◕𝐇𝐚𝐩𝐩𝐲 𝐑𝐞𝐚𝐝𝐢𝐧𝐠◕
Beberapa kertas dan buku dimasukan buru-buru kedalam tas slempang seorang gadis yang tengah bergelut didalam kamar."Oke, lengkap!" ucapnya mulai berlari keluar kamar menuju meja makan. "Bundaaa sayang!!!"
Teriakan heboh itu sudah menjadi santapan pagi ketiganya, Asteria berjalan turun dari atas tangga dengan style kaos putih berlengan pendek ditambah cardingan ungu muda dipadukan dengan celana lepis putihnya.
Rambut gadis itu juga diikat setengah.
"Pagi Bunda! Pagi Papah!" sapanya mencium pipi Daisy dan Aster yang tengah menyiapkan makanan diatas meja.
"Pagi sayang, udah cantik banget nih," Asteria memerah mendapatkan pujian dari sang Bunda.
Gadis itu beralih memeluk Papihnya dari belakang yang tengah memasak didepan kompor listrik.
"Pagi syef Papih! Wih pasti makanannya enak lagi," ucap Asteria melihat masakan yang dibuat Aaron.
"Tentu saja, masakan Papih kan yang terbaik."
"Masih enakan makanan Bunda," Daisy menahan tawanya agar tidak keluar apalagi wajah Aaron lagsung kecut seketika.
"Sudah lebih baik kamu sarapan dulu sebelum pergi," lerai Daisy.
Aaron membuka apronnya kemudian melangkah mengikuti Asteria yang sudah memilih tempat duduk disebelah Daisy.
"Bisakah kamu duduk disebrang saja? Harusnya Papih yang duduk disebelah Bunda kamu," decak Aaron kesal, anak sulungnya itu selalu mengambil alih perhatian Daisy begitupun anak keduanya.
"Gamau~" godanya memeletkan lidah sambil memeluk tubuh Daisy dari samping.
Alis Aaron menukik tajam, Aster yang mengenakan pakaian kerjanya sudah siap siaga menutup telinga istrinya.
"Sayang! Lihat anak kamu ini!" adunya menghentak-hentakan kaki ke lantai.
Daisy meringis pelan.
"Sayang jangan goda Papih kamu terus, nanti dia nangis lagi kaya waktu itu gimana? Bunda yang repot.""Ck, dasar bayi Tua!" Asteria terpaksa berpindah tempat kesebelah Aster.
Aaron melotot horor.
"Heh! apa kamu bilang?! Mau durhaka?!""Lah kan bener, Papih itu udah Tua jadi jangan manja terus sama Bunda! Bunda mah masih cantik lihat, bahkan ada teman aku yang terang-terangan minta nomer Bun-Mmmpppp."
Mulut Asteria segera dibungkam Daisy, kenapa anaknya selalu membuat ia dalam masalah besar.
Lihat, sekarang kedua suaminya tengah menatap dingin dengan aura pekat yang mengisi meja makan.
"Oh, iya Daisha mana?" alih Daisy tertawa gugup.
"Palingan dia masih tidur Bun, Daisha kalo tidur kayak-"
"Apa?! Kaya apa?! Aku udah bangun dari tadi cuman lagi perawatan aja!" potong Daisha yang berjalan menuruni tangga dengan pakaian rapih. "Papah sama Papih kenapa liatin Bunda segitunya?"
Asteria menyembunyikan kikikannya, sepertinya menggoda ketiganya adalah kegiatan menyenangkan bagi gadis itu.
"A-ah, ayo kita makan," alihnya menelan ludah berusaha mengabaikan tatapan dingin suaminya. "Hari ini kamu mau kemana udah rapi banget? Bukannya kelas kamu sore?"
Daisy bertanya pada Asteria yang selalu tampil perfect tiap pagi.
"Namanya juga lagi kasmaran ya pasti dipake buat jalan-jalan sama Ka Sagra," cibir Daisha memasukan nasi goreng kedalam mulutnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
EVERLIGH
Fantasía[Follow dulu Sebelum Membaca! ] ⚠WARNING : romance, young adult, obsession, Break, kissing, Alterego boy, murder. }𝚂𝚎𝚚𝚞𝚎𝚕 𝙳𝚊𝚒𝚜𝚢 { Sinopsis... Hanya cerita tentang penyesalan Jarrel Jeremiah Noelle yang sudah mencampakkan Asteria Nathena...