Everligh 03. Halusinasi terindah

7.9K 575 27
                                        

◕𝐇𝐚𝐩𝐩𝐲 𝐑𝐞𝐚𝐝𝐢𝐧𝐠◕

Pagi mulai menyingsing, namun sinar kali ini sedikit redup oleh awan serta hati seseorang.

Jarrel tertidur didekat pintu RS semalaman, bahkan bajunya yang basah juga luka diwajahnya tak ia pedulikan, yang ia ingin sekarang hanyalah membawa pergi Asteria.

"Tuan... Bangun jangan tidur disini," ucap seorang satpam mengguncang tubuh Jarrel hingga pria itu mengerjap sadar.

"A-asteria... Asteria?! Dimana Asteria pak?! Istri saya dimana?! Jawab SIALAN!!!" pria itu menarik kerah satpam tersebut.

"M-maaf Tuan Jarrel, Pasien atas nama Asteria baru saja dibawa pergi oleh keluarganya," jawab satpam tersebut gemetaran.

"Kemana?! Kemana mereka membawa kabur istriku?!" Gelengan dari satpam itu membuat Jarrel menggertakkan giginya emosi. "Tidak berguna!"

Pria itu menghempas tubuh Satpam tersebut lalu berjalan pergi mengambil mobilnya.

Jarrel mengemudikan mobilnya dengan kecepatan penuh, tujuannya sekarang adalah Mension Keluarga Istrinya.
"Gak, Istriku belum meninggal. Istriku masih hidup! Istriku tidak boleh pergi! Dia sudah berjanji tidak akan meninggalkan pria brengsek sepertiku!!!"

Netra gelap itu menajam namun beberapa tetes cairan tetap jatuh dari sudut matanya.

Setelah sampai Jarrel segera keluar dan berlari memasuki gerbang yang tampak sepi dan senyap itu.

"Buka! Buka gerbang ini sialan istriku ada didalam sana!!!" ia mengguncang pagar besi tinggi itu namun tak ada balasan apapun dari dalam sana.

"Permisi Tuan?" Jarrel menoleh cepat kebelakang dan mendapati salah satu Maid dimension ini tengah menatapnya.

Ia segera mendekati wanita itu dan mengguncang bahunya.
"Dimana istriku?! Katakan dimana istriku!!!"

Maid itu menunduk menahan tangisnya.
"N-nona sudah dibawa pergi oleh keluarganya untuk segera dimakamkan Tuan."

Mendengar kata dimakamkan membuatnya mengepal dengan erat.
"Istriku tidak meninggal sialan!!! Dia masih hidup! Kau membohongiku dan bersekongkol dengan mereka untuk menjauhkannya kan?! ARGHHH GAK MUNGKIN! ISTRIKU BELUM MENINGGAL! DIA DIBAWA PERGI OLEH MANUSIA JAHAT ITU!!!" 

Maid tersebut tersentak kaget sekaligus takut melihat tatapan membunuh yang diberikan Jarrel padanya, keringat mulai membanjiri pelipis perempuan itu.

"Saya permi-"

"Aku akan membayar mulut sampahmu yang sudah mengucapkan kata-kata sampah itu!" ia menyeret tubuh perempuan yang berusaha berontak itu memasuki mobilnya.

Jarrel butuh pelampiasan, dan hanya dengan jeritan serta rintihan kesakitan sepertinya bukan hal buruk, sudah lama ia tidak bermain lagi dengan darah.

Tidak peduli jika nanti para polisi akan mencari- cari bukti dari penemuan mayatnya, ayolah. Bahkan hukum pun bisa ditukar dengan uang.

Skip...

Gagang pintu berwarna emas itu terbuka oleh tangan berdarah seseorang.

Kemeja putih yang kotor, dengan rambut depan yang menutupi matanya membuat Jarrel seakan tak ada gairah untuk hidup.

Plak!

Wajah tertunduk Jarrel tertoleh kesamping kala tamparan keras dari Mommy nya ia terima.

"Apa kau sudah gila Jarrel! Kau membuat malu keluarga dengan kelakuan mu itu! Kenapa bisa menantu kesayangan ku menderita selama ini bersama pria sialan sepertimu!!!" bentaknya mendorong-dorong tubuh lesu Jarrel dengan nafas memburu juga tatapan tajam.

EVERLIGH Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang