My ex's. 12

177 37 14
                                    


Selfi dan Rara sudah duduk dengan tenang di dalam mobil setelah tadi sedikit berdrama, yang pada akhirnya membuat Selfi tetap tidak punya pilihan lain. Kini mereka berempat hanya diam tanpa ada yang memecahkan keheningan diantara mereka. Rara yang notabenenya tidak suka akan kesunyian seperti itu pun membuka percakapan di antara mereka.

"Emmm.. putri? Itu, apa kalian mau menitipkan balita itu dulu baru ke sekolah" tanya Rara saat dia melihat anak kecil yang tertidur di dalam gendongan Faul.

"Eoh. Tidak. Kami akan membawanya bersama kami" jawab Putri dari depan sambil melihat Rara dari kaca spion depan.

"Hah? Apa itu tidak akan menganggu kalian" tanya Rara polos.

Putri tersenyum "kenapa terganggu? malah kami senang bisa merawat dan menjaganya seperti ini"

"Ya, dia memang menggemaskan. Tapi kalo aku mungkin akan memilih untuk meninggalkannya di tempat penitipan bayi dari pada harus membawanya bersamaku apalagi sekolah, itu pasti akan merepotkan" kata Rara dengan innocent nya.

FATRI tidak mempermasalah akan ucapan Rara dan mereka pun tidak tersinggung walau ya mereka sedikit risih saat Rara mengatakan penitipan bayi. Meski Faul Putri tidak menanggapi perkataan Rara tapi Selfi yang mendengar ucapan adiknya merasa tidak enak akan kenaifan adiknya. Dia melihat Faul dan Putri yang berada di depan mereka lalu menghela nafas.

Selfi menatap adiknya "Yakk!! Kenapa kamu jadi berisik seperti ini si dek? Bisakah kamu diam sebentar" omel Selfi.

"Eoh? Aku tidak berisik aku berbicara dengan nada pelan. Putri? Apa aku berisik" Rara malah balik bertanya pada Putri yang sekarang mengerutkan keningnya.

"Hihi tidak kok" jawab Putri sedikit kikuk.

"Enough. Dan lagi, kenapa kamu memanggil dengan namanya saja? Bukankah dia lebih tua dari mu rara? Dia seniormu, itu terlihat jelas dari pakaiannya bukan. Bicaralah dengan sopan bagaimana pun dia kakak kelas kamu" tegur Selfi yang hanya di balas cengiran sang adik.

"Hehe maaf maaf. Hmm.. maaf kak adel" ucap Rara santai tetapi Putri yang mendengarnya di depan mengerutkan keningnya. Dia menatap Rara sekilas dari kaca spion depan.

"Kenapa sekarang kamu malah mengubah nama panggilan ku? Haha gapapa ra. Kamu bisa panggil aku sesuka kamu, yang nyaman saja. Lagian kita cuma beda setahun bukan, jadi it's oke" ujar Putri seraya mengambil ponselnya saat mendengar suara getaran dari ponselnya.

"Nah kan. Dia aja tidak keberatan kak, makanya rara panggil dia seperti itu. Jadi bukan rara tidak sopan" kekeh Rara. Sementara Selfi hanya memutar bola matanya dengan malas.

"Kak? Mama udah take off jadi kaka tidak perlu hubungi mama. Katanya nanti kalo udah sampai tujuan mama yang akan hubungi kita" ucap Putri pada kakaknya setelah dia melihat pesan yang dikirimkan oleh mamanya.

"Hm" dehem Faul dengan pandangan yang lurus ke depan.

"Put" panggil Rara.

"Ya?" Jawab Putri seraya kembali menatap Rara dari balik kaca spion depan.

"Sepertinya kalian adik kaka, dan apa balita itu juga adik kalian" tanya Rara masih dengan wajah innocent nya.

Putri tertawa seketika "hahaha jangan bilang tadi kamu sempat berpikir kalo aku sama kak faul itu dating?! Ya ampun ada-ada saja kamu. Kak faul kaka pertama ku, aku anak kedua dan yaa balita itu adik bungsu kami, namanya reyhan" jawab Putri lembut.

"Waaah.. luar biasa.. aku pikir bayi itu anak dari saudara yang dititipkan pada kalian, pantes kalian mirip" ucap Rara riang sambil menepuk-nepuk tangannya yang langsung mendapat cubitan di pinggangnya oleh sang kakak.

My Ex'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang