My ex's. 00

454 43 9
                                    


"Sayang panggilin kaka kamu gih. Reyhan biar sama mama" ujar seorang wanita seraya membawa beberapa makanan yang dibantu juga oleh maid rumah mereka.

"Iyaa.. ian sama mama dulu ya. Nanti kita main lagi" kata sang anak sambil menyerahkan adiknya yang berumur 13 bulan kepada ibunya.

"Papa belum pulang maa? Tumben papa telat" sambungnya lagi sambil beranjak dari duduknya.

"Mungkin sebentar lagi. Tadi papa kamu nelpon mama katanya sii udah di jalan mau pulang" jawab ibunya seraya mendudukkan putra kecilnya di kursi baby booster nya.

"Ya udah, putri ke atas ya maa" ucap Putri yang dibalas anggukan oleh mamanya.

Tak lama dari itu terdengar suara mobil di luar yang membuat wanita itu tersenyum saat mengetahui sang suami telah pulang dari bekerjanya. Segera ia beranjak dari kursinya untuk menyambut suaminya yang baru saja pulang dari kantor.

"Mbak saya ke depan ya. Tolong lanjutin suapi reyhan nya" katanya dengan lembut yang langsung dibalas anggukan oleh maid nya.

"Ya nyonya"

wanita itu pun segera melangkahkan kakinya ke depan bersamaan dengan turunnya putra putri lainnya keluarga itu.

"Mbak, mama kemana kok mbak yang suapin ian" tanya Putri seraya mendudukkan dirinya di samping adik kecilnya.

"Oh, nyonya ke depan menyambut tuan"

"Papa sudah pulang" sambung anak tertua keluarga itu. "Kalo gitu aku ke depan juga deh" katanya dengan riang.

"Tidak perlu" jawab seseorang dari arah belakang mereka yang sontak membuat mereka menoleh ke arah asal suara.

"Papaaa" ucap anak-anaknya bersamaan kecuali si kecil Reyhan yang anteng dengan makanannya.

"Hai jagoan. Hai darling" ucapnya setelah ia sampai di depan mereka. Dia memeluk bergantian putra putrinya dan di akhiri dengan gendongan si bungsu di lengannya.

"Dia lagi makan paa. Papa juga baru kembali. Bukannya bersih-bersih dulu malah gendong reyhan" omel sang istri di sampingnya yang dibalas cengiran oleh sang suami lalu dengan segera ia kembalikan putra bungsunya itu di tempat baby booster nya lagi.

"Hehe maaf lupa. Habisnya siapa suruh dia gemesin, kan papa pengen meluk aja rasanya" ucapnya yang dibalas kerlingan mata oleh sang istri.

"Sudah sudah kita makan. Setelah itu baru kita bicara lagi"

~~

Mereka telah menyelesaikan makan malamnya dan sekarang mereka tengah berkumpul di living room.

"Ekhm.. ada yang papa ingin bicarakan" pria itu memecahkan keheningan di antara mereka yang sejak tadi sibuk dengan siaran yang tengah mereka tonton.

Putri yang melihat raut wajah sang papa seperti serius pun segera mematikan televisi. Kini mereka memusatkan perhatian mereka pada pemimpin keluarganya.

"Huhhh.. Sebenarnya papa sudah memikirkan ini matang-matang. Dan.. papa memutuskan untuk... Kita kembali" ujarnya lalu dia menatap satu persatu keluarganya yang langsung memancarkan kebahagiaan setelah mendengar kata 'kembali'

"Papa yakin?" Tanya sang istri.

"Paa? Beneran? Papa serius?" Tanya Putri memastikan.

"Ya. Papa yakin dan papa serius. Bahkan papa sudah menyiapkan semuanya. Termasuk sekolah kalian. Papa sudah memasukkan kalian di sekolah yang sama"

"Aahhh.. putri bahagia paa~ putri bahagia! Terima kasih. Terima kasih paa" Putri langsung memeluk papanya erat dengan wajah yang begitu berbinar.

"Mama senang dengarnya" ucap sang mama dengan senyuman di wajahnya.

My Ex'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang