My ex's. 17

72 9 8
                                    


"Faul??.. dia ada dibelak---"

Ridwan cs terdiam saat tidak mendapati Faul di belakang mereka sampai seseorang di antara mereka bersuara.

"Maaf... tapi.. siapa yang kalian maksud dengan orang yang bernama faul itu? Apakah itu kaka ku, adryan fauzul sigit?" Kata seorang gadis yang tidak lain adalah Putri adik faul yang kini menatap Ridwan cs.

Mendengar ucapan Putri membuat Ridwan dkk yang tadinya menatap Gunawan pun kini berbalik menoleh menatap pada Putri yang kini menatap bingung pada mereka.

"Emm, yaa.. adryan.. kaka kamu. faul" jawab Hari lembut yang tanpa sadar menatap sendu pada Putri.

Sementara Putri yang mendengar itu sontak langsung berbinar dan dengan gerak cepat ia pun langsung melangkah menghampiri teman-teman kakaknya yang masih berdiri di dekat pintu.

"Benarkah?.. lalu, dimana kaka ku?.. dimana dia.. dia baik baik saja kan?.. hahhh~ syukurlah, aku sangat khawatir terjadi sesuatu pada kak faul karena sedari tadi aku mencoba untuk menghubunginya tapi kak faul tak mengangkatnya sama sekali" tukas putri bahagia karena akhirnya dia bisa bertemu dengan kakaknya.

Tapi ada yang salah saat putri melihat tatapan para teman kakaknya itu.

"Ada apa dengan kalian?.. kenapa kalian diam saja?.. dimana kaka ku"











"Putri" suara lembut yang memanggilnya itu jelas putri sangat mengenalnya. Segera ia menoleh pada pemilik suara yang sontak membuat dia menitihkan air matanya.

"Kaka~~" sahutnya seraya segera menghamburkan dirinya pada dekapan sang kaka yang langsung menyambutnya dengan pelukan hangatnya. Faul memeluk adiknya dengan erat.

Sementara yang lain yang melihat itu seketika ikut merasa lega lalu tersenyum karena apa yang mereka takuti ternyata tidak terjadi.

"Hikss hiksss" putri hanya bisa menangis di dekapan sang kakak. Faul masih berdiri di pintu seraya membalas pelukan erat adiknya sambil tersenyum walau sangat tipis. Dia bersyukur saat melihat adiknya baik-baik saja.

"Maaf kaka terlambat hmm.. tapi kamu tidak apa apa kan?.. kamu baik baik saja kan put?" Tanya Faul lembut sambil terus mengelus punggung sang adik yang masih menangis di dekapannya.

"Putri baik baik saja kakk... kak, putri takut" ucap putri disela isak tangisnya dan semakin memeluk erat sang kaka menunjukkan bahwa dia benar-benar ketakutan.

"Ssstt.. sudah jangan nangis lagi. Kamu tenang saja, Kaka akan pastikan kamu baik baik saja hm.. sudah, berhentilah menangis nanti kamu bisa sesak.. kaka janji akan menjaga dan melindungi kamu serta reyhan.. kaka tidak akan membiarkan kalian kenapa napa" ucap Faul lembut dengan sesekali memberikan ciuman di kepala sang adik.

Mendengar nama sang adik disebut sontak Putri melepaskan pelukannya lalu menatap sekitar dan detik berikutnya dia terbelak saat dia tidak melihat adik kecilnya di sisi Faul.

"Kak faul.. ian?.. mana ian.. kenapa ian tidak bersama kaka?"

"Kak???.. dimana? hiksss... ian dimana kak~~" sambung Putri lagi yang tadinya sudah sedikit tenang kini mulai menangis kembali bahkan nafasnya mulai tersengal akibat tangisannya sendiri.

"Hey heyyy.. tenang okey??.. reyhan ada. dia aman.. kamu tenang dulu ya, sekarang kamu kembali bersama temanmu dulu.. kaka perlu berbicara bersama teman teman kaka" ujar Faul yang membuat Putri langsung tenang seraya menganggukkan kepalanya.

Sementara di ujung jendela ada Rara yang sejak tadi hanya diam dan memperhatikan saja tapi setelah melihat putri kembali berdiri di sisinya, Rara langsung beranjak berjalan menuju faul yang kini juga tengah menatapnya.

My Ex'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang