My ex's. 09

178 37 12
                                    

Kediaman Sigit 🏘️

03:20 pm

Sebuah mobil Range Rover hitam masuk ke dalam pekarangan rumah yang baru ditempati beberapa hari. Setelah memarkirkan mobil dengan benar sang supir yang menyupiri majikannya lantas keluar dari mobil dan berjalan ke sisi belakang mobil membukakan pintu untuk sang majikan.

"Silahkan tuan"

"Terima kasih, kamu istirahat setelah ini karna saya tidak mempunyai kegiatan apa-apa lagi. Mungkin saya akan dirumah saja untuk hari ini"

"Baik tuan, terima kasih dan lekas sembuh tuan" Arya sang kepala keluarga itu hanya mengangguk sekilas pada supirnya lalu dia pun melangkah menuju pintu utama rumahnya.

"Papa pulang" teriaknya setelah menutup pintu rumah.

Mendengar teriakan sang suami adriana yang tengah bersantai-santai dengan putra bungsunya pun tersenyum dan segera menyahutinya

"Living room paaa" balasnya dengan sedikit teriak agar suaranya juga terdengar oleh sang suami.

"Ahhh putra kecil papa" ucap Arya setelah dirinya datang dan langsung duduk di sebelah istirnya.

"Ya ampun pa? Papa kenapa kok dahinya di plaster seperti itu? Papa kecelakaan" tanya adriana khawatir saat dia melihat dahi suaminya di plaster.

"Tidak kamu tenang saja ini sudah tidak apa-apa. Hmm mana anak-anak mereka pasti sudah pulang kan? dimana mereka" Arya sengaja mengalihkan pembicaraan tetapi Adriana bukan istri yang bodoh jika bisa teralihkan begitu saja. Adriana menatap curiga suaminya.

"Jujur, atau kamu gak akan bisa bicara sama aku seminggu" Arya melototkan matanya saat mendengar perkataan istrinya.

"Yakk!! Iya-iya. Papa tadi bertengkar dengan teman papa. Pa--" belum selesai dia bicara istrinya sudah menyela dengan panik

"Teman? Apa papa bertengkar karna papa merebut istrinya? Papa selingkuh? Iya? Jika iya kenapa dia hanya beri luka di dahi saja, seharusnya dia juga beri kamu luka di mata agar kamu tidak jelalatan lagi" ketus istrinya dengan tatapan tak suka setelah dia menuduh suaminya begitu saja.

"Sudah?" Dingin Arya. Istrinya tidak menjawab malah mengambil alih putra bungsunya yang sedang digendong Arya.

"Aku ketemu dengan Arkan!! Kamu tahu dia kan? Dia sampai sekarang masih saja salah paham dengan kita! Aku mengantar kolega ku ke bandara tadi dan saat akan kembali aku tidak sengaja bertemu Arkan. Aku berniat untuk menyelesaikan salah paham ini. Tapi dia tidak memberi aku bicara dia langsung mendorong aku sampai aku terpelanting ke dinding karna dia memang mendorong ku begitu keras. Setelah itu dia pergi begitu saja" jelas Arya yang membuat Adriana menunduk malu karna sudah menuduh suaminya yang bukan-bukan.

"Maaf" cicit Adriana pelan.

"Hmm.. it's oke" seraya mengelus kepala istrinya. "Faul dan putri sudah pulang sekolah kan? Dimana mereka sekarang, apa mereka di kamarnya" lanjut Arya kemudian dia kembali mengecup gemas putra bungsunya.

"Iya mereka sudah pulang dan sekarang mereka dikamar. Tapi, kamu beneran gak apa-apa? Ini udah kamu obatin dengan benar kan? Aku gamau luka itu sampai buat kamu infeksi, karna sepertinya itu lumayan dalam kan? Ini sampai biru gitu" ucap Adriana sedih.

"Iyaaa udah kamu tenang saja. Sekarang lebih baik kamu panggil anak-anak ada hal yang harus aku bicarakan sama mereka"

"Apa? Apa ada sesuatu hal yang terjadi? Apa mereka membuat masalah di sekolah baru mereka" khawatir Adriana lagi.

"Tidak tidak. Udah nanti kamu juga tahu, panggil mereka sekarang" Adriana hanya mengangguk lalu dia memberikan putra bungsu mereka pada suaminya.

Sementara itu dikamar Faul ada Putri yang baru saja selesai bercerita dengan sang kakak perihal apa yang mereka lihat dan dia ketahui setelah mereka menyelidikinya.
Tidak menyelidiki tetapi tepatnya setelah Putri cs tahu apa yang mereka tidak tahu sebab mereka hanya melihat tidak mendengar layaknya seperti Rara cs.

My Ex'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang