Everligh 11. Berita buruk.

5.3K 439 29
                                        

◕𝐇𝐚𝐩𝐩𝐲 𝐑𝐞𝐚𝐝𝐢𝐧𝐠◕


"Asteria."

Ini panggilan ketiga kalinya yang Sagra berikan pada gadis yang sedari tadi melamun menatap lurus kedepan taman yang kosong.

"Eh, maaf Sagra," Asteria menggaruk pelipisnya tidak enak karena telah mengacuhkan pria itu sedari tadi, padahal dirinya yang meminta kesini.
"Kamu mau bicara apa?"

Sagra menyimpan puding ditangannya ke atas meja ditaman teduh itu, ia meraih lengan Asteria dan menggenggamnya lembut.

"Aku yang harusnya bertanya padamu, kamu mau bicara apa sama aku? Bicara tentang hal yang membuatmu melamun sejak tadi," Asteria mengatup bibirnya dengan tatapan menurun tak mau menatap wajah lembut Sagra saat ini.

Dirinya merasa jahat sekaligus menjijikan, ingin sekali waktu berjalan lebih cepat hingga dirinya bisa meraung didalam kamar sendirian saat ini.

"Aku gak papa Sagra," Sagra menggeleng lalu mengangkat dagu gadisnya agar menatap bola mata pria itu kembali.

"Itu bukan jawaban yang aku inginkan, jujur padaku Asteria."

Asteria juga bingung, ia seakan hidup dalam bayang-bayanganya sendiri hingga menganggap sentuhan yang membuat area intimnya berdenyut dari Jarrel adalah suatu faktor ketidak sengajaan.

Karena tidak mungkin Jarrel yang dikenalnya baik juga jail sejak dulu melakukan hal Brengsek seperti itu.

"Sagra... Kau mau berjanji untuk selalu melindungiku selalu setelah Papah sama Papih kan?" ucap lirih Asteria sedikit membuat Sagra terdiam sebelum membawa tubuh gadisnya kedelam pelukan.

"Aku akan selalu menjaga dan melindungimu Asteria, bahkan jika itu menyangkut nyawaku sendiri. Ini lebih dari sekedar janji."

Asteria semakin menelusup didada Sagra menyembunyikan ketakutan yang kian membesar, entah ini hanya perasaannya atau memang hal buruk tengah berjalan ke arahnya dalam waktu dekat.

"Nanti kamu ada jadwal kuliah sore kan? Aku akan menjemputmu sekaligus membeli beberapa bunga lagi," Asteria mengangkat wajahnya dengan senyum riang.

"Iya, sudah lama aku tidak mengunjungi anak-anak di jalanan sana," jawab Asteria diangguki Sagra, akhirnya gadisnya bisa tersenyum lagi.

Jarrel menatap dingin semua interaksi mereka dari balik pilar besar di Mension Nathalia, ia terkekeh berat seraya menggeleng mendengar ucapan gadisnya itu.

"Menjauhiku? Ck, Jangan mengucapkan kata yang mustahil itu sayang... Tapi, jika menjauhkan pria itu dari milikku, dengan senang hati akan ku lakukan."

Jarrel tidak akan melepaskan gadisnya pada siapapun termasuk pria bernama Sagra yang entah kenapa bisa muncul didalam kisah cinta keduanya, Jarrel tidak pernah mengingat nama pria itu dulu bahkan saat ia menikahi Asteria.

Tapi jika datangnya Sagra adalah sebagai halangan bagi Jarrel, pria itu tak segan membersihkan halangan tersebut.

Ingatkan kalau Asteria hanya miliknya, Daisha? Ia tak peduli, bahkan rasanya hambar sekali melihat tawa gadis itu.

"Hahh... Mengapa bisa aku menyukainya dan malah mengabaikan bidadari itu," gumam Jarrel memijit pangkal hidungnya.

Ia sempat melirik kembali gadisnya sebelum beranjak pergi dengan tangan meraih benda pipih dari dalam saku celananya.

"Tangan, dan tubuhnya membuatku muak. Bereskan hama itu sore ini," tegasnya pada orang disebrang sana.

_______________...

EVERLIGH Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang