

Zio pun mengantarkan Siska pulang karena ini sudah sore sudah di pastikan orang-orang kantor sudah pulang jadi lebih baik di antar langsung ke rumahnya.

"Makasih Zi udah nganterin terus" ucap Siska yang sudah keluar dari mobil Zio.

"Iya sama-sama, Gua pamit balik Sis" ucap Zio.

"Hati-hati Zi" ucapnya yang di angguki oleh Zio.

Kini hanya tinggal Siska yang masih menatap kepergian mobil Zio entah kenapa perasaannya mengatakan jika itu Zio bukan Arzi namun kenyataan membuatnya tersadar akan hal itu.

Zio

Siska

Zia Or ZioTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang